Selasa, 25 Juli 2017

Pertemanan

Pertemanan zaman sekarang tuh sulit ya. Kalimat pembukanya langsung bikin emosi ga sih? Terus setelah pos ini dibaca teman-teman saya langsung memutus pertemanan. Hahahahaha.

Jujur saja, sekarang itu (sekitar sudah 24 tahun hidup di bumi) saya merasa teman saya semakin sedikit. Teman secara realita ya maksudnya. Yang bukan hanya bertemu di sosial media saja. Kalau pun buka aplikasi chat yang isinya penuh grup besar sering kali chat mereka menumpuk dan membuat saya malas membukanya. Atau lebih suka menanggapi secara personal ke orang yang bersangkutan jika sedang ada isu yang dibicarakan. Terlebih jika ada ucapan ulang tahun, pernikahan, atau duka cita. Maaf, bukannya ga mau mendoakan atau didoakan, tapi jika hanya melihat ucapan dan doa yang hanya dicopas alias copy paste kok rasanya saya malah jadi sebal bukannya senang sudah didoakan.

Terlebih saya merasa seperti hanya dapat basa-basi saja. Hanya formalitas. Atas nama pertemanan atau solidaritas. Mungkin ada yang membaca dan mengatakan, "Ngomong doang lo, gue aja ga pernah lo chat personal kalau gue ada acara." Wets, jangan salah. Bukan berarti saya tidak mendoakan. Setiap ada berita semacam itu saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk hadir. Namun, apabila memang tidak memungkinkan untuk hadir saya pasti mendoakan kebaikan kepada kalian. Tapi sayangnya saya tidak memperlihatkannya. Karena itu tadi, saya tidak suka basa-basi. Langsung aksi, tak perlu banyak cakap.

Kemudian ada lagi omongan, "Sekarang lo sedih temen lo sedikit, tapi setiap diajak jalan ga pernah mau." Bukan, bukan tidak mau. Biasanya saya menolak ikut dikarenakan tidak nyaman. Tidak nyaman di sini beragam ya. Tidak nyaman dengan orangnya, tempatnya, waktunya, atau lainnya. Kalau waktu, biasanya saya tidak akan mau jika acaranya malam hari. Sedangkan tempat, bergantung dengan jauhnya dan kondisi kantong. Tapi kalau orang, lebih kepada saya yang lagi-lagi sedang tidak mau berbasa-basi.

Mungkin saya saja yang semakin tua semakin sensitif. Saya juga pernah kok datang ke suatu acara yang sebenarnya kalau bukan karena teman dekat saya yang mengadakan saya tidak akan datang. Padahal acaranya juga ramai dengan teman-teman saya yang lain. Tapi namanya juga sudah tidak nyaman, saya selalu mencari tempat sepi untuk melipir. Istilahnya untuk mencari udara segar. Tidak perlu basa-basi atau main smart phone untuk menghindari obrolan. Semakin sering melihat saya menghilang atau main smart phone tandanya saat itu saya sedang tidak nyaman.

Saya orang yang menghargai pertemuan kok. Sebisa mungkin saya tidak akan menengok smart phone jika bertemu dengan teman. Bahkan berfoto saja saya jarang kalau tidak diajak terlebih dahulu. Walaupun terkadang saya sedih sih tidak punya jejak memori pertemuan berupa foto karena saya yang tidak suka berfoto. Tapi setidaknya saya menikmati setiap detiknya di dalam pertemuan itu. Dari pada sibuk berfoto kemudian pilah-pilih yang mana yang harus di pos di media sosial, tapi ketika sampai di rumah tidak tahu keadaan teman yang sedang diajak foto itu.

Mungkin model pertemanan saya ketinggalan zaman. Tidak melulu dipos ke media sosial. Hanya butuh didengarkan dan mendengarkan. Dibantu dan membantu. Saya juga tidak anti media sosial kok. Jika menurut saya pantas untuk diabadikan dan diperlihatkan pada orang lain pasti akan saya pos di akun saya.

Mungkin saat ini saya sedang egois. Sedang ingin dimengerti. Soalnya lelah harus pura-pura baik setiap bertemu hahaha. Teman macam apa saya. Ya intinya kalau ada yang merasa saya menghindar itu tandanya saya sedang tidak nyaman saja. Suatu hari nanti pasti saya akan menghadapi kalian dengan diri saya seutuhnya.