Senin, 02 Februari 2015

Kepada Sosok Matahariku Setelah Hujan Turun

Dear Masnya,

Temanku yang paling baik sedunia, aku tidak akan menanyakan kabarmu. Karena kalau kamu tidak baik-baik saja pasti langsung laporan. Hahahaha sebenarnya aku selalu tersenyum kalau menemukan namamu di kolom chat-ku. Sebabnya pasti ada sesuatu yang ingin kamu kabarkan padaku entah penting atau tidak. Aku terkadang merasa tersipu membaca "laporan"mu, sambil terkadang berpikir aku ini apa sampai kamu terkadang minta doa restu dariku.

Temanku yang paling baik sedunia, aku menobatkan kamu sebagai matahariku setelah hujan turun. Mengapa? Karena kamu selalu bisa menghapuskan air mataku dengan kalimat-kalimat sederhana yang membuatku ceria kembali.

Kamu memang tidak selalu ada di saat aku membutuhkanmu. Tapi kamu selalu muncul di saat yang tepat. Entah magnet apa yang menarikmu di saat aku benar-benar terpuruk dan membutuhkan semangat, pasti kamu akan datang dengan kata-kata yang tidak ada manis-manisnya. Tetapi kata-katamu itulah yang membuat aku tersentak dan menyadari apa yang seharusnya aku lakukan, apa yang salah dalam pilihan yang aku ambil, dan apa tujuan sebenarnya dari pilihanku tersebut.

Kamu sendiri mengakui bahwa kamu paling tidak bisa menghibur orang dan malah membeberkan fakta yang membuat seseorang tersadar akan sesuatu yang tidak terlihat ketika ego menguasai otak sehingga tidak bisa berpikir jernih. Mungkin beberapa orang merasa cara itu terlalu keras untuk diberikan kepada seseorang yang sedang dirundung duka. Namun aku rasa aku cocok dengan cara itu. Tamparan keras lebih mudah untuk membuatku kembali berpikir jernih sehingga aku tidak perlu berlarut-larut dalam kesedihan.

Terima kasih ya Mas sudah menjadi teman terbaik sedunia. Konon katanya teman paling baik adalah teman yang selalu ada di saat duka, dan Mas selalu ada di saat itu. Aku harap kita dapat selalu menjaga hubungan ini sampai tua. Semoga Mas selalu sehat agar selalu bisa menjaga kebahagianku kapan pun dan di mana pun :)

Salam,


Temanmu yang cengeng.

2 komentar:

  1. Tiap hari jadi keterusan baca suratnya nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi banyak udah baca :D alhamdulillah kalau suka hihihi

      Hapus