Minggu, 01 Januari 2023

Terima Kasih 2022

aku tidak memulai tulisan di 2023 ini dengan resolusi, tapi dengan ceritaku di 2022. banyak rasanya yang ingin diungkapkan tentang 2022. kusadari di 2022 ini aku banyak memeluk diri sendiri dan menguatkan diri bahwa everything is gonna be alright. and yeah, aku masih bertahan hingga akhir 2022. alhamdulillah. memang ada apa di 2022?

satu hal yang pasti aku pahami tentang diriku adalah aku masih tidak kuat mengalami perpisahan. bagaimanapun perpisahannya. pasti akan membutuhkan banyak waktu untuk pulih dan kembali seperti biasa. padahal kata salah satu temanku, aku itu tipe orang yang mudah move on. aku akui, mungkin yang terlihat demikian, tapi di dalam hati dan pikiranku tidak semudah itu. dimulai dari ditinggal kekasih, ditinggal rekan kerja terdekat, berpisah dengan best team selama kerja, dijauhi sahabat karena sudah memiliki pujaan hati, sampai sahabat yang harus pindah domisili karena pekerjaan. mari kita breakdown satu per satu.

kekasih. dibahas singkat saja ya hahaha. duh, enak sekali kalau sudah mendapatkan alasan ikhlas untuk diri sendiri di penghujung tahun, jadi melihat kenangan yang tertinggal di galeri foto pun menjadi hal biasa. terima kasih lo masnya! alasannya apa kok udah ikhlas? hmm... ada deh, hahahaha! tapi sebelumnya aku tak begini. hampir tiap bulan pasti ada sahabatku yang marah-marah karena aku masih berharap ada itikad baik darinya dan perubahan dalam dirinya. sampai ada juga yang biasa saja mendengar keluhanku karena tau juga apapun yang terjadi aku sudah tau segala konsekuensinya, jadi mereka membiarkanku dengan perasaanku sampai tuntas. memikirkan diri sendiri bisa tanpanya seperti sebelum bersama itu super sulit, ya kan rekan-rekan patah hati di 2022? aku takkan memberikan tips bagaimana bisa lega pada akhirnya, karena memang waktu yang akan menjawab. dan membuat pendirian setinggi mungkin, jangan sampai dihancurkan pertahanannya oleh diri sendiri. susah banget, pasti! tapi di umur segini, di mana mulai lebih sering terdengar berita perceraian, tidak hanya dari media sosial tetapi juga pertemanan sendiri, membuat terms & condition untuk pasangan sehidup semati sangat diperlukan demi kewarasan. karena menjalankan hidup dengan waras menurutku adalah sumber kebahagiaan. itulah yang kupegang teguh dan kujalani. berat memang, apalagi teman-teman sejawat banyak yang menunjukkan kebahagiaan dengan pasangan masing-masing, keluarga barunya masing-masing, it's okay. you don't know what happened behind the scene, right? hahahahahahahaha. loh jadi panjang, padahal mau singkat. kalau penasaran seberapa sayangnya diriku dahulu dengannya, baca saja tulisan galau di blog ini.

rekan kerja. ga mudah mendapatkan pekerjaan yang paket komplet: gaji cukup, rekan kerja yang baik, mental sehat. bekerja era covid itu memicu mental sekali. ga sekali dua kali aku bertindak hampir gila gara-gara covid. perkara pandemi, banyak hal baru yang mesti dicoba. tekanannya makin amburadul. dan pekerjaannya tidak bisa wfh. stres parah bisa dibilang, tapi ga cukup waktu (dan uang) untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. bersyukurnya, penghasilan masih sangat bisa dibilang cukup. satu hal lagi, rekan kerja yang solid. melewati dua tahun pandemi bersama sudah dapat kunyatakan aku sayang banget sama timku ini. ya gimana, nyaris 24/7 mereka yang kutemui, lebih banyak waktu dihabiskan bersama mereka dibanding bersama keluarga. susah, senang, sedih, marah, tawa menjadi makanan sehari-hari bersama mereka. tak heran aku merasa sedekat itu dengan mereka. makanya sedih ketika harus berpisah, apalagi tiba-tiba. salah satu rekan kerja terbaik resign. walaupun kita sudah berencana resign bersama. tapi ketika terjadi rasanya masih sulit menerima. masalahnya... ya begitulah. rumit. bahkan otakku semrawut. istilahnya, yang membuatku bertahan di sini dibuat pergi. terus aku gimana? ya ga gimana-gimana, tetap kerja dengan ketimpangan. semakin banyak hari kulalui dengan mengeluh hahahaha, dasar manusia. kok ga jadi ikutan resign? karena masih butuh UANG nih hahahahaha. alasan lainnya, ga tega meninggalkan tanggung jawab ke yang lainnya. karena sudah sedekat itu tadi. masih ada pikiran, nanti sajalah pas sudah ada gantinya biar enak serah terima pekerjaannya, ga saling memberatkan ke yang lain. nyatanya di akhir juga aku tak sempat melakukannya karena oh karena. begitulah hidup, terkadang tidak seperti yang direncanakan. tapi aku tetap menyelesaikan kontrak. berpisah dengan best team. iya dong best team. melewati masa berat bersama, sampai akhirnya bisa berkomunikasi hanya dengan tatapan mata saja. the power of maskeran ga sih, kelamaan yang dilihat mata doang hahahaha. sedihnya ada banget. berpikir bisakah kerja tanpa mereka ini. mesti bisa! sudah cukup pengalaman kami bersama. saatnya saling berjuang dengan jalan masing-masing. masih banyak yang ingin dicapai, tidak mesti bersama-sama. ya kan, bisa kan team? see you on top, guys! aku sangat bersyukur dikontrak bareng kalian. well, sometimes it such a mess, but still... i can't survive without you, guysss! thank you very much.

sahabat. ga mungkin ga ada yang sedih kalau ditinggal sahabat apa pun alasannya, apalagi yang one call away. bukan pertama kali juga berjarak dengan sahabat karena mereka menikah. tapi tetap ya rasanya berbeda. dari yang pergi jauh bareng, tau-tau ga bertukar kabar karena menjalin kasih dan berujung memberikan undangan. ada kesan kosong di pertengahan hubungan persahabatan ini. apa boleh buat, mungkin memang bukan prioritas. bersyukur saja masih diberi undangan, tandanya masih diingat, cukup berarti. cerita lainnya tiba-tiba ditinggal jauh perkara mutasi kerja. bukan kali pertama juga yang seperti ini. tapi ini benar-benar terasa bedanya. sepinya. circle ini soalnya yang paling terasa dari pergi ramai-ramai sampai akhirnya mesti tinggal berdua saja ke mana-mana. skenario Tuhan agar manusia bertumbuh itu beragam sekali. kita sebagai manusia dihadapkan dengan keadaan yang berubah. pilihannya apakah kita tetap bertahan di sana menerima perubahan atau berubah juga demi mencari yang lebih nyaman di hati. ujung-ujungnya wanita akan tetap berpikir dengan hati, karena ini yang menulis wanita hahahaha. but still, wherever they are, i'll be there for them.

begitulah 2022 'ku. penuh dengan perpisahan. namun, banyak juga indahnya, seperti menonton konser-konser favorit (YESSSS, EPIK HIGH, PESTAPORA, THE SCRIPT!!!), dan mengunjungi tempat-tempat baru yang sama sekali tidak terpikir akan menjelajahinya. jiwa adventurer si aries ini setidaknya terpenuhi dan cukup balance di tahun 2022.

terima kasih 2022 atas tawa suka ria pun sedih duka nestapa. 2022 terasa singkat, realitanya banyak sekali yang terjadi dan terasa padat sehingga tidak terasa 2023 sudah tiba. semoga di 2023 siap menerima berbagai kejutan kehidupan namun dilimpahi banyak kebahagiaan. aamiin.

ASTAGA 3,5 BULAN LAGI MENUJU 3.0!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar