Minggu, 06 Mei 2012

Sulitnya Mencari Penyemangat Kehidupan

Oke guys, siapapun yang baca ini pasti menganggap bahwa saya adalah orang yang paling lemah sedunia! Terserah sih pada mau bilang apa, kalau terlihat seperti itu saya juga tidak tahu mengapa bisa terlihat hingga menjadi sedemikian rupa.

Rasa ini sering kali menghinggapi akhir-akhir ini, hari dimana saya lewati lebih banyak sendiri ketimbang ketawa-ketiwi bareng teman-teman sendiri. Rasanya sih terkadang menyedihkan, kaya ga punya teman yang bisa dijadikan sandaran, tapi bukan sandaran hati loh, kalo sandaran hati nanti aja ya bahasnya :3 (kaya punya aja sih yu!)

Sebenarnya sih setelah meneliti diri sendiri sepertinya penyebab saya menjadi seperti ini adalah terlalu lama jadian (ini serius loh!). Yak silakan tertawa saudara-saudari yang membaca. Seriously, dampak terlalu lama jadian itu cukup besar loh, jadi lupa gimana hidup sebelum jadian sama orang dan bagaimana bisa bertahan hidup hingga akhirnya mendapatkan pacar.

Iya iya saya tahu ini terlalu jenaka. Tapi jangan terlalu banyak tertawa, karena mungkin Anda akan menjadi seperti ini HAHAHAHA *smirk*

Selanjutnya saya akan memberitahukan dampak yang cukup besar dari hal ini. Pertama, Anda bakal kehilangan seseorang yang bisa dijadikan "tong sampah". Saya itu tipikal orang yang tidak mudah untuk mengungkapkan isi hati pada orang lain. Intinya harus percaya sepenuh hati dengan seseorang baru bisa memuntahkan segala rasa benak di dada. Nah, ketika ikatan (yang mungkin agak) sakral itu terputus, saya seperti anak yang tersesat, ngga ngerti mesti lari kemana dan cerita sama siapa. Imbasnya, saya mungkin menjadi orang yang lebih temperamental ketika banyak masalah menggandrungi saya, karena saya tidak tahu harus "membuang" sedikit beban ini kemana lagi.

Yang kedua yang jadi judul postingan ini. Kehilangan penyemangat. Ya, ya, saya tahu, dan saya ulangi kembali Anda boleh menganggap saya lemah. Saya berzodiak Aries, dan seperti yang kalian tahu sedikit banyak orang yang berzodiak Aries itu manja. Salah satunya adalah saya. Jadi di kala saya benar-benar ingin bermanja, saya tidak tahu harus lari kemana lagi. Ya, persis seperti anak kecil.

Udah moody, temperamen, manja pula. Hiks. Sedih kadang punya sifat kaya gini. Ke-moody-an saya membuat saya terkadang sulit untuk mencari semangat yang lebih sering hilangnya. Benar-benar butuh sosok yang bisa menyemangati saya. Alhasil, jika tidak menemukan penyemangat yang tepat saya akan menjadi sesosok yang temperamen tinggi. Jadi, hati-hati aja ya kalau menemukan saya ketika saya membutuhkan penyemangat HAHAHA.

Lagi-lagi saya berpikir, dulu ketika tidak memiliki pasangan apa yang saya lakukan untuk mendapatkan semangat? Jadi ingin melihat masa lalu sejenak...