Minggu, 30 Oktober 2011

Semangat

Kemana?
Sudah ku ubek-ubek seluruh penjuru kamar.
Mencari ke berbagai pelosok tempat.
Kemana?

Dimana?
Dimana dia bersembunyi?
Aku sudah tak kuat.
Aku sangat membutuhkannya.
Dimana?

Lama-lama terkesan seperti Ayu Ting Ting diriku ini.
Mencari-cari dimana-mana tak ditemukan.
Bedanya hanya dia diberikan alamat palsu,
sedangkan aku benar-benar tak tau kemana harus mencari.

Semangat.
Ya, itu yang kucari dari tadi.
Seketika semangatku hilang.
Hilang dari keeksisannya.
Biasanya dia eksis dalam hidupku.
Selalu.

Tapi hari ini dimanakah semangatku?
Semuanya seperti lenyap.
Hanya memiliki rasa lelah dan lunglai.
Semangat, kemanakah dirimu?

Heeem, atau pencarianku selama ini salah?
Haruskah yang aku cari adalah penyemangatku?
Ya, itu yang harus kucari.
Penyemangatku, dimanakah kau berada?
Aku membutuhkanmu segera!
Ya, detik ini juga!

Senin, 24 Oktober 2011

Pribadi (Kembali) Baru

Sebenarnya sih bukan memiliki kepribadian yang baru. Kalo memiliki kepribadian yang baru malah jadi berkepribadian ganda dong. Hmm tapi mungkin sih aku seperti itu hihihi.

Sudah, sudah tak usah dibahas.

Beralih ke topik yang sebenarnya.

Kebiasaan. Ya, kebiasaanku mulai berubah. Ketergantunganku terhadap satu orang sudah mulai terhapus. Yaaa, tidak lain dan tidak bukan ketergantunganku terhadap kamu hihihi. Aneh sih, aneh banget malah kenapa bisa kaya gini. Mungkin karena kamu telah menyerangku dengan kalimat bertubi-tubi tanpa mempedulikanku yang mendengarkannya dan membuatku menjadi kesal. Kusumpahi kau merindukanku seumur hidup!

Hihihi, bercanda kok. Gila aja kali menambah koleksi psikopat yang mengincar aku.

Kenapa aku bisa bilang begini? Habisnya ketika kamu muncul di daftar teman-teman yang sedang bergabung di dunia maya aku hanya menatap namamu biasa saja. Tidak berharap apa pun looooh. Aku senang sekali!

Hey tidak, pasti pikiranmu macam-macam. Aku hanya bersyukur bisa kembali menganggapmu biasa saja. Karena jika aku terus-terusan berharap lebih ini hanya menyiksa batinku. Dan kau pun tidak menunjukkan tanda-tanda lebih itu. Jadi aku tak boleh berlebihan, betul bukan? :)

Seperti ini kan yang kau mau? Aku tidak terlalu..... Entahlah aku terlalu apa, kau tak menyatakannya. Mungkin aku terlalu mencintaimu. Hahahaha tenang, aku mencintaimu kok, sebagai temanku. Kita berteman kan? :)

Semoga yang terbaik untukmu teman...
Hmm salah, maksudku sahabatku :)

Jumat, 21 Oktober 2011

Tameng

Yang paling ditakutkan datang kembali.
Membuat hati jadi gelisah.
Bermimpi buruk setiap malam.

Aku butuh tameng.
Butuh perisai yang dapat melindungiku.
Kapan pun dan dimana pun.

Sesegera mungkin aku ingin aman.
Dari gangguan yang datang terus-menerus.
Yang datang ketika tamengku hilang.

Jujur saja aku takut.
Ini terlalu membuatku bergidik,
setiap aku sendiri.
Merasa ada yang menguntit,
padahal tidak ada siapa pun.
Hanya dibayang-bayangi sesuatu yang gelap.

Aku butuh tamen.
Sesegera mungkin.
Atau aku,
akan gila dengan bayangan hitam.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Terlalu

Aku keterlaluan. Ya, benar sekali. Aku keterlaluan mencintaimu. Terlalu cinta hingga di hati dan pikiran hanya ada dirimu tanpa memikirkan suatu saat kita bukan jodoh yang sebenarnya.

Kamu juga keterlaluan. Terlalu mempermainkan perasaanku. Dibawa terbang tinggi mengarungi angkasa lalu dilepaskan begitu saja hingga aku jatuh bebas dan terhempas ke dalam kenyataan yang perih.

Dua-duanya juga keterlaluan. Terlalu melihat ke atas tanpa pernah melihat ke bawah yang memiliki jurang kehidupan yang hitam.

Sekarang apa hasilnya? Terjerembab kah? Tetap berdiri kah? Tak ada yang tahu, karena manusia terlalu pelik untuk dimengerti.

Jumat, 14 Oktober 2011

Tutup atau Tidak?

Ga tau kenapa sepertinya pengen menghilang dari blog ini atau melenyapkannya. Terdengar aneh tapi ya begitulah, itu yang sedang terpikir olehku. Jadi apa yang harus dilakukan? Menghilang dalam jangka panjang atau langsung melenyapkan?

Senin, 10 Oktober 2011

Krisis

Aku sedang krisis nih. Krisis akan kasih sayang. Biasanya setiap hari kau yang selalu menyemai kasih dan memupuk sayang hanya untukku. Namun sekarang kau beralih, tidak pernah lagi merawatku.

Aku sedang krisis nih. Krisis kehangatan. Hujan turun dimana-mana, terkadang hingga ke halaman pipiku. Tidak nyaman sama sekali.

Aku sedang krisis nih. Krisis perlindungan. Siapa lagi yang akan dengan ikhlas membawaku kemana-mana tanpa perlu merasa takut akan kejahatan yang ada di muka bumi.

Aku sedang krisis nih. Krisis identitas. Hanya ingin bertanya, aku ini apamu? Katanya kau sayang padaku, tapi begitu mudahnya kau jauhiku.

Kau tahu, aku rapuh. Ya, harusnya kau yang paling tahu aku seperti apa. Tapi jika kau tak tahu, heeeeem... mungkin dulu semuanya hanya skenario yang kau buat belaka.

Aku butuh inflasi, untuk semua kekrisisanku. Dan kuharap sih kau yang menimbulkan inflasi tersebut untukku. Bukan, bukan aku memaksa untuk kembali, tapi aku ingin kau kembali biasa saja seperti dulu. Aku tidak butuh keistimewaan, karna aku memang tidak istimewa. Tapi persahabatan itu istimewa loh. Katanya mau jadi sahabat aku, tapi kenapa kamu malah mendiamiku bagai aku batu. Kenapa?

Sabtu, 08 Oktober 2011

Hey!

Hey kamu! Iya kamu yang suka nge-stalk aku. Mau nanya deh, sebenernya maumu apa?

Dan juga coba kalo ngomong dipikir dulu mateng-mateng. Jangan dikeluarin mentah-mentah supaya tak ada penyesalan dan pikirin juga perasaan orang yang kau jadikan sasaran untuk kata-katamu itu.

Hey kamu! Tolong diperhatikan. Sekian, dan terima kasih.

Nb: ditunggu balasannya. Ini serius!

Jumat, 07 Oktober 2011

Move On "?"

"Please don’t go away. Please? No one’s ever stuck with me for so long before. –Dory (Finding Nemo)" (mengutip @disneywords)

Di pagi hari yang cukup cerah ini, rasanya ingin sekali me-retweet kalimat di atas. Tapi setelah dipikir-pikir buat apa? Toh dia juga udah "pergi" dan (mungkin) ga akan kembali lagi.

Padahal semalam baru saja share dengan seseorang, buat apa galau, hanya terlihat seperti seseorang yang sangat mengharapkan orang lain agar tetap menjadi miliknya, dan mungkin saja ada lelaki belahan dunia lain yang (mungkin) menyukai seseorang ini dan malah kecewa terhadap dia.

Coba deh, kalo dipikir-pikir istilah move on itu bener banget. Tapi move-nya ke depan jangan ke belakang. Kalo ke belakang cuma bikin hati terisak ya buat apa?

Tapi ya tapi, kalo diomongin emang gampang. Cuma, untuk meralisasikannya itu susaaaaaah banget. Karna kalo ditilik lebih dalam, penyebabnya cuma karna kita udah bergantung terlalu lama dengan orang itu, dan alhasil begitu keputusan untuk berpisah diambil, hidup seakan tak seimbang. Analoginya sih seperti kupu-kupu yang sayapnya hanya berfungsi sebelah.

Tapi kupu-kupu itu hewan, sedangkan kita manusia dengan punya akal dan pikiran. Jika kita sakit, kita bisa berobat, termasuk mengobati hati dan perasaan. Untuk cara mengobatinya cuma kita sendiri yang tau karna kita yang punya hati dan cuma kita yang tahu tentang diri kita sendiri.

So, keep moving on guys! Jadikan si dia kenangan yang paling indah, tapi jangan diusut terus menerus karna bakal cuma mengharapkan yang ga mungkin kembali. Cukup percaya kalimat "Jodoh di Tangan Tuhan". Kalo si dia emang jodoh kita, dia pasti bakal kembali ;)