Senin, 17 April 2017

Ulang Tahun

Sudah 24 tahun. Nyaris seperempat abad. Tidak ada yang spesial. Ibu saja lupa dan malah menoyor kepala saya.

Benar-benar tidak ada yang spesial. Ayah pun sudah tiada, yang biasanya paling heboh kalau anaknya berulang tahun. Ucapan dan doa yang dihaturkan juga tidak banyak. Hanya dari saudara-saudara dan sahabat terdekat. Bisa dihitung jari yang benar-benar mengucapkan dari lubuk hati terdalam.

Kue ulang tahun dan tiup lilin juga tidak ada. Mau merayakan dengan siapa. Semua sibuk dengan liburan panjang. Ya, nasib.

Saya sebenarnya sudah biasa untuk tidak menggembar-gemborkan tentang ulang tahun. Malu saja sama umur. Masa masih mau pesta seperti anak kecil. Paling ujung-ujungnya cuma tiup lilin bersama ponakan-ponakan yang ingin menyantap kuenya. Yang penting mereka senang.

Bukan, saya bukan pundung. Saya hanya terhenyak. Sangat, sangat terasa bahwa semakin tua semakin terlihat teman-teman saya semakin sedikit.

Ego saya yang masih kekanak-kanakan berpikir, "Lihat saja nanti, kalau mereka ulang tahun saya juga tidak mau memberi ucapan dan doa." Balas dendam. Padahal mereka peduli saja tidak dengan saya. Saya hanya melakukan hal sia-sia. Menguras mental dengan dendam.

Lalu, apa sebaiknya yang dilakukan saat ulang tahun? Refleksi diri. Sudah seberapa bahagia diri saya selama ini.

Tahun ini sangat berbeda dari sebelumnya. Semakin sedikit yang mengucapkan dan mendoakan saya malah semakin banyak mendapat "teguran" hidup. Hingga saya bersyukur memiliki teman-teman yang berharga masih mau mengingatkan tentang kehidupan.

Hidup juga tidak selalu di dunia. Akhirat juga perlu dipikirkan. Harus dipikirkan. Karena kelak kita akan abadi di sana. Bukanlah di dunia.

Menabung untuk kehidupan akhirat juga masih terus saya pelajari. Sulit. Sangat sulit. Sering kali kita hanya memikirkan untuk kepentingan dunia. Sabar dan ikhlas saja sungguh tidak mudah. Masih terus belajar dan belajar.

Pelajaran yang didapat dari ulang tahun ke 24 ini sangat membuka mata saya. Saya harus lebih banyak bersyukur dan bahagia. Tidak lupa untuk terus sabar dan ikhlas dalam setiap keadaan.

Terima kasih untuk teman-teman yang selalu mengingatkan. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Dan kelak menjadi ahli surga. Aamiin...