Selasa, 23 April 2019

Mohon Dijadikan Pelajaran

Mohon dijadikan pelajaran, jangan pergi ke konser musik penyanyi favoritmu dengan orang yang kau sukai. Kecuali, jika sudah sah menjadi teman hidupmu hingga mati. Mengapa? Sebab setiap lagu yang terputar pasti akan timbul kenangan bersama dengannya. Bagaimana bila berpisah? Bayang-bayang dirinya akan tetap ada, mau dipaksakan lupa malah hanya semakin teringat. Hanya masalah waktu, yang membuat kita akan mengingatnya dan melaluinya dengan tawa atau masih dengan kesedihan, karena masih enggan berpisah. 

Bayangkan bila itu penyanyi favoritmu. Lagu-lagu mereka tak pernah lepas dari deretan lagu yang selalu kau putar. Alih-alih menonton konser bersama, terkadang kita punya lagu atau band kesukaan yang juga sama. Akan menambah kenangan di lagu-lagu tersebut bila terputar. Atau pernah bercanda satu sama lain tentang penyanyi atau suatu lagu, misalnya nama mereka mirip sehingga jadi bahan leluconmu dengannya. Hal sederhana seperti itulah yang semakin melekat di ingatan, bukannya terlupakan. Yang begini otak malah bersinergi dengan hati, bukannya membantu untuk melepaskan.

Jadi, bagaimana caranya bila sudah terlanjur terjadi? Tidak ada, hahahaha. Berdamailah dengan hati, bahwa ia bukan orang yang tepat. Bacot! Sungguh klise. Ya, memang. Itu karena kita belum berdamai dengan diri sendiri. Masih ada rasa harap bila ia yang terbenar untuk kita. Mencoba menebak-nebak takdir Tuhan kalau masih ada kesempatan untuk bersamanya. Lalu, bagaimana bila Tuhan sudah berkata belum saatnya? Masih ingin menyangkal?

Senin, 22 April 2019

Titah Tuhan

Ku rasa saat ini Tuhan sedang bertitah,
"Bukan waktumu untuk patah hati, fokuslah dengan apa yang Ku beri saat ini, maka kau akan mendapatkan yang jauh lebih baik."

Selasa, 16 April 2019

(Mungkin) Terakhir

kemarin kita jumpa
berharap ada percakapan
untuk memperbaiki yang lalu

harapan hanya sekadar harapan
alih-alih tiada ruang untuk kita
bahkan seperti tidak kenal

hati masih menjerit
mungkin dia malu
terlalu banyak orang lain
mungkin besok
akan ada kejutan

logika mulai tak sejalan dengan hati
baiklah, kita lihat esok
kesempatan terakhir
harapan terakhir

waktu pun bergulir
ucapan dan doa mulai mengalir
tiada satu pun darimu
iya ini kejutan
kejutan untuk menampar hariku
bahwa aku memang hanya orang biasa
tiada pernah menjadi istimewa
di hatimu

hati masih berpikir
mengapa begitu teganya
padahal sebulan lalu masih ada kita
namun hari ini binasa
bahkan seperti tidak pernah ada

logika memecut
sudah diingatkan dari dulu
bahwa hati tak boleh ikut campur
sampai semuanya jelas
tapi yang ada hanya ketidakjelasan
sudah diingatkan untuk pergi
namun masih ingin tetap tinggal
lalu sekarang salah siapa?

salahku
dan semua harapku
musnah jadi debu

terima kasih pernah hadir
terima kasih pernah singgah
terima kasih pernah berarti

mungkin sekarang tiada lagi lain kali
...

masih ada mungkin
masih ingin berharap
dasar manusia lemah
ucapkan selamat tinggal saja sulit
ucapkan selamat tinggal saja enggan
ayo berpindah
selagi masih bisa
sebelum terisolasi dalam pulau harapan