Senin, 18 September 2023

Ini Semua Tentang Mindset

dua hari berturut-turut mengunjungi tempat yang memiliki kenangan tersendiri denganmu, yang pernah kusayangi, mungkin sekarang juga masih, walau tidak boleh seperti dulu. sebelum menuju hari h, otak sudah mulai memroses dengan mengirimkan sinyal perasaan tidak nyaman seperti tidak mengizinkan untuk ke sana. namun, di lain sisi aku memberikan statement tegas: itu hanya sebuah tempat penuh memori, mengapa tidak boleh dikunjungi lagi?

waktu berlalu hingga sampai pada hari h. jantungku mulai kebat-kebit. excited? anxiety? dunno, aku tak tahu bedanya. jalani saja, pikirku. tempat tidak akan menyakiti. saat ini bila aku merasa tersakiti kembali, pelakunya hanya diriku sendiri, yang mengizinkan rasa sakit itu terus dirasakan, bukan karena menolak diobati, tapi mulai nyaman dengan rasa sakit. sungguh bukan tindakan yang sehat. tidak untuk ditiru. diriku pun sangat tidak ingin tenggelam dengan rasa sakit itu. bisa ya, kuat ya, batinku.

sampailah aku. menghabiskan waktu di sana. wajahnya jelas terpatri dalam pikiranku dua harian. menemukan kembali memori-memori yang pernah kita buat. ingatan yang menerpa bahwa kamu orang yang baik, rela menemani ke dua tempat ini walau 'ku tahu kamu tidak cukup nyaman. alih-alih marah karena kamu tidak begitu suka, tetapi kamu tetap menemaniku sampai aku merasa cukup puas. terima kasih pernah menjadi orang baik.

legakah? tidak juga. sesak? tidak lagi dan semoga tidak akan pernah. mungkin karena aku berhasil memenuhi hatiku. berkegiatan di sana bukan untuk meratapi masa lalu, mengisinya dengan kegiatan lain, kegiatan baru yang rasanya memuaskan dua hariku. tanpamu. tanpamu aku bisa melewati hari-hariku dan mengisinya dengan kenangan indah lainnya.

dulu juga indah denganmu. anehnya sekarang bisa mendadak membuat hatiku tak karuan, ada marah dan takut di dalamnya. tidak jarang juga dibuat melamun ketika pikiranku sibuk flashback setiap kenangan indah kita. padahal tadinya indah, berubah hingga ingin rasanya terhapus saja momen itu dalam ingatan.

namun, aku rasa tidak akan bisa menghapus kenangan dengan dipaksakan. apalagi masa-masa denganmu. memakan ruang terlalu besar. tidak hanya di hati dan pikiran. bahkan nyaris di setiap tempat yang kulewati ada kamu tersematkan, entah hanya sekelibatan atau banyak cerita.

biarlah. ini saatnya aku menghadapi diriku sendiri, dengan ingatan-ingatanku, yang indah-indah, yang sedih-sedih. semua ada momennya. tantanganku saat ini melewatinya dengan membuat kenangan baru. begitulah hidupku, hobinya dipenuhi tantangan. jika tidak demikian, mungkin aku akan terus merasa tempat-tempat bermemori ini akan menjadi tempat sakral yang tidak boleh dikunjungi, yang hanya akan membuat hatiku terus-terusan merasa sakit, tidak berusaha untuk menyembuhkan. padahal tempat itu tidak salah apa-apa. yang salah adalah aku. pikiranku.

pikiranku yang memberikan tanda positif negatif pada setiap kejadian. padahal dinetralkan saja juga bisa. itulah yang sedang kucoba. menetralkan segala pikiran yang mengganggu, tidak dilabeli dengan kenegatifan. semoga aku selalu berhasil melakukannya.

jadi, ini semua tentang mindset.