Selasa, 09 Maret 2021

Mau Punya Mesin Waktu Doraemon

PATUT DIKETAHUI DI AWAL, BAHWA POS KALI INI AKAN MENGANDUNG SPOILER FILM DORAEMON STAND BY ME 2. KALAU TIDAK INGIN TERJEBAK SPOILER, LEBIH BAIK TIDAK USAH BACA POS INI.

Sedang hangat-hangatnya di dunia maya perihal per-ghosting-an di mana sudah dijanjikan ingin menikahi seseorang malah tiba-tiba ditinggal begitu saja tanpa kabar, tanpa alasan. Tapi, sebatas ini saja kan yang kita tahu. Tidak pernah tahu hubungan mereka sebenarnya bagaimana. Dan sesungguhnya aku pun tak mau tahu.

Namanya juga rencana manusia, maunya juga rencana-rencana dikabulkan Yang Maha Kuasa. Namun tetap saja Yang Maha Mengetahui jelas lebih tahu apa yang lebih baik untuk kita. Misalnya saja aku.

Dari dulu punya rencana menikah paling telat umur 27. Alasannya sederhana, supaya nanti anak-anakku merasakan kasih sayang dari kakek neneknya. Setiap selesai liburan sekolah aku paling iri dengan cerita teman-teman yang mayoritas liburan ke rumah nenek. Sedangkan aku dari lahir tidak pernah bertemu kakek, nenek, eyang, juga mbah. Ketika mama papa masih ada, lihat ponakan-ponakan dekat sekali dengan atuk dan utinya benar-benar bikin iri. Sering terselip doa dalam hati, "Ya Allah, izinkan anak-anakku merasakan punya atuk dan uti. Jangan seperti aku." Takdir berkata lain. Dalam hitungan beberapa minggu lagi sudah tidak 27 dan masih tetap lajang, pun mama papa sudah pergi menyusul kakek, nenek, eyang, dan mbah.

Kemarin, aku menonton Doraemon Stand by Me 2 di bioskop yang berisikan total hanya enam orang saja. Sepanjang adegan ada neneknya Nobita, pasti mata otomatis berair. Belum lagi pidato pernikahan dari Nobita. Langsung terpikir, nanti aku nikah gimana, sudah tak ada siapa-siapa. Coba ada mesin waktu Doraemon. Pasti aku akan jemput papa, mama, kakak perempuanku, dan sudah pasti kakek, nenek, eyang, serta mbah untuk melihat hari spesialku. Ketika adegan neneknya Nobita menyaksikan pernikahan Nobita, dan ketika neneknya menunjukkan rasa sayangnya pada Nobita, sesungguhnya ambyar banget hatiku. Karena lupa bawa tisu dan nontonnya ga sendiri, jadi diredam deh banjir air matanya.

Lemah banget ya, hehehehehehehe. Tapi begitulah adanya. Sekarang kalau ditanya mau nikah kaya apa pasti bakal balik nanya, "Bisa ga sih di KUA aja terus bagi-bagi nasi kotak buat sebar kabar ke tetangga dan kerabat? Terus ngumpulin anak yatim buat doa bersama. Ujungnya garden party deh sama para sahabat." Sesederhana itu. Eh, sederhana ga sih? HAHAHAHA. 

Inti dari pos ini adalah seandainya saja ada mesin waktu Doraemon, aku pasti melakukan apa yang Nobita lakukan, menjemput mereka yang telah pergi meninggalkan dunia ini dari masa lalu ketika mereka masih sehat walafiat ke hari di saat aku menikah dan punya anak. Biar rasanya lengkap. Ga ngawang. Kaya sekarang. 

Buat yang masih punya orang tua, ayo dipeluk-pelukin sesering mungkin deh. Karena ga ada yang tahu kapan mereka bakal pergi meninggalkan kita. Sekesal apapun kita sama orang tua, disabar-sabarkan saja. Mereka seperti itu toh karena sayang sama kita, walaupun terkadang tidak sepaham bentuk cintanya. Dibicarakan saja semuanya. Kesalahanku dari dulu itu adalah tidak pernah bersuara. Jadilah........... begitu deh.

Kalian pasti dalam hati masih ingin melawan orang tua hahahaha. Tapi patut diingat, nanti kita juga jadi orang tua. Bisa saja kita akan seperti mereka dan kelak anak-anak juga sebal pada kita. Siapa yang tahu. Jadi, mau seperti apa kita kelak?