Kamis, 26 April 2018

Mimpi

aku merindukannya
hingga sampai ke alam mimpi
ia menghampiriku
melingkarkan tangannya di pinggangku
lalu mengusap kepalaku
penuh kasih

tapi ku sadar
itu semua hanya mimpi
langsung ku terbangun
dihadapkan dengan realita

menyedihkan
tidak dapat berjumpa
padahal jarak hanya sejauh mata memandang
salahkah aku bila meminta lebih?
apakah pantas ini dianggap lebih?

hanya ingin berjumpa
tidak sesuai mimpi pun
tak mengapa
karena bertemu denganmu
sudah menjadi candu
bagiku

Rabu, 11 April 2018

The Happiest Moment in My Life!

Bikin pos ini pagi-pagi karena semangatnya masih meluap-luap dari nonton konser semalam. Sebenarnya sih saya sering nonton konser lokal dengan teman-teman saya. Namun, yang saya tonton semalam bukan konser dari band lokal, melainkan konser THE SCRIPT!

Pertama nonton konser artis internasional itu Westlife sebelum mereka bubar. Itu juga karena kebagian tiket yang murah. Semenjak itu belum pernah lagi nonton konser artis internasional. Selain tempat konsernya jauh dari rumah, terkadang harga tiket konser internasional suka ga masuk akal. Sempat mau nonton Maroon5, eh mereka batal datang ke sini. Lalu waktu itu juga mau nonton Hyukoh, tapi tidak jadi karena saya tidak terlalu kenal dengan tempat konsernya, padahal sih tidak terlalu jauh dari rumah dibandingkan setiap konser yang selalu dihelat di ICE BSD sana.

Untunglah saya tidak jadi nonton Hyukoh, walaupun masih ada sedikit penyesalan dalam hati. Karena tidak lama setelah konser Hyukoh, saya dengar kabar THE SCRIPT mau ke sini. Ya Allah… senangnya hatiku ga ketulungan!

YHA, saya sesuka itu sama THE SCRIPT. Satu-satunya band luar negeri yang saya tahu semua lagu di albumnya, ga cuma single hitsnya saja. Di saat tahun lalu orang-orang heboh cari tiket Coldplay, saya mah santai saja. “Ga ah, ga minat. Mau nunggu THE SCRIPT aja,” selalu itu jawaban saya ketika diajak nonton konser internasional apapun. Sampai akhirnya waktu itu tiba!

Penjualan tiket THE SCRIPT dibuka. Dan kalian tahu, saya ga kebagian L Teman-teman yang saya ajak nonton pun sudah tidak nafsu untuk nonton karena tidak kebagian tiket presale. Akhirnya saya menyerah juga mantengin laman jual tiket daring.

Tapi kok hati saya masih ingin sekali menontonnya. Saat itu, tiket sudah ludes. Menyesal, coba saya beli saja sendiri tidak usah bergantung dengan teman. Jadilah saya hampir setiap hari cari dengan kata kunci “jual tiket THE SCRIPT” di Twitter dan Instagram.

Lalu suatu hari salah satu sahabat, yang tahu saya sedang mencari tiket THE SCRIPT, menanyai apakah saya masih minat untuk nonton atau tidak. Saya jawab masih asal harganya bersahabat. Soalnya selama mencari, yang jual harganya tidak masuk akal semua. Tiket festival yang aslinya Cuma 850K harga normal dijual dari harga 1200-1500K. Mending beli kelas golden sekalian. Sahabat saya menemukan ada yang jual di Twitter sesuai dengan kelas yang saya mau. Dan ALHAMDULILLAH kabar dari sahabat saya pun berujung indah, orang yang ingin menjual tiketnya karena tidak jadi bisa nonton harganya sesuai dengan budget saya. Tidak berpikir lama langsung saya hubungi orangnya dan saya bayar tiketnya. YHA, akhirnya memutuskan beli tiket walau cuma nonton seorang diri, Hitung-hitung membahagiakan diri sendiri dengan mengadoi diri lebih awal lima hari sebelum dua puluh lima tahun.

Akan tetapi setelah beli tiket saya insecure sendiri. Ini beneran ga ya yang jual tiket? Ditipu ga ya? Apalagi beberapa hari sebelum konser yang jual tiket ke saya bilang dia tidak jadi nonton, dan menyerahkan kontak saya ke temannya yang lain. Insekuritas lainnya adalah dibolehin ga ya sama “nyonya” buat nonton? Secara kan kita anak rumahan yang maghrib sudah harus sampai di rumah, sedangkan konser mulai pukul 20.00 WIB. Terus nanti pulang gimana? Kesempatan untuk dapat izin “nyonya” pasti bakal lebih kecil kalau ga ada teman pulang.

Hati semakin ga tenang menuju hari H. Banyak berdoa saja yang bisa saya lakukan. Mulai dari semua anggota THE SCRIPT saya doakan sehat agar konser tidak batal, saya tidak ditipu sama yang jual tiket, dapat izin dari “nyonya”, dan tidak ada masalah ketika pulang ke rumah nantinya.

ALHAMDULILLAH semuanya dilancarkan. Ada lelaki baik hati yang bersedia menjemput saya selepas konser. "Nyonya" juga dengan mudahnya memberi izin pulang malam tidak seperti biasanya. THE SCRIPT dan kru sampai Jakarta dengan selamat. Serta tiket sudah di tangan beberapa jam sebelum konser dimulai.

Fotonya ini abis konser sih :p

Dipikir-pikir tingkat ketenangan hati saya rendah sekali ya. Akibat tidak biasa bahagia (atau takut bahagia?) jadi sebelum semua terjadi selalu dipikirkan efek buruknya duluan. Maklum, “racun” dari lingkungan yang tidak dibiasakan optimis. Eh kok jadi gini ceritanya……

Intinya saya berhasil nonton konser THE SCRIPT sendirian! Super Happy! Sepuas itu nontonnya. Bahkan dapat kejutan bisa lihat para personel depan mata dalam jarak kurang dari 100m padahal saya beli tiket yang jaraknya cukup jauh dari panggung. Terus pulang dijemput sama kesayangan. Love my (both) Danny (eh…) so much! Tidak sabar menanti mereka kembali konser di sini. Semoga bisa menonton mereka lagi :D


GANTENG BANGET SIH BANG DANNY AMPUN DAH
BANG GLENN GA KALAH TAMPAN KOK
BANG MARK JUGA KECE PARAH


See you when I see you, dear The Script!