Selasa, 31 Januari 2012

Resolusi 2012

Wah udah akhir Januari 2012 nih. Ga kerasa udah sebulan aja hidup di tahun 2012. Melihat judul di atas, gapapa kan ya gue (baru) buat resolusi gue di tahun ini? Gapapa kok yu ga ada aturannya *loh* *nanya sendiri jawab sendiri*

Sebenernya permintaannya sama seperti tahun lalu (tahun lalu apa aja juga gue ga inget). Tapi tahun ini punya 1 harapan berupa permintaan yang cukup diucapkan dalam hati. Dan pengen banget terwujud di hari ulang tahun :D kalo ga pas hari ulang tahun berarti yaudah, lepasin aja daripada buang waktu (ups jadi ketauan kalo ngomongin postingan sebelumnya).

Semoga tercapai resolusi tahun ini hihihihi

*sumpah posting ter-gapentingseduniabanget ini mah -_____-*

Senin, 30 Januari 2012

Ceracau Asal

Setelah dipikirkan beberapa lama, sebenarnya apa yang aku lakukan cuma membuang waktu. Menanti sesuatu yang tak pasti. Tapi dibuang sayang.

Mendengarkan ceracau seorang lelaki di radio yang melayani curhatan para wanita, memberi sedikit tamparan padaku di beberapa kalimat yang dia lontarkan. Misalnya seperti kalimat "kamu yang butuh dia di kala kamu kesepian", "dia hanya membutuhkan kamu di saat dia butuh", dan sebagainya.

Tapi, sebagai wanita yang sudah terlalu bermain dengan perasaan, keberadaan dirinya semakin membuat aku menginginkannya. Bahkan ketika namanya timbul di deretan nama orang-orang yang sedang berkembara di dunia maya sudah membuatku berdebar. Pesan singkat yang tak berisikan perhatiannya padaku saja aku anggap spesial.

Perlakuannya terhadapku yang menambah perasaan yang berbeda ini. Dan pendapat orang luar yang sering mengatakan, "Dia kaya gini cuma sama kamu," membuatku hatiku berdesir.

Sebenarnya hanya satu yang aku inginkan dari dirinya. Kepastian.

Namun pertanyaannya, bagaimana mendapatkan kepastian itu tertumpahkan dari mulutnya yang diam membisu?

Minggu, 22 Januari 2012

Ceritaku Untukmu

Alohaaa! Gimana kabarnya nih? Semakin baik atau semakin buruk setelah mengetahui IP semester ini? Pasti baik banget deh, kan dirimu pintar layaknya dewa. Ya ya, kau pasti tidak akan memberitahuku karena itu hal yang pribadi bagimu, ya kan? Tapi kayanya kalo aku yang nanya sih semua jadi tampak pribadi, karena kamu ga pernah memberitahukan kehidupanmu sedikitpun padaku. Huh! Curang! Padahal kan aku selalu cerita. Pasti kamu bakal jawab soalnya aku bawel. Oke! Fine, terserah deh.

Oh iya, pasti kamu bingung kenapa aku menuliskan surat ini untukmu. Oke, yang pasti aku pengen cerita aja sama kamu, menceritakan sesuatu yang ga mungkin aku ungkapkan secara lisan. Yaa, daripada aku mulai banyak omong ngalor ngidul, aku mulai aja ceritaku.

Saat ini perasaan aku lagi ga jelas banget. Lagi seneng banget ketika menerima sebuah pesan singkat tak terduga. Rasanya tuh kaya jalan-jalan pake balon udara loh! Seneng seseneng-senengnya orang seneng kalo lagi seneng! Tapi lama kelamaan aku mulai takut, aku takut kemana arah balon udaraku ini berhenti.

Ya, itu yang aku rasain. Aku takut banget perasaan senang ini cuma aku yang rasain, sedangkan si pengirim pesan menganggap ini hal yang biasa. Aku mesti gimana dong?

Pasti kamu mulai penasaran siapa sih yang bisa bikin aku sampe bisa kaya gini. Baiklah, karena kamu temanku aku bakal bilang deh.

Pesan singkat itu berasal dari kamu. Iya kamu. Udah ga usah pake bengong bacanya, lanjutin aja dulu.

Aku seneng banget kamu memperhatikan aku dan kamu orang yang bisa aku ajak bercanda. Kata temanku, kamu tipikal orang yang menunggu respon orang lain untuk dijadikan "teman". Sedangkan aku tipikal orang yang penasaran, yang membuatku selalu bertanya apakah aku sudah menjadi "teman"mu?

Mungkin cukup sampai disini suratku untukmu. Tidak ada maksud lain, hanya ingin jujur padamu.

Semoga kita tetap berteman selamanya :)

Jumat, 13 Januari 2012

So Sad

"Semakin hari, semakin cinta... Semakin hari, semakin rindu... Semakin dalam perasaan, kasih dan sayangku terhadap kamu..."

Sepenggal lirik dari salah satu lagu Ratu yang berjudul Semakin Hari Semakin Cinta di atas menunjukkan suasana hatiku saat ini. Tapi sayangnya perasaan ini ditujukan untuk seseorang yang mungkin bisa dikatakan hanya teman. Berharap menjadi sahabat untuk seorang lelaki itu terkadang hanya menjadi wacana, status sahabat tetapi ketika bertemu pun hanya "say Hi".

There are two things that I hate it so much. First, I miss you. Second, you're not mine. And it raises many questions in my head, such as, what should I do? How can I meet you? Do you wanna have a chit chat with me? etc.

It's hard to believe the reality about this. I'm falling in love with a "bad guy" hahaha. No one can help me (or us) to make us together. It hurts.

Rabu, 11 Januari 2012

Anda

Tau ga sih kalo kata-kata Anda itu membuat saya melambung tinggi hingga lapisan ke tujuh? Iya, saya tau, tujuan Anda pasti bercanda, bukan serius, karena serius juga udah bubar. Apalagi kata-kata itu ditujukan pada saya. Anda kan ga pernah melewatkan waktu untuk bercanda dengan saya jika saya ada di depan Anda. Bisa dikatakan Anda paling senang mem-bully saya, ya kan? Soalnya teman-teman Anda juga gitu sih.

Tapi tau ga sih, gara-gara kata-kata Anda itu, setiap saya membuka salah satu akun dunia maya saya, saya selalu menantikan kehadiran Anda menjahili saya. Dan bahkan ketika Anda tidak merajalela di halaman muka dunia maya tersebut, saya langsung mencari ke akun Anda. Hahahaha saya mulai freak. Ini semua gara-gara Anda loh.

Oh iya, Anda mesti tau pendapat temen-temen saya ketika melihat kalimat yang Anda susun untuk saya. Dan mereka kompak bilang kalo mereka yang dapet kalimat seperti itu juga mereka pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang saya bilang di kalimat awal. Sepertinya itu memang impian setiap wanita ya hahaha.

Namun, saya sedikit merasa sedih ketika menengok akun Anda dan mendapatkan kalimat yang tidak Anda berikan tujuannya. Itu buat siapa ngomong-ngomong? Buat saya ya? Hahahaha itu harapan saya.

Gara-gara itu, jadi timbul pertanyaan yang saya harap bisa Anda jawab secepatnya. Sebenarnya Anda menganggap saya apa? Mohon dijawab sebelum saya benar-benar terbang ke angkasa luar. Dan semoga jawaban Anda tidak membuat saya jatuh ke lapisan bumi yang terdalam.

Sekian dan terima kasih dari Anda dalam arti sebenarnya :p

Jumat, 06 Januari 2012

Semoga Tepat :)

Yak kali ini mau share tentang kehidupan normal (emang biasanya ga normal?). Kehidupan kuliah tepatnya. Tahun kedua di kampus itu tandanya sebagian hidup seharusnya untuk oraganisasi untuk para organisatoris, atau bahkan akademis dijadikan pilihan kedua atau ketiga saat di kampus.

Gue termasuk orang yang sebenarnya suka berorganisasi. Tapi entah kenapa semenjak kuliah keinginan gue semakin terkikis seperti permukaan tanah di Indonesia ini. No passion. Malah terkadang menjadi keberatan. Bisa dikatakan ini adalah masa galau gue untuk menentukan apa yang harus gue lakukan, meneruskan organisasi yang gue geluti semenjak semester lalu atau resign dari segala-galanya.

Semakin hari dipikirkan sebenarnya keputusan semakin bulat. Akan tetapi tiba-tiba ternyata tawaran berdatangan yang membuat gue harus berpikir ulang. Oh ya sebelumnya gue udah memutuskan untuk ga mengambil apa pun saat ini dan nanti. Lalu ternyata...

Muncullah seorang teman yang menawarkan gue untuk menjadi bawahannya. Awalnya hanya satu orang yang mengajak tanpa paksaan, tapi setelah berselang beberapa menit pejabat pasangannya ikut mengajak. Mulai terasa berat disini, ketika diberitahukan apa yang terjadi di bidang tersebut. Perasaan mulai campur aduk, pening, gue butuh waktu.

Selanjutnya, datang kembali tawaran dari lembaga yang berbeda. Dengan sedikit perbincangan serta tanya jawab gue menerimanya, itung-itung jadi latihan dan mencoba hal yang baru. Oke status gue saat ini sudah bergelut di suatu lembaga.

Sekarang tinggal memutuskan ikut kembali di bidang lama atau tidak. Setelah dipikirkan matang-matang dengan segala pertimbangan, gue memutuskan untuk bekerja sama kembali dengan bidang itu. Insya Allah keputusan gue tepat.

Sebenarnya ceritanya belum selesai hahaha. Selang sehari setelah keputusan gue itu, gue kembali ditawari untuk bergabung di bidang lain, bidang yang sama sekali ga gue pikirkan karena gue pikir ga gue banget. Sedikit penasaran, gue tanyakan alasan mereka kenapa pengen merekrut gue. Oh, ternyata gue diambil karena pemikiran-pemikiran gue yang berbeda (mungkin di luar akal sehat hahahaha) dan gue yang tidak termasuk dari berbagai macam golongan.

Sayangnya ga boleh rangkap jabatan sih jadi tanpa dipikirkan lebih lama gue menolak mereka. Setelah penolakan tersebut, gue jadi ngebayangin kalo gue memilih bidang itu. Mungkin gue akan merusak suasana dengan mengeluarkan pendapat gue yang istilahnya bisa dikatakan orang luar. Ya mungkin aja sih, tapi ga tau juga hahahaha.

Ya intinya, semoga keputusan gue berlembaga ini tepat. Tidak terjadi keberatan atau apa pun yang lain. Bismillah :)

Kamis, 05 Januari 2012

Ceritaku pada Angin

Hey angin. Entah harus senang atau sedih, setiap aku berhubungan dengan seorang lelaki, banyak orang yang mengatakan hal yang berbeda tentang kita.

Dulu sekali, di kala aku menginginkan sekali dirinya menjadi pasanganku, temanku malah mengira kami sudah menjadi sepasang kekasih, dan dia terlonjak kaget si pria terlihat bersama wanita lain. Padahal memang sebenarnya apa yang dia saksikan adalah yang sebenarnya dan dia kira hanyalah harapan yang kandas di tengah jalan.

Dengan pria selanjutnya, tiada yang mengetahui tentang hubungan kita. Bahkan setelah aku lulus dari sekolah tersebut dan aku bercerita tentang masa lalu pada temanku masih banyak yang berkata, "Seriously? Lo pernah jadian sama dia? Kapan?" Yaa yang seperti itulah kira-kira. Bahkan saat aku menceritakan hal itu aku sudah kembali berteman baik dengan pria tersebut.

Pria lainnya juga kurang lebih sama. Ada yang menganggap kami masih adem ayem aman sentosa. Padahal sudah lama sekali kita berpisah dengan status "in relationship".

Angin, yang ingin kukatakan padamu bisakah kau membantuku menyebarkan berita benar tentangku? Aku tak ingin orang salah mengira tentang aku, apalagi tentang ini.

Apa katamu? Mengapa aku merisaukan hal ini? Agar tidak ada yang salah sangka dan tidak ada yang salah langkah.

Bisakah kau membantuku kali ini angin? Permintaanku kali ini tidak seberat biasanya kan? Aku harap kau bersedia membantuku. Secara perlahan saja, tak perlu tergesa. Terima kasih :)

Rabu, 04 Januari 2012

Kaleidoskop 2011

Telat banget yee bikin ginian. Biarin deh ah yang penting bikin buat dijadikan salah satu sejarah.

2011 buat saya itu tahun gelap, dimana banyak kejadian yang tidak mengenakkan daripada yang enak. Dalam kehidupan pribadi saya pun terlalu banyak yang dikorbankan, dari cita juga cinta.

Cita. Ini maksudnya berhubungan dengan perkuliahan saya. Nilai anjlok, jatuh, merosot tajam. Bikin kerjaannya pengen nangis.

Cinta. Banyak yang patah hati di tahun ini, alias putus, termasuk saya. Tapi kalo bagian saya ga saya anggap sedih-sedih amat sih. Heyhoo bukan karena tak cinta tapi memang sudah diprediksi.

Selain kedua itu masih ada gelap-gelap lainnya. Banyak karib kerabat yang pergi meninggalkan dunia ini. Terutama pakde-pakde saya. Sedih rasanya ga bisa melihat mereka untuk yang terakhir kalinya.

Gara-gara semua ini saya ingin segera menyambut 2012 dengan senyuman. Pengen mendongkrak semua kegelapan yang ada menjadi kecerahan.

Dan hal-hal yang saya sebutkan di atas lah yang menjadi pendongkraknya, dengan cara memikirkan hal positif yang ada di baliknya.

Cita. UAS harus lebih persiapan, jangan seenak bodong. Dan harus lebih memanajemen waktu. Mesti. Kudu. Harus.

Cinta. So last year banget kalo masih mikirin yang lama-lama. Mungkin jadi teman adalah langkah terbaik. Ga usah pusingin jodoh saat ini (tapi ngarep-ngarep dikit gapapa lah yaw) karena masih banyak waktu membentang (walaupun gatau kiamat kapan) untuk mencari jodoh terbaik. Ya mungkin yang sudah mapan di tempat kerja nanti :)

Untuk menghadapi orang-orang yang akan "berpulang" (termasuk juga saya) yang tidak diketahui kapan waktunya dengan cara lebih menyayangi mereka, lebih memberikan perhatian. Karena kan kita tidak akan tahu kapan "jadwal" kita "pulang", betul bukan?

Selain itu pengen banget meningkatkan keimanan diri nih. Jujur aja, saya termasuk golongan yang masi bolong-bolong untuk shalat. Semakin takut kepada-Nya. Terlalu banyak hal yang telah ditunjukkan-Nya yang membuat hati waswas. Banjir, longsor, dan berbagai kejadian lain.

Semoga semua yang saya tuliskan disini untuk 2012 bisa saya laksanakan dan mendapatkan hasil yang setimpal. Aamiin :)

Sulitnya Mendapat Perhatian

Sebenarnya tanpa harus kujabarkan, dari judul di atas juga sudah terbayang dengan imajinasi masing-masing. Sulitnya mendapat perhatian. Sulit sekali. Apalagi untuk mendapatkan perhatian dambaan hati.

Apalagi aku seorang wanita. Jika terlalu berlebihan bisa dinilai agresif. Atau ada juga yang mengatakan, "Lebay banget sih jadi cewe." Ya, itulah hidup. Selalu mendapatkan penilaian dari orang lain.

Sebenarnya sih dengan modal muka tebal dan kacamata kuda semua dapat teratasi. Tapi kalau ternyata malah berdampak pada si dambaan, bisa-bisa dia malah risih. Yang tadinya mau tambah deket malah semakin jauh.

Beginilah nasib kami para wanita. Salah bertindak selalu diomongi macam-macam. Sulit untuk menentukan sikap yang benar agar terlihat baik dan wajar oleh khalayak ramai.

Sampai saat ini yang hanya bisa dilakukan hanya mengagumi dari jauh, terkadang saling bercanda ketika sempat. Cukup menyenangkan sih melakukannya. Seperti kembali ke masa lalu, dimana pengen banget dapetin pria pujaan hati hahaha. Tapi yaa ga muluk-muluk deh, dari pengen kan jadinya ngarep, ya ga?

Makanya, tolonglah mas "pujaan banyak wanita" peka terhadap perbuatanku. Misalnya seperti mengajak kemana, itu bukan hanya wacana, aku ingin sekali kita merealisasikannya, denganmu tentunya.

Semua itu kulakukan untuk mendapatkan perhatianmu. Biar cuma buat aku hahahaha.

Semoga pencarian perhatian ini berjalan lancar hingga berakhir indah tentunya hahahaha.