Kamis, 16 Agustus 2018

Trauma

Hanya ingin bercerita tentang beberapa trauma yang terlihat sepele tetapi cukup mengubah pola kehidupan orang tersebut.

Trauma kehilangan seseorang. Ada seorang anak kecil yang kehilangan ibunya di umur yang sangat dini. Sepuluh tahun saja belum sampai. Orang-orang di sekelilingnya mengira ia belum terlalu mengerti dan menganggap ia baik-baik saja. Namun, kenyataannya ketika salah seorang anggota keluarganya, ayah atau saudara kandungnya, hilang dari pandangan, ia akan langsung panik mencari. Bahkan bisa sampai menjerit histeris hingga menangis sampai orang yang ia cari muncul di depannya.

Trauma membuka pintu kamar. Dahulu, ada seseorang yang membuka pintu kamar orang lain dengan maksud ingin membangunkan malah harus menyaksikan orang itu tidur untuk selamanya. Semenjak itu ia tidak pernah mau membangunkan orang lain bila kamarnya tertutup.

Trauma getaran. Setelah gempa bumi yang maha dahsyat mengguncang tempat tinggalnya, seseorang sangat anti terhadap getaran. Termasuk getaran dari gerakan berulang kaki orang yang sedang menonton bioskop di sebelahnya pun dapat membuat ia keringat dingin hingga hilang fokus terhadap film yang sedang berputar.

Trauma patah hati. Terlalu sering diputuskan sepihak oleh sang pasangan membuat seseorang kehilangan rasa percaya dirinya. Setiap sedang dekat dengan lawan jenis, belum mencoba mengungkapkan perasaan sudah terlebih dahulu menyerah. Karena tidak sanggup merasakan patah hati lagi akibat ditolak. Padahal, pasangan-tidak-resminya ini sudah menunggu ungkapan perasaan darinya. Sampai kapan mereka dekat? Apakah ada yang akan memulai untuk jujur terhadap perasaannya? Atau mungkin terhalang ungkapan, "Sudah nyaman seperti ini, apabila menjadi pasangan resmi ada kemungkinan untuk putus, kemudian hubungan bisa menjadi buruk, aku tidak ingin seperti itu." Lalu, kapan melangkah ke jenjang berikutnya?

Masih banyak cerita pengalaman trauma lainnya yang bisa ditemui di kehidupan sehari-hari. Namun, tidak banyak orang yang menyadari. Sehingga hanya dianggap lalu. Disepelekan. Padahal, ini hal yang sulit untuk dilalui. Alih-alih bisa menimbulkan depresi.

"Kok bisa sih begitu saja tidak sanggup dijalani?" Ya. Karena kemampuan seseorang untuk menghadapi suatu situasi berbeda-beda. Tidak semua orang bisa berpikiran masa bodoh dengan hal-hal sepele tersebut. Ada suatu luka yang sudah terbentuk. Dan penyembuhannya butuh proses dan waktu. 

Jangan pernah memaksa seseorang untuk mengungkapkan keresahannya. Hanya akan membuat ia semakin resah. Katakan saja, "Kalau belum mau cerita tidak apa-apa. Yang penting kamu tahu aku ada untuk menampung cerita kamu." Tunjukkan perhatian pula jika benar-benar peduli dengan orang tersebut. Jika masih belum ingin terbuka juga, mungkin bukan kita orangnya yang bisa ia percayakan. Relakan saja. Namun, tetap diperhatikan dengan kasih sayang.

Hidup setiap insan tidak pernah sama porsinya. Jangan merendahkan orang lain bila keadaan orang tersebut sedang sulit, dan jangan rendah diri melihat orang lain yang posisinya jauh di atas kita. Setiap orang memiliki kemampuan dan takdir yang berbeda. Dan sebaik-baiknya kita menyadari arti kehidupan dan mensyukuri apa yang sudah diraih selama ini.

Minggu, 05 Agustus 2018

Review Skincare Haul Pertengahan Tahun 2018

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dan sampai juga di rangkaian terakhir dari review produk yang saya coba sampai pertengahan tahun 2018. Sekarang waktunya bahas produk skincare. Sebenarnya tidak banyak yang saya coba. Sama seperti makeup, saya baru coba yang lain kalau produk yang saya pakai sudah habis digunakan. Mungkin bulan depan saya akan bahas produk "botol kosong" alias yang sudah saya gunakan sampai habis. Akhir-akhir ini mulai mencoba produk yang lebih ramah lingkungan. Secara tidak sadar, ternyata yang saya coba produk lokal semua. Mari saya bahas satu per satu.


1. Biotalk Rose Water
Percaya ga percaya sebenarnya alasan saya membeli produk ini untuk mengatasi rambut rontok saya yang lagi parah-parahnya. Produk ini klaimnya memang multifungsi, dan sudah banyak juga yang memberi review kalau air mawar ini mengurangi rambut rontok mereka. Tapi setelah sampai di tangan saya, entah mengapa jadi sayang kalau dipakai buat rambut. Pasti butuh banyak dan jadi cepat habis. Sayang saja sih Rp 90.000,- dengan isi 100 ml habis dalam sekejap. Maka saya gunakan untuk toner saja deh.

Klaim produk ini banyak banget, secara dia juga multifungsi. Bisa buat toner, serum rambut, facial mist, juga jadi makeup setting spray. Dari sekian banyak fungsinya, saya paling terasa efek melembabkannya. Itu terasa sekali di wajah saya yang tipenya berminyak, tapi tidak menambah produksi minyak pada wajah. Selain itu juga cepat menyembuhkan luka, ini sepertinya dengan dukungan dari produk lain.  Kalau di botolnya, cara pakainya disuruh menggunakan kapas, tapi kalau saya sedang merasa butuh hidrasi lebih langsung saya semprot ke muka. Hasilnya tetap sama-sama melembabkan kok. Dan semprotan di botolnya ini juga enak banget, halus dan butiran air yang keluar tidak besar-besar. Wanginya juga ga santer banget. Calming deh rasanya. Dan dia alcohol-free loh.


2. Haple Almond Oil
Akhirnya mencoba produk minyak setelah maju mundur cantik. Soalnya takut banget malah bikin muka makin ga karu-karuan, secara muka berminyak banget. Tapi makin ke sini makin banyak baca dan tonton video yang bahas tentang oil jadi penasaran. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya memutuskan untuk mencoba produk ini. Sebenarnya agak galau mau coba ini atau grapeseed dulu, tapi setelah lihat klaimnya lebih banyak ini jadilah saya beli yang ini (ga penting ya? hahaha).

Setelah dipakai, ternyata muka saya baik-baik saja. Tidak semakin greasy. Justru ketika dipakai di malam hari, esok paginya muka saya tidak kusam dan terlihat lebih sehat dari sebelum pemakaian. Sama seperti air mawar, produk ini tidak kalah multifungsi. Bisa untuk wajah, rambut, bahkan bibir. Terkadang malah saya pakaikan di alis dan bulu mata, tapi hasilnya belum terlalu kelihatan, tapi ada beberapa yang lebih panjang dari biasanya. Dan dituliskan almond oil ini juga sebagai tabir surya alami, ada SPF-nya walaupun sedikit. Biasanya juga saya pakai sebagai makeup base dan tidak membuat makeup saya cepat lumer.

Packaging-nya juga lucu. Kotaknya sederhana, cuma kardus cokelat gitu tapi tulisan dan ilustrasinya membuat kotaknya terlihat vintage. Sedangkan botolnya dari kaca dan tutupnya sudah dilengkapi dengan pipet, jadi kita mudah untuk menakar minyak yang ingin kita gunakan. Untuk harganya Rp 59.000,- dengan isi 30 ml. Oh iya, produk ini tidak bisa digunakan untuk orang yang memiliki alergi kacang-kacangan.


3. Sensatia Botanicals Rosemary & Lavender Tea Tree Soap
Ini salah satu brand yang paling ingin saya coba. Karena sudah terkenal sekali dengan jargon-jargon mereka yang no animal testing, paraben free, sulfate free, silicone free, dan lain-lain. Serta tidak kalah pentingnya ini adalah brand lokal. Mumpung waktu itu ada promo, saya belilah dua produk, sabun batang dan sabun cair untuk muka. Banyak banget pilihan sabun batangnya dan warnanya ngegemesin semua, jadi bingung deh mau beli yang mana. Setelah melalui banyak pertimbangan sengit, akhirnya terpilihlah untuk mencoba Rosemary & Lavender Tea Tree Soap.

Setiap sabun batangnya ini ada dua ukuran, 25 gram (Rp 12.500,-) dan 125 gram (Rp 60.000,-). Saya pilih yang kecil karena baru mencoba. Dan varian ini saya pilih karena concern muka saya oily dan acne prone. Yang saya rasakan selama pemakaian produk ini adalah jerawat saya entah mengapa jadi cepat matang. Lalu, sabun ini tidak memberikan efek kering ke muka, karena tidak mengandung SLS alias Sodium Lauryl Sulphate yang biasanya membuat busa lebih banyak sekaligus juga menghilangkan sisa-sisa minyak di wajah. Wanginya super calming, dan masih ada potongan rosemarynya di sabun, jadi terasa sabunnya benar-benar produk alami. Nyaman deh digunakannya.

Satu hal lagi, saya senang produk Sensatia Botanicals sudah bisa didapatkan di Jakarta, yeiy! Tepatnya di toko Natural Farm yang ada di beberapa pusat perbelanjaan. Produknya masih sedikit tapi kalau permintaan tinggi bisa masuk banyak produknya, kata pegawai di sana. Ku senang sekali!


Terakhir seharusnya saya membahas Sensatia Botanicals Acne Clarifying Facial Cleanser. Namun, mohon maaf belum sempat saya coba 😓 Soalnya mau dicoba pun saya sedang tidak berjerawat setelah memakai sabun batangnya. Mungkin nanti jikalau sudah saya coba dan saya sangat suka dengan efeknya akan saya bahas sampai tuntas tas tas tas! Jadi sekian dulu untuk review singkat produk yang saya pakai sampai pertengahan tahun 2018. Kalau ada saran produk yang ingin di-review sesuai dengan kondisi muka saya (oily, acne prone, big pores, dark spot) bisa dicantumkan di kolom komentar. Terima kasih untuk yang sudah baca!

Rabu, 01 Agustus 2018

Review Makeup Haul Pertengahan Tahun 2018

Sumber: dokumentasi pribadi

Yuhuuu, lanjut ya review produknya. Sekarang saatnya produk makeup dulu. Cukup banyak sih, tapi semoga tidak membuat kalian bosan dan review singkat saya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kalian yang akan membeli produk tersebut. Tanpa perlu panjang lebar lagi mari kita bahas satu per satu.


1. Make Over Intense Matte Lip Cream 014 Coco
Saya itu penggemar lipen cokelat. Soalnya bibir saya pinggirnya gelap jadi terkadang kalau pakai lipen warna nude atau yang pigmentasinya agak kurang alias sheer pasti pinggiran bibir saya terlihat gelap. Jadi, tergodalah saya untuk membeli si Coco ini, kayanya warna tercokelat dari rangkaian lip cream ini. Dan hasilnya.... saya suka banget! Malah jadi lipstik sehari-hari saya saat ini. Dipakai saat formal juga bisa. Pokoknya ini menjadi lipen cokelat favorit saya saat ini.

Pigmentasinya sudah tidak usah ditanya ya, rangkaian lip cream ini sudah terkenal pigmented banget. Sekali pulas sudah cukup menutupi semua area bibir. Ringan juga dipakai tapi masih tetap terasa memakai sesuatu di bibir. Tapi lipen ini tidak tahan lama ya, cuma bisa banget kok kalau langsung ditimpa lagi alias re-touch

Packaging-nya juga saya suka banget. Seperti produk Make Over lainnya, kotaknya dominan hitam. Tutup lip cream-nya juga hitam. Tube lip cream transparan dan cukup tebal jadi warna lip cream bisa langsung terlihat tanpa perlu dibuka dahulu. Terlihat apik dan mahal gitu deh, ada kebanggaan tersendiri kalau pakai produk lokal yang kemasannya bagus. Aplikatornya juga enak, tidak sulit untuk memulas lip cream-nya. Harganya waktu itu beli Rp 80.000,- ada diskon di Watsons. Harga aslinya kalau tidak salah Rp 100.000,- untuk ukuran 6,5 gram.


2. Silkygirl Perfect Matte Liquid Eyeliner
Dalam masa pencarian eyeliner yang tidak luntur bin bleberan di mata yang oily ini si Silkygirl sudah saya incar dari lama. Karena banyak banget yang bilang produk ini the best lah. Tertarik dong yah sebagai manusia yang mudah dihasut. Akhirnya eyeliner yang saya miliki sudah habis, saatnya saya beli produk ini.

Beneran the best loh. Saya pakai eyeliner ini nyaris seharian dan kena air juga beberapa kali. Yang dekat kelopak mata ga sepenuhnya bertahan sih tapi masih terlihat dan tidak perlu sampai harus digambar ulang karena bentuknya masih ada. Ngerti kan ya maksudnya? Pokoknya gitu deh, Ceu. Soalnya paling malas yang namanya gambar ulang eyeliner. Butuh waktu lama dan konsentrasi tinggi biar terlihat sempurna, ye ga? Dan senangnya lagi dia ga smudging atau bleber bikin hitam area mata. Terus ini hasilnya matte, jadi dia ga shine bright like a diamond gitu warnanya. Cucok deh cyiiin!

Aplikatornya juga enak, ga keras tapi ga letoy banget juga. Bisa bikin garis mata yang tipis maupun tebal. Kemasannya juga hitam doff dengan tulisan putih, kesukaan banget lah ya yang kemasannya begini. Harganya saya beli di Guardian Rp 60.300,-. Isinya 2,5 ml.


3. Justmiss Eyelash Glue
Jarang sih sebenarnya pakai bulu mata palsu. Tapi kebetulan lagi banyak acara bulan ini jadi beli saja deh. Dulu sih pakai lem bulu mata murah yang tutupnya merah botolnya putih itu (lupa apa namanya), tapi itu ga tahan lama. Mau beli yang bermerek kok sayang, sudah harganya mahal, jarang juga dipakai. Jadi memutuskan beli Justmiss yang mereknya ga aneh-aneh.

Ini lemnya yang warna putih, tapi setelah mengering jadi transparan juga. Tidak ada yang istimewa sih tapi cukup tahan lama untuk dipakai seharian. Sempat lepas juga rekatannya ketika dipakai, tapi cuma sebelah dan di ujung dalam mata saja, yang sebelah lagi tahan-tahan saja dipakai seharian dan kena air beberapa kali. Harganya saya beli di toko kosmetik dekat rumah hanya Rp 25.000,- tapi pas ke Stroberi kalau ga salah harganya Rp 45.000,- dengan ukuran 5 ml. Untuk aplikatornya ada kuas tipisnya, mempermudah untuk pengaplikasian ke bulu mata, dan lem yang terambil pun tidak berlebihan di kuasnya.


4. Fanbo Perfect Bounce Beauty Blender
Selama kenal makeup, baru kali ini punya beauty blender. Soalnya mikirnya kayanya sama saja deh mau aplikasi alas bedak pakai apa saja. Ternyata tidak ya, Ceu. Sungguh malang nasibku baru tahu saat ini. Selama ini kalau pakai foundation dibantu sponge dari Daiso yang harganya Rp 25.000,- dapat 10 buah. Soalnya sedih mau beli beauty blender kenapa mahal-mahal banget, dan tidak bisa dipakai selama-lamanya kaya kuas gitu. Alhamdulillah, Fanbo mengeluarkan produk beauty blender seharga Rp 36.000,- yang saya dapatkan di Naughty (mereka katanya baru kerja sama gitu, jadi gampang deh sekarang kalau cari produk Fanbo). Terus apa bedanya setelah pakai beauty blender Fanbo dengan sponge Daiso?

Bedanya dari hasil blend-nya, Ceu. Jadi selama ini tuh bingung kenapa ya kok rasanya foundation ada yang ga nyatu sama muka. Kirain tuh selama ini salah produk yang dipakai. Tapi setelah pakai Fanbo dengan produk foundation yang sama, eh nyatu loh itu foundation sama muka. Kepejalannya juga cukup, baik ketika dibasahi atau dipakai ketika kering. Intinya dia ga keras. Pas nge-blend pun ga perlu tenaga yang berlebih juga (ga kaya pas pakai si Daiso, nge-blend-nya agak lama). Dan bentuknya yang teardrop ini memudahkan untuk memakai di area yang sulit diraih, seperti lipatan hidung dan bawah mata. Pokoknya ini jadi salah satu andalan saya deh sekarang!


5. Emina Pore Ranger
Ini produk baru yang sangat saya nantikan. Sebagai pemilik muka yang berpori-pori besar pasti sebal ya lihat muka bolong-bolong pas pakai foundation. Mau beli Benefit Porefessional kok sayang... Dan tiba-tiba muncullah produk ini. Seperti melihat oasis di tengah Gurun Sahara, eaa lebay bet! Langsung dong beli pas produknya ada.

Setelah saya coba beberapa kali sebenarnya tidak bisa dibilang bagus banget sih. Cuma tetap bersyukur ada produk lokal yang punya primer dengan efek memudarkan pori seharga Rp 63.000,- isinya 20 ml. Efek memudarkan pori dan garis halusnya lumayan banget kok, tapi ga tahan lama di saya, cuma sekitar 3-4 jam. Satu hal yang saya suka itu hasilnya yang halusssss banget, jadi suka saya pakai semuka deh... Primernya ini ga bening, tapi setelah diaplikasi warnanya akan tercampur dengan baik dengan kulit muka dan tidak mengubah warna muka. Ini juga ringan dipakai, seperti tidak memakai apa-apa.


6. Wardah Blush On (A)
Sebenarnya bukan penggemar blush on. Tapi kok jadi sering pakai blush on akhir-akhir ini. Emang dasar lagi centhyl kali ya. Dan akhirnya habis tuh blush on dari jutaan tahun yang lalu tak kunjung habis. Bukan habis sih, masih ada tapi tinggal warna pink yang tersisa, peach-nya habis duluan... Tidak mungkin kan ya muka yang agak gelap ini pakai blush on warna pink. Dulu saja sudah dicampur peach masih selalu dibilang warnanya terlalu gonjreng di muka akika. Duh, monmaap deh...

Akhirnya beli baru deh. Dulu juga pakai Wardah tapi lupa tipenya apa, tulisannya sudah hilang, pokoknya yang warna pink dan peach. Kalau tipe A ini warnanya peach dan cokelat. Tapi ya tapi saya suka banget loh hasilnya, padahal cuma beda di pink dan cokelat saja. Si A ini warnanya kalau dicampur tuh bagus banget di muka saya, bikin jadi warm banget lah muka, cakeup! Dan cokelatnya saja suka saya pakai untuk shading hidung atau pipi, lumayan lah ya serba guna.

Saya kan bukan penggemar highlighter, jadi senang saja kalau dari blush on sendiri bisa kasih efek glowing sehat gitu. Wardah ini demikian. Blush on-nya ga yang pucat dan buat muka dead matte gitu, agak shiny shiny noona neomu yeppeo gitu, eh itu Shinee ding he he he *krik. Untuk harganya di Guardian Rp 45.000,- saja. Oh iya, kan di dalamnya sudah ada kuas dan kacanya tuh, tapi saya tidak pernah menggunakan 2 alat itu. Lebih suka pakai kuas yang lebih besar atau pakai tangan sekalian, sedangkan kacanya terlalu cilik, tidak bersahabat untuk mataku yang minus ini.


7. Wardah EyeXpert The Volume Expert Mascara
Nah, lagi-lagi wahai manusia yang mudah dihasut oleh bisikan-bisikan, ini salah satu produk baru yang sangat ingin saya beli akibat omongan orang. Padahal nih ya pas beli itu tujuannya cari maskara yang smudgeproof. Namun, muncullah produk ini di deretannya dengan diskon yang menggiurkan. Karena ku lemah, belilah daku maskara ini.

Bulu mata saya itu super tipis dan sedikit. Kalau di foto tidak akan kelihatan deh. Makanya saya selalu pakai maskara ke mana-mana. Tergodalah saya membeli ini karena klaimnya yang menyatakan volume expert. Dan beberapa orang bilang maskara ini bisa mengangkat bulu mata agar tak loyo turun ke bawah. Setelah dipakai... lumayan sih. Tapi karena ekspektasi sudah terlalu tinggi ya jadinya saya biasa saja dengan efeknya. Kelebihannya di kemasannya ada tulisan mengandung minyak argan dan widelash. Jadi semoga saja dengan memakai ini bulu mata saya menjadi lebih baik juga.

Untuk harganya saya dapat Rp 57.000,- dengan diskon dari Guardian. Harga aslinya Rp 76.500,- Packaging-nya oke banget, Ceu. Silver silver gimana gitu, cakep dah pokoknya. Aplikatornya ga terlalu gendut dan agak mengecil di ujung jadi bisa menggapai bulu mata bagian dalam. Kekurangannya cuma dia agak smudging. Tidak terlalu masalah sih kalau dipakainya tidak terlalu lama, karena efek smudge-nya muncul agak lama setelah pemakaian.


Akhirnya usai sudah review makeup yang singkat kali ini. Sebenarnya masih ada beberapa produk lagi yang saya beli tapi lupa dimasukkan dalam foto. Mungkin akan saya jadikan tulisan terpisah dengan pembahasan lebih lengkap dan lebih dalam. Oh iya, kalau dari produk di atas ada yang ingin dibahas lebih jelas (lengkap dengan foto yang lebih detil) boleh loh dirikues di kolom komentar. Sekian dulu tulisan kali ini, sampai jumpa di Review Skincare Haul Pertengahan Tahun 2018!

Pengingat

Ingin merekam apa yang dipikirkan hari ini. Supaya di masa depan nanti jika lupa bersyukur dapat membaca ini dan kembali menuju jalan yang benar.

Hari ini saya berhasil introspeksi diri. Selama ini berpikir kalau introspeksi diri itu hanya khayalan untuk dapat berdamai dengan diri sendiri kemudian selanjutnya tidak ada perubahan. Tapi hari ini berbeda, introspeksi yang saya lakukan ini membuat saya menjadi lebih menerima dengan keadaan dan hati sedikit lega.

Tema dari tulisan ini sebenarnya agak menyambung salah satu tulisan saya ini. Saya masih mencari-cari jawaban mengapa Tuhan menempatkan saya di keluarga seperti ini. Bukan di keluarga yang selalu membuat saya iri dengan keharmonisan dan kebebasan orang tua terhadap anaknya. Keluarga saya termasuk keluarga yang bisa dibilang banyak aturannya secara tidak tertulis, yang saya pun terkadang bingung apa salah saya hingga tetap kena marah juga.

Lalu, kemarin tepatnya dini hari pula, saya berbincang via Whatsapp dengan salah satu teman saya. Membahas hal yang ga jelas tentang kehidupan hanya agar tetap waras dengan dihiasi candaan lokal. Kemudian perbincangan mulai agak sedikit menyinggung sesuatu hal yang berbau "tidak boleh dilakukan, haram hukumnya."

Dan saat itu lah hidayah datang kepada saya. Saya tersadar apa alasan Tuhan menempatkan saya di dalam keluarga ini, dengan segala kejadian yang saya hadapi beberapa tahun ke belakang. Akhirnya mulai bersyukur (ya ampun dosa banget ya baru bersyukur sekarang, tapi dari pada tidak sama sekali) memiliki orang tua seperti yang saya miliki selama saya hidup ini. Kalau saya ditempatkan di dalam keluarga yang kehidupannya selalu saya inginkan selama ini mungkin saja saat ini saya tidak ingat Tuhan dan masih berkeliaran di mana-mana. Belum lagi tidak akan mengerti berbagai macam hal yang saya urus sendiri dua tahun ke belakang ini, di mana sebelumnya saya tidak pernah tahu caranya seperti apa. Alhamdulillah sekarang saya dapat lebih mandiri dan rendah hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Jauh berbeda dari sifat saya yang sebelum-sebelumnya, ketika saya masih tidak paham asam getir kehidupan.

Allah Maha Kuasa. Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk umat-Nya. Yang Maha Pemberi Kecukupan bagi umat-Nya. Sekarang tidak lagi takut untuk mengambil keputusan. In Syaa Allah semua telah diatur sesuai porsinya. Jangan merasa sedih atau membandingkan kehidupan dengan orang lain. Tidak mungkin setiap insan mendapatkan hal yang sama, karena kemampuan setiap orang berbeda. Serta selalu bersyukur dengan apa yang didapat dalam situasi apa pun. Karena hal kecil saja juga berasal dari-Nya, seperti masih dapat merasakan oksigen secara cuma-cuma setiap harinya.