Minggu, 31 Januari 2016

Andai Kalian di Sini

Assalamualaikum,

Teruntuk Kakek, Nenek, Eyang, dan Mbah Putri kesayangan,

Lagi-lagi tahun ini aku mengirimkan surat cinta untuk kalian. Tahun ini aku mengganti kata saya, karena aku ingin merasakan kedekatan dengan kalian. Dan tahun ini aku persembahkan surat cinta pertamaku untuk kalian. Karena saat ini aku benar-benar rindu kalian dan ingin kalian ada di sini. Walaupun kita belum pernah bertemu, apa lagi bertukar kata. 

Teruntuk Kakek dan Nenek tercinta,
Jika kalian masih di sini, apa kalian akan selalu menghubungiku setiap hari seperti apa yang dilakukan Papa terhadap cucu-cucunya? Apa kalian akan selalu menyisihkan tabungan kalian untuk memberikan aku uang saku? Pasti. Pasti kalian akan melakukannya padaku, karena kalian menyayangiku seperti Papa menyayangi para keponakanku. Iya kan, Kek? Iya kan, Nek?

Teruntuk Eyang dan Mbah Putri tersayang,
Jika kalian masih di sini, apa kalian akan menyediakan waktu untuk menjahitkan aku pakaian buatan kalian sendiri? Apa kalian akan selalu mengingat ulang tahunku dan memberikan aku kado? Pasti. Pasti kalian akan melakukannya padaku, karena selama ini Mama melakukan itu semua demi cucu-cucu kesayangannya. Dan itu pasti karena kalian menurunkan sifat penyayang kalian pada Mama untuk menyayangi cucu-cucunya seperti ia menyayangi anak-anaknya. Iya kan, Yang? Iya kan, Mbah?

Teruntuk Kakek, Nenek, Eyang, dan Mbah Putri kesayangan,
Hari ini aku punya cerita. Aku menonton salah satu acara tv yang menunjukkan seorang cucu mengkhawatirkan kakeknya yang masih terus bekerja demi membiayai cucunya kuliah dan biaya sehari-hari mereka. Dari acara itu aku merasakan penyesalan telah menontonnya. Mengapa? Aku iri dengan anak itu. Dia masih bisa mengutarakan isi hatinya kepada kakek neneknya, Dia masih bisa memeluk kakek neneknya kapan pun. Dan yang terpenting dia masih bisa bertemu kakek neneknya setiap hari. Sedangkan aku? Bertemu kalian pun aku tidak pernah

Tapi mengapa saat ini, dan kapan pun itu, aku merasa rindu pada kalian?

Andai kalian di sini aku ingin berterima kasih karena kalian telah melahirkan, merawat, menjaga, dan mendidik Papa dan Mama sehingga aku dapat memiliki orang tua yang disiplin, perhatian, dan penyayang. 

Andai kalian di sini aku ingin mengungkapkan bahwa aku selalu sayang kalian semua. Walaupun kita tidak sempat bertemu tapi aku yakin kalian menyayangiku sepenuh hati kalian.

Andai kalian di sini aku ingin memeluk kalian dengan erat. Aku ingin merasakan kehangatan perasaan yang menguar dari dalam hati kalian untukku.

Andai kalian di sini aku ingin banyak bercerita dengan kalian. Ingin mengetahui segala macam hal tentang kalian yang selama ini tak pernah aku ketahui karena Papa dan Mama jarang menyinggung kalian. 

Andai kalian di sini aku ingin minta maaf. Maaf karena aku belum menjadi cucu yang baik. Masih sering menyusahkan anak kalian. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik dan menunjukkan pada kalian di surga sana bahwa aku adalah cucu yang membanggakan.

Jangan pernah lupakan aku ya Kakek, Nenek, Eyang, dan Mbah Putriku tersayang. Karena aku akan selalu sayang kalian dan mendoakan kalian agar tenang di sisi Tuhan.


Wassalam.

Al-Fatihah......