Kamis, 13 Juni 2013

Entahlah

Benar-benar bingung dengan perasaanku kemarin. Antara senang sekali hingga ingin menangis, atau perih di dada yang membuatku meringis.

Benar-benar hadiah terindah di umur ke dua puluh mendapatkan perlakuan istimewa darimu walaupun terlambat nyaris 2 bulan. Mungkin menurutmu hal itu hanyalah sesuatu yang biasa saja, namun (maaf) bagiku merupakan sesuatu yang luar biasa.

Secara serentak, kemarin seluruh kenangan berkecamuk di dalam kepala. Saling mendahului untuk meminta diingat terlebih dahulu. Indah memang dikenang, akan tetapi hati ini perih menahan sakitnya luka lama yang terbuka kembali.

Perlakuan istimewa darimu, entahlah, hanya darimu yang membuatku menjadi gusar sepanjang waktu. Ingin mengungkapkan sesuatu, dan selalu tidak jadi akibat dari keberanian yang belum cukup serta hati yang tak sanggup menerima kabar buruk.

Tidak mau jauh namun hati tak sanggup dekat. Ya, karena hatimu sudah dimiliki orang lain, orang yang kamu cintai. Jelas itu bukan aku. Bukan juga hatiku.

Terkadang jika hati ini tak mampu menanggung rasa sakit, bendungan air mata pun pecah hingga mengaliri pipi. Entahlah mengapa aku berbuat demikian. Toh keadaan kita tidak mungkin berubah menjadi yang aku inginkan bukan?

Saat ini, saat yang sedang kujalani, sudah cukup untukku. Walaupun bukan aku yang menjadi nomor satu di matamu, tapi aku cukup lega bahwa kamu masih menganggapku sahabat baikmu :")

Sudah, jangan pedulikan aku.

Entahlah, aku pun tak mengerti mengapa aku begini.

Jumat, 07 Juni 2013

Kangen! Boleh?

Hey Dude, still reading this blog? Sepertinya sudah tidak ya, hahaha bahkan email aku pun tak kau gubris. Pasti marah. Pasti. Aku-nya gila. Banget

Tiba-tiba ngirim email kaya gitu pasti kamu kesal kan sama aku? Bilang aja iya. Tapi jujur aja aku lagi kangen sama kamu, boleh aku bilang kaya gitu?

Seperti yang aku bilang, aku kangen ngobrol sama kamu. Cuma ke kamu aku bisa cerita semuanya. Apalagi jeleknya aku, udah kamu telen deh tuh semuanya sampe kamu bosen dan akhirnya kita......

Udah mulai libur nih, dan jadi keseringan di rumah, lalu "penyakit" itu muncul lagi. Ngerti kan maksud aku? Iya, marah-marah ga jelas dan mulai ga betah. Doain aku segera dapet tempat KP biar ga di rumah, tapi di kosan aja.

Maaf ya aku kaya gini. Benar-benar kangen dan ga tau mesti ngapain. Rasa kehilangannya baru terasa liburan ini (ya iyalah liburan tahun lalu luar biasa sibuk jadinya ga berasa sepi). Biasanya ada kamu yang ngajakin pergi kemana gitu ga jelas dan bisa aku ceritain semua gundah gulananya aku.

Tapi aku ga menyesal kok dengan semuanya. Malah aku harus terbiasa kaya gini. Masa harus bergantung terus sama kamu. Makasih ya udah memberi aku pelajaran untuk bertahan hidup tanpa kamu. Semoga kamu bisa lebih bahagia dari aku (itu pasti lah).

Maaf aku posting hal kaya gini.

nb: aku udah ga bisa dengerin Michael Buble - Everything semanis dulu :p

Part 9

Entah harus bersyukur atau tidak, selama film berlangsung yang ku ingat hanya Putra, Putra, dan Putra. Drama romantis ini hanya mengingatkan aku dengannya, dengan dia yang tidak mungkin akan menjadi pasanganku.

"Kamu sepertinya sangat meresapi filmnya sampai kamu nangis kaya gitu. Kamu suka ya filmnya?"

Aku menggeleng, "Aku mau pulang Mike."

"Loh kenapa? Kamu ga suka filmnya? Atau kamu mau aku anter kemana dulu gitu."

"Aku cuma mau pulang Mike. Sekarang."

"Kenapa? Kamu kenapa..."

"Mike..."

"Oke oke kita pulang sekarang," dengan sedikit kesal, Mike melangkahkan kakinya menuju lapangan parkir ke tempat mobilnya berada.

"I never asked for this feeling, I never thought I would fall," tiada satu pun dari kami yang berbicara, sibuk dengan pikiran masing-masing, hanya Kyla yang bersenandung dari radio mobil menyanyikan salah satu lagunya "I miss you so much." Dan ketika sudah mencapai chorus, lagu ini begitu menyayat hati. Air mata ini kembali menitik di pipi. Segera ku hapus dengan punggung tanganku sebelum Mike sempat melihatnya.

Hingga akhirnya sampailah di depan rumah. Tak tahan lagi, aku keluar dari mobil tanpa menoleh ke arah Mike dan langsung pergi ke kamar. Sayup-sayup aku mendengar Mike menanyakan keadaanku pada Ibu yang telah membukakan gerbang untukku, dan Ibu hanya menjawab aku kurang enak badan. Setelahnya, aku tak lagi mendengar suara apapun, terhalang oleh suara tangisanku yang begitu deras mengalir.

"And oh how I hate what you have done
Made me fall so deep in love
God knows you're the only one I want
That I love oh baby"
Kyla - I miss you so much

Senin, 03 Juni 2013

Mulai Takut Jatuh Cinta

Yak! Semua ini salahmu. Kamu yang membuatku takut untuk jatuh cinta kepada orang lain.

Semua berawal dari kemarin malam, ketika aku merasakan hal yang berbeda dengan lelaki lain. Tetapi aku takut dan tidak ingin menanggapi perasaan ini lebih jauh. Karena kamu. Karena kamu membuatku trauma akan jatuh cinta. Trauma akan cinta yang tak berbalas. Trauma akan sakit hati.

Ini semua karena kamu! Jikalau kamu tidak menyia-nyiakan rasa cintaku padamu, aku tidak mungkin bimbang dengan perasaanku ini. Atau apabila memang kamu ingin menyia-nyiakan cintaku, langsung saja lempar ke tempat sampah agar segera membusuk disana dan melebur dengan rasa yang lainnya hingga akhirnya hilang rasa padamu.

Tapi nyatanya kamu bagaikan memanfaatkan perasaanku yang begitu menginginkanmu. Dasar pandai! Entah sampai kapan aku terbius olehmu. Aku mohon segeralah pergi. Aku ingin menanam cinta yang baru. Namun, saat ini sudah terlanjur akar cintaku padamu tertanam terlalu dalam. Hingga akhirnya aku takut jatuh cinta (lagi)...