Sabtu, 29 Januari 2011

Ini Baru yang Namanya Kehidupan

Kalau ada yang bilang hidup seperti roda yang berputar, terkadang di bawah dan dapat pula di atas, aku percaya.
Di hari yang istimewa itu aku seperti memainkan peran yang sangat bertolakan.
Emosi dipermainkan bagaikan api.
Dapat padam maupun berkobar.
Pelik memang menjadi manusia.
Tapi aku suka.
Karena aku merasa inilah kehidupan.
Memainkan rasa serta asa.
Memainkan emosi juga hati.
Diperlukan pengendali untuk mensinkronisasikan kedua hal yang bertolakan.
Aku suka.
Dan kurasa ini baru yang namanya kehidupan.

Jumat, 28 Januari 2011

Sulit Digapai

Mungkin bukan hanya kau yang menganggapku pemarah, tapi juga banyak yg lainnya. Kau bisa memasukkan aku dalam 7 manusia kerdil di cerita Puteri Salju jika kau menginginkannya. Tapi aku yang menjalankan raga ini dan mengendalikan sifat tidak bermaksud demikian.

Aku hanyalah manusia biasa yang mempunyai hobi mempermainkan ego (atau dipermainkan?). Aku bukanlah tak sabar akan tetapi aku juga manusia, yang menginginkan sesuatu yang diinginkan terkabul.

Mungkin sedikit sulit untuk mengerti apa yang aku bicarakan. Namun di balik ini semua mohon mengerti aku dan posisiku.

Karena menurutku kau telah menjadi sesuatu yang sulit digapai olehku.

Sabtu, 22 Januari 2011

Dear Kamu yang Disana

Dear kamu yang disana,
Apa kabar? Sepertinya baik-baik saja karena biasanya kamu akan mengadu kepadaku jika merasakan sesuatu yang aneh.

Dear kamu yang disana,
Kau menanyakan kabarku? Aku baik-baik saja, hanya sedikit pegal yang mungkin kau tak tau karena tak kucantumkan ketika kau menanyakan hal ini. Kenapa? Ya seperti biasa aku tidak ingin mengganggu kegiatanmu dengan mengatakan hal sepele yang pasti membuat dirimu khawatir.

Dear kamu yang disana,
Kapan kau pulang kembali ke tanah air? Ups, maaf. Tidak seharusnya aku menanyakan hal ini. Karena pertanyaan ini terlalu sensitif untukmu bukan? Oke aku tidak akan meminta jawabannya. Aku hanya akan mendoakan kamu selalu baik-baik saja disana menimba ilmu tanpa lelah demi masa depan yang cerah.

Dear kamu yang disana,
Aku tidak puas dengan keadaan ini. Maaf bukan bermaksud menyinggung kamu sedikit pun. Aku hanya mengutarakan pendapatku. Karena tidak ada rahasia kan di antara kita, kecuali waktu itu kau tidak bilang satu hal padaku akan bertemu siapa. Hei aku tidak marah kau bertemu dengan siapa pun, tapi aku hanya ingin tau kau bertemu dengan siapa, lebih baik kau bilang hingga aku tak mengambek waktu itu. Oke skip masalah yang telah lewat itu. Iya sayang aku tau pasti kamu bilang itu bukan pertemuan rahasia, tapi aku tak ingin membahasnya.

Dear kamu yang disana,
Kembali ke sesuatu yang ingin aku utarakan dengan ketidakpuasanku berkomunikasi denganmu. Maaf sekali lagi, aku tidak menuntut apa pun darimu, aku hanya mengutarakan isi hatiku. Aku hanya kesal pada diriku yang insom sehingga aku harus ditinggal tidur olehmu dan membuatku semakin kesal pada diri sendiri karna kau pasti mengantuk oleh percakapan denganku yang sangat tidak asyik. Maaf sayangku, tapi kau tau aku bukanlah orang yang dapat bermain lisan. Maaf sekali lagi.

Dear kamu yang disana,
Aku terkadang berpikir andai kita memiliki BB. Ya Blackberry maksudku, gadget tercanggih abad ini. Pulsa ku pasti tidak akan cepat habis karna ada fasilitas BBM antar pengguna BB. Oke aku tau, semua ini salahku. Aku hanyalah anak biasa, bukan tipe anak hedon yang dapat meminta segalanya dengan mudah.

Dear kamu yang disana,
Maafkan aku. Aku tidak ada maksud apa-apa. Aku hanya terlalu merindukanmu dan iri pada dunia nyata maupun maya yang menampilkan para pasangan sejoli yang dengan mudah dapat saling mengutarakan isi hatinya baik langsung melalui bibir mereka atau pun melalui media yang lain seperti twitter, facebook, atau pun yang lain.

Dear kamu yang disana,
Sekali lagi maafkan aku.
Aku merindukanmu.
Otomatis aku mencintaimu.

Salam sayang selalu.

Minggu, 16 Januari 2011

Hai Dear...

Hai dear,
Bagaimana kabarmu? Apakah kau merindukanku? Aku disini sangat sangat sangat merindukanmu.

Kau tau, inbox ku penuh loh, dan aku harus menghapusnya karna kalau tidak aku tidak dapat menerima pesan darimu. Dan kau tau nama-nama yang memenuhi inbox ku? Ya benar! Mereka. Mereka yang sangat berarti untukku melebihi 'mereka'. Aku beruntung dapat bertemu dan dekat dengan mereka, karna jika mereka tidak ada mungkin aku sudah di rsj. Tapi tetap kau yang paling bisa membuatku normal.

Hai dear,
Lagi-lagi aku ingin melaporkan 'mereka'. Ingin sekali kabur seperti yang kau katakan tapi tekadku tak cukup nekat untuk minggat.

Setiap aku membahas 'mereka' denganmu, aku selalu meminta solusi darimu, dan selalu pula aku tak menemukannya. Kau hanya mengulang kata SABAR. Seperti pertanyaanku waktu itu, bagaimana jika keSABARanku mulai surut dan tak kembali? Aku membutuhkan jawaban yang dapat membantu.

Hai dear,
Sekian dariku. Namun aku tak bisa mengakhiri percakapan denganmu. Harap kau mengerti.

Aku mencintaimu!

Jumat, 14 Januari 2011

Memori dan Malam Ini

Malam ini aku dibuatnya makin menggilainya. Sebuah tayangan yang hanya memakan waktu 3 menit 14 detik itu membuat diriku hanya bisa tersenyum dan ingin menangis. Hati juga seperti ingin mengatakan, "Aku ingin melihatnya lebih sering, dan secara langsung." Namun diurungkan niatnya karena itu hanya akan membuatnya semakin tidak mengerti bagaimana cara mengobati rasa rindu yang tak kunjung sembuh. Sebuah tayangan yang sebenarnya tidak istimewa untukku, tidak juga spesial untukku, tapi hal di dalamnya yang membuatku selalu teringat akan peristiwa sebelum kita menjalin ikatan ini. Hari dimana dia memintaku untuk melihat pertunjukkannya. Dalam permainannya, dia selalu melihat kepadaku dan memberikan senyuman terindahnya hanya untukku. Hell-o para wanita, bagaimana perasaan kalian ketika seseorang yang mencintai kalian membawakan sebuah melodi yang indah dengan menarikan jemarinya di atas tuts-tuts keyboard sepenuh hatinya dan memberikan senyuman terhebatnya hanya untukmu?

Bayangan akan memori itu selalu teringat di dalam pikiran. Dan aku rasa tidak akan aku lupa sampai aku memiliki keriput dan cucuku sudah mempunyai anak! Aku berharap akan............ Hahahaha pikirkan sendiri kalimat selanjutnya. Setelah melihat tayangan itu aku semakin mencintainya.

Rabu, 12 Januari 2011

Kembali

Kemarin, aku kembali. Kembali ke tempat itu yang sudah cukup berubah. Teringat kembali berbagai macam kenangan yang menghantui, seakan berlomba ingin diingat terlebih dahulu. Dan ternyata yang paling banyak mendesak pikiranku adalah tentangmu, ya rasanya ingin kembali seperti waktu itu.

Bangku itu pun kembali terisi, bukan oleh kita, tapi oleh yang lain. Mereka bergelak tawa riang, mengingatkanku kembali dengan tawamu yang kelewat lebar. Sembari melihat mereka, rekaman itu kembali terulang, banyak hal yang mungkin didengar oleh bangku coklat tentang apapun ketika kita berbagi cerita. Ketika kita tertawa, marah, dan hanya diam, mungkin sangat diingat oleh si bangku, ingin rasanya kembali kesana bersamamu.

Setelah lama terlarut dalam memori, akhirnya aku kembali ke dunia. Aku memerhatikan kembali dua sejoli yang masih terlihat bahagia. Ya masih, entah nanti atau kapan apakah mereka akan kembali bahagia dan tertawa riang?

Sambil tersenyum, aku hanya dapat berkata dalam sepi,

"Terima kasih bangku yang diam dan hanya bisa membisu, kau tidak mencampuri urusanku dan memberiku segudang kenangan indah dengannya. Ingin rasanya berbagi cerita kembali denganmu, tapi sayangnya itu bukanlah lagi tempatku. Aku ingin berkata aku rindu padanya, ya kau taulah siapa yang aku maksud. Dulu begitu mudahnya kita bertemu di tempatmu seperti kedua sejoli yang kau temani sekarang. Tapi sekarang..... Hahaha rasanya bagai mimpi masih bisa menjalin hubungan dengannya. Kau tahu maksudku, karna aku sempat terdiam di atasmu ketika dia menyatakan niatnya untuk meninggalkan aku. Sekarang ia telah menjalankan rencananya untuk menata kehidupannya menjadi lebih indah, tentu saja aku telah membuat hidupnya menjadi indah hahaha tetapi aku saja belum cukup. Ingin rasanya aku kembali ke masa itu, bertemu dengannya bagaikan candu untukku saat ini. Aku ingin dia kembali. Secepatnya kembali ke hadapanku. Dan membuatku bahagia. Bukan, bukan aku saja, tapi kami. Maka dari itu, aku menolak untuk kembali ke masa itu wahai bangku. Aku ingin ke masa depan! Meraih kebahagiaan kembali seperti waktu itu. Aku merindukannya, SANGAT merindukannya."

Jumat, 07 Januari 2011

Thanks God :)

Hari baru berganti beberapa menit ketika aku memulai mengetikkan kata-kata di blog ini. Dan seperti biasa aku selalu mengeluh tentang kehidupanku yang terlalu monoton, atau bahasa kasarnya aku sedang tidak bersyukur dengan keberlangsungan hidupku.

Jadi ceritanya aku sedang dirundung rasa kepenatan yang berkumpul yang sepertinya menjadi awan hitam di atas kepalaku. Seperti biasa aku langsung bergabung dengan dunia maya untuk mencari pahlawan yang bisa menyelamatkanku dari awan hitam tersebut.

Search... Search.. Search... Nothing. Orang yang dicari sedang tidak menggauli dunia maya. Baiklah, kalau begini aku harus mencari penggantinya. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tapi aku tak mau rotan, aku menginginkan kegembiraan.

Akhirnya telunjukku yang mengarahkan tetikus berhenti di beberapa nama, dan aku memulai percakapan. Yang aku pilih adalah orang-orang terpilih yang telah pernah berhasil mengisi kehidupanku dengan warna-warna cerah.

Tanpa basa-basi langsung kutumpahkan tujuanku dan mereka bersedia menjadi tong sampah secara tidak langsung. Obrolan-obrolan ringan mengalir, dan salah satu dari mereka undur diri untuk kembali ke dunia nyata setelah memberikan beberapa petuah kepadaku yang intinya aku harus BERSYUKUR. Astaga! Aku lupa mengucapkan terima kasih padanya! Dasar bodoh! Baiklah, sebagai gantinya aku akan mendoakan untuk kebaikannya.

Lalu kulanjutkan obrolanku terhadap partnerku yang lain. Entah mengapa posisi jadi terbalik, sekarang aku yang menjadi tong sampah. Sebisa mungkin aku membuatnya untuk tak terjerembab dengan rangkaian kata-kata yang bisa kurangkai. Hmm, aku mulai diuji kembali, bagian sensitifku mulai terusik. Aku tak bisa membiarkan seseorang hampir hancur seperti ini. Aku akan berusaha untuk menimbulkan rasa lega padanya.

Setelah saling berbalas kata, akhirnya dia tak lagi gusar. Perlahan, dengan pasti awan hitam di atas kepalaku juga pergi. Aku merasa bahagia ketika orang tersebut talah lega atas bantuanku.

Ini membuatku berpikir. Mengapa aku hampir selalu bisa membuat orang bahagia ketimbang aku mencari cara membahagiakan diriku sendiri?

Aku disadarkan dengan kata-kata seorang sahabat gilaku di dunia nyata yang mengatakan, "mm orang tuh kadang emang ditakdirkan buat bikin orang seneng, walaupun kadang, dia nya sendiri ga begitu seneng. tapi mestinya orang itu bersyukur karna bisa dikasih kesempatan buat mampu bikin orang lain seneng. dan itu termasuk elo. kalo lo bersyukur, lo ga perlu repot repot deh buat menghibur diri lo, karna dengan lo bersyukur bisa bikin orang lain seneng, lo bakal seneng dan akan terus good mood"

Ya. Mungkin emang itu jawaban yang selama ini ku cari. Entah mengapa melihat atau merasakan orang lain bahagia karena perbuatanku membuatku jauh lebih bahagia ketimbang aku menonton film komedi. Dua orang sahabatku (yang salah satunya undur diri terlebih dahulu) telah memberitahuku bahwa aku harus BERSYUKUR, walau dengan alasan yang berbeda.

Terima kasih Ya Allah, kau telah menumbuhkan sifatku yang seperti ini. Aku tidak merasa terbebani namun membuat diriku jauh lebih bahagia melihat orang lain bahagia.

Terima Kasih...

Selasa, 04 Januari 2011

Hari-hari Sebelum Datangnya Tahun Baru

Sebelumnya mau ngucapin selamat tahun baru masehi ya teman-temaaaaaaaan! Tujuan gue nge-blog kali ini untuk menumpahkan cerita sebelum dan setelah tahun baru. Gue merasa berat banget hidup gue di penghujung tahun 2010. Oke oke gue mulai ceritanya.

Jadi detik-detik terakhir 2010 gue sangat tidak menyenangkan, karena gue masi harus berjuang menuntaskan UAS di semester awal ini. Apalagi UAS gamtek yang sangat menyiksa batin dan fisik. UAS gue berlangsung di tanggal 20, 21, 29, 31 Desember, dan 3 Januari. Nyiksa banget ga sih?

Dimulai dari tanggal 20 Desember 2010, gue UAS MPKT. MPKT itu semacam pelajaran PKN gitu deh. Biasanya menganalisis suatu kasus. Dan itu bahannya dari 1,5 buku. Bayangin aja betapa malesnya membaca buku yang tulisan semua dan itu ga ada alur cerita yang menyenangkan. Akhirnya gue memutuskan untuk belajar bareng anak MIPA yang udah duluan UAS MPKT dan nanyain soal mereka. Beruntung banget soal Teknik dan MIPA sama! Jadi lumayan ngerjainnya lancar.

Terus tanggal 21 nya giliran Bahasa Inggris. Demi Allah gue pengen nangis banget ga bisa listening nya :___( dan essay serta writingnya udah ga mikirin bener salahnya huaaaaaaaaaaaa

Dilanjutin sama libur Natal. Rencananya sih mau ngerjain UAS gamtek yang take home, tapi yang namanya libur itu setan malesnya bener-bener deh. Akhirnya dengan niat yang tinggi tanggal 27 gue kembali ke kosan buat menyendiri ngerjain gamtek dan tanggal 28 gue mengisi hari gue dengan wawacara IMS serta belajar kalkulus.

Tanggal 29 Desember. Mau seneng tapi sedih. Hari itu tepat 2 tahun. Sedangkan gue mesti menghadapi kalkulus, sediiiiiiiiiih :___( mau nangis darah rasanya. Abis itu gue dan temen gue bener-bener mengendap di kosan ngerjain gamtek sampe tanggal 31 pagi dengan tidur yang sangat minim. Zzzzzzzzzz gue tersiksa banget.

Di pagi hari tanggal 31 Desember, gue bener-bener panik karena gamtek gue yang belum selesai banget dan gue mesti ngejer kereta ke Jakarta buat siap-siap ngejer kereta ke Cirebon. Sumpah itu capek dan deg-degannya setengah mati!

Belum sampe disitu. Sesampainya di Cirebon ternyata ada pawai yang bener-bener menutup jalan umum yang menyebabkan gue banyak mengumpat di jalan. Ya ampun sedih banget ga sih hidup gue. Akhirnya malam tahun baru gue hanya dihabiskan dengan tidur.

Di tahun 2011 ini, gue cuma berharap semoga hidup gue menjadi lebih baik daripada hidup gue di tahun sebelumnya. Dan semoga segala kebimbangan gue bisa dijawab di tahun 2011. Amin!