Jumat, 30 Desember 2011

Harapan dalam Mimpi

Sudah pukul 2 dini hari dan belum kunjung tidur. Ini akibat mata tidak mengantuk karena belum capek matanya. Biasanya sebelum tidur melakukan aktivitas antara lain membaca hingga mengantuk, tetapi lampu di kamar mati, jadi yaa beginilah.
Selain itu ada hal lain yang membuatku tetap terjaga. Ada yang mengganjal pikiranku. Ini tentang Anda yang saya harapkan. Anda muncul pada mimpiku di kala aku tidur siang menjadi sosok yang amat kuinginkan.
Andai saja itu kenyataan, aku tak akan kepikiran seperti sekarang. Dan pasti akan cepat tidur untuk menggapai hari esok agar dapat menjumpai Anda pada realita yang ada.
Makanya, Anda mengerti dong kode aku biar aku bisa tenang. Atau Anda lebih mengerti sandi morse? Yah kita ga nyambung dong. Ayo dong Anda belajar kode juga, biar kita nanti kode-kodean :p

Rabu, 28 Desember 2011

Mencari

Apa yang dicari? Seseorang.

Sebenarnya postingan ini tadinya judulnya ga pengen kaya gitu. Tapi udah bosen dengan kata rindu atau kangen. Ada ga sih kata lain yang bisa merepresentasikan rasa yang sama?

Seseorang yang kurindukan ini cuma sosoknya kok. Bukan orangnya.

Pengen mempunyai sosok yang bisa dijadiin "tong sampah" tapi bisa me-recycle-nya kembali. Pengen punya sosok yang bisa jadi perapian di musim dingin atau selimut di kala hujan. Pengen punya sosok yang bisa dijadiin perisai ketika kedatangan kerusuhan dalam kehidupan.

Aku sedang mencari. Atau tak usah dicari, menanti hingga ia datang? Tapi aku butuh. Butuh secepatnya. Biar ga kaya orang gila yang ngomong sendiri sama temen khayalan.

Ada yang bisa bantu mencari? Tapi pengennya sih yang itu, atau yang itu...

Sabtu, 24 Desember 2011

Penasaran

Hey my blog! And all off you who read this post! I'm back to share something like always..

Sudah terlalu lama tidak mengetikkan rangkaian kata di blog ini. Alasannya? Hmm, itu karena tidak terlalu banyak hal menarik untuk diceritakan. Terlalu banyak kesedihan. Apalagi di tahun ini.

Lalu, apa alasan kembali membagikan isi hati disini? Itu karena ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dimana pun. Hanya bisa disini. Di blog yang katanya paling galau sedunia. Yak itu sangat lebay saudara-saudara.

Oke, kita lihat judulnya. Penasaran. Aku penasaran dengan kehidupanmu saat ini. Ya, subjek "kamu" muncul kembali. Bisa dibilang aku kangen. Tapi sebenernya ga kangen juga sih. Cuma sekedar penasaran.

Penasaran banget. Sekarang kamu ngapain aja. Kalau kamu bosen kamu bakal ngapain. Well, tiba-tiba teringat pesan singkat darimu sekitar 3 tahun yang lalu yang mengatakan kurang lebih tentang kehadiranku sangat berarti buat kamu. Yang biasanya selalu sendirian, mulai bisa diobati dengan adanya aku. Saat itu kita belum berstatus loh. (Oke, super ketahuan ini ngomongin siapa hahaha)

Sebenarnya di balik rasa penasaran ini ada perasaan khawatir yang lebih besar. Seperti biasa, aku orangnya kan super panik dan khawatir, dan aku juga memerlukan statement yang mengatakan kalau kamu baik-baik saja, yang sekarang aku ga tau mesti mendapatkan berita itu darimana.

Hei jangan geer dulu. Aku bukan membuka harapan baru lagi buat kamu. Karena keadaan kita masih sama dan hal "itu" mungkin akan terjadi kembali jika keadaan kita tidak berubah. Jadi jangan berpikiran macam-macam dulu.

Ya, ini hanya sekedar sifat aku yang memang terlalu peduli dicampur dengan rasa sayang makanya jadi perhatian dan khawatir dengan setiap orang yang aku sayang.

Oh ya, bagaimana kehidupanmu? Tuh kan aku mulai penasaran lagi. Pengen tau aja gimana rasanya kembali seperti dulu. Kembali di kala menjadi pribadi mandiri yang mungkin bisa dibilang dilanda kesepian. Maaf aku sok tau, tapi aku tak menemukan kata-kata yang tepat untuk keadaan kamu saat itu.

Well, yang aku harap kamu baik-baik saja, jauh lebih baik dari biasanya, tanpa aku di dalam kehidupanmu. See you again:)

Selasa, 29 November 2011

New Hair Cut

"Rambut baruuuuuu..." Ya itu sih kata orang-orang, padahal sebenarnya hanya rambut yang tumbuh semenjak lahir namun mengganti bentuknya saja.

Well, ini merupakan perubahan yang cukup nekat dibandingkan dengan model-model dahulu. Niatnya sih mendekin biasa, yaa di atas bahu lah maksimal. Eh nyatanya malah jadi potongan pramugari.

Gilaaa dulu pas jadi anak paskib yang paling ditakutin potongan rambut model ini, dan jadi galau setiap mau ikut seleksi. Dipikir-pikir kok bisa ya jadi senekat ini?

Bukan, bukan mau jadi anak gaul kok. Cuma pengen sedikit berbeda dari biasanya. Tanggapan yang didapat juga dari dibilang mirip bocah sampe dibilang emak-emak. Yaa terserahlah itu tanggapan orang, yang penting I love my hair right now.

Buang sial. Ya salah satunya itu. Tapi gatau kenapa malah ngerasa lebih sial dari sebelumnya ya? Entahlah hanya sugesti atau memang keadaan yang tak dapat mengerti. Kita lihat saja nanti. Sebulan kedepan, tepatnya akhir tahun, akankah hidup ini lebih menyenangkan daripada yang sebelumnya. Dan terlebih bukan karna potongan rambut yang menimbulkan kontroversi ini.

Kamis, 17 November 2011

Abstrak

Judulnya telah menggambarkan perasaanku saat ini. Ya. Abstrak. Ga jelas.

Di satu sisi merasa senang. Di lain sisi merasa sedih.

Kebiasaan lama (yang sepertinya dulu telah terkubur) mulai muncul kembali.

Mudah menyayangi orang lain. Mudah khawatir dengan orang lain. Dan lain sebagainya.

(Terkadang) Diperlakukan spesial, sangat menyenangkan! Sampai terbawa mimpi. Ini yang membuat senang. Selain itu dianggap penting juga termasuk salah satu faktor kebahagiaanku.

Namun, bagai mimpi, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam tersadar itu hanya perlakuan biasa.

Ternyata status itu diperlukan ya. Siapakah kita di mata mereka? Temankah? Atau lebih? Atau ternyata hanya sekedar kenal diberi bumbu simpati?

Ini yang membuatku sedih. Ingin menganggap lebih, tapi mereka takutnya tidak pernah menganggapku lebih dari orang yang dikenal (bahkan bukan teman).

Takut. Sedih. Gelisah.

Terlalu abstrak. Dalam 1 drama kehidupan bercorak berbagai kebahagiaan maupun kesedihan.

Ini yang membuatku terkadang merasa "kesepian".
Fin...

Selasa, 01 November 2011

Sakit

Pertama kalinya (ngerasa) sakit di kosan. Beneran sakit kok, bukan sakit hati atau sejenisnya :p Dan untuk pertama kalinya kangen banget sama mama! Kangen rumah juga!

Kenapa kangen mama banget? Soalnya setiap sakit kalo yang ngerawat mama ga pake lama langsung sembuh. Entah tangan mama yang terlalu mujarab untuk anak-anaknya atau gimana.

Sedangkan kondisi sekarang ga enak banget. Mau ngapa-ngapain juga ga enak. Padahal besok masi UTS dan malah meriang hiks :(

Pengen pulang banget ke rumah. Banget! Rencana pulang cepet ke rumah pun gagal gara-gara ada 1 mata kuliah yang dijadwalkan di malam hari. Hanya satu! Iya hanya satu di hari itu. Padahal sudah membuat rencana long weekend untuk jalan-jalan dan istirahat. Huft sedihnya jadi mahasiswa tingkat dua.

#sesigalau

Ga tau kenapa lagi sakit gini malah keinget kamu (selain kangen mama). Dulu sering banget aku ke rumah kamu buat ngejenguk bahkan sampe pernah kamu dirawat di rumah sakit. Abis lemah sih :p

Hehe kidding.

Sekarang aku "sendirian". Ga ada yang bisa menemani secara batin. Minimal memberi semangat (oh iya aku lupa semangatku hilang seperti yang kuposting sebelumnya). Ternyata aku sangat membutuhkan sosok itu. Targetku dan teman-temanku 11-11-11 nanti kita dapat pacar! Hahaha terdengar bodoh. Karna itu ga mungkin banget. Tinggal 10 hari dan lagi ga deket sama lelaki manapun. Hahaha menyedihkan ya.

Sekian galau sakitnya. Mungkin sedikit sampah. Karna itu mesti dibuang. Dan disini pembuangannya :p

Sampai jumpa!

Minggu, 30 Oktober 2011

Semangat

Kemana?
Sudah ku ubek-ubek seluruh penjuru kamar.
Mencari ke berbagai pelosok tempat.
Kemana?

Dimana?
Dimana dia bersembunyi?
Aku sudah tak kuat.
Aku sangat membutuhkannya.
Dimana?

Lama-lama terkesan seperti Ayu Ting Ting diriku ini.
Mencari-cari dimana-mana tak ditemukan.
Bedanya hanya dia diberikan alamat palsu,
sedangkan aku benar-benar tak tau kemana harus mencari.

Semangat.
Ya, itu yang kucari dari tadi.
Seketika semangatku hilang.
Hilang dari keeksisannya.
Biasanya dia eksis dalam hidupku.
Selalu.

Tapi hari ini dimanakah semangatku?
Semuanya seperti lenyap.
Hanya memiliki rasa lelah dan lunglai.
Semangat, kemanakah dirimu?

Heeem, atau pencarianku selama ini salah?
Haruskah yang aku cari adalah penyemangatku?
Ya, itu yang harus kucari.
Penyemangatku, dimanakah kau berada?
Aku membutuhkanmu segera!
Ya, detik ini juga!

Senin, 24 Oktober 2011

Pribadi (Kembali) Baru

Sebenarnya sih bukan memiliki kepribadian yang baru. Kalo memiliki kepribadian yang baru malah jadi berkepribadian ganda dong. Hmm tapi mungkin sih aku seperti itu hihihi.

Sudah, sudah tak usah dibahas.

Beralih ke topik yang sebenarnya.

Kebiasaan. Ya, kebiasaanku mulai berubah. Ketergantunganku terhadap satu orang sudah mulai terhapus. Yaaa, tidak lain dan tidak bukan ketergantunganku terhadap kamu hihihi. Aneh sih, aneh banget malah kenapa bisa kaya gini. Mungkin karena kamu telah menyerangku dengan kalimat bertubi-tubi tanpa mempedulikanku yang mendengarkannya dan membuatku menjadi kesal. Kusumpahi kau merindukanku seumur hidup!

Hihihi, bercanda kok. Gila aja kali menambah koleksi psikopat yang mengincar aku.

Kenapa aku bisa bilang begini? Habisnya ketika kamu muncul di daftar teman-teman yang sedang bergabung di dunia maya aku hanya menatap namamu biasa saja. Tidak berharap apa pun looooh. Aku senang sekali!

Hey tidak, pasti pikiranmu macam-macam. Aku hanya bersyukur bisa kembali menganggapmu biasa saja. Karena jika aku terus-terusan berharap lebih ini hanya menyiksa batinku. Dan kau pun tidak menunjukkan tanda-tanda lebih itu. Jadi aku tak boleh berlebihan, betul bukan? :)

Seperti ini kan yang kau mau? Aku tidak terlalu..... Entahlah aku terlalu apa, kau tak menyatakannya. Mungkin aku terlalu mencintaimu. Hahahaha tenang, aku mencintaimu kok, sebagai temanku. Kita berteman kan? :)

Semoga yang terbaik untukmu teman...
Hmm salah, maksudku sahabatku :)

Jumat, 21 Oktober 2011

Tameng

Yang paling ditakutkan datang kembali.
Membuat hati jadi gelisah.
Bermimpi buruk setiap malam.

Aku butuh tameng.
Butuh perisai yang dapat melindungiku.
Kapan pun dan dimana pun.

Sesegera mungkin aku ingin aman.
Dari gangguan yang datang terus-menerus.
Yang datang ketika tamengku hilang.

Jujur saja aku takut.
Ini terlalu membuatku bergidik,
setiap aku sendiri.
Merasa ada yang menguntit,
padahal tidak ada siapa pun.
Hanya dibayang-bayangi sesuatu yang gelap.

Aku butuh tamen.
Sesegera mungkin.
Atau aku,
akan gila dengan bayangan hitam.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Terlalu

Aku keterlaluan. Ya, benar sekali. Aku keterlaluan mencintaimu. Terlalu cinta hingga di hati dan pikiran hanya ada dirimu tanpa memikirkan suatu saat kita bukan jodoh yang sebenarnya.

Kamu juga keterlaluan. Terlalu mempermainkan perasaanku. Dibawa terbang tinggi mengarungi angkasa lalu dilepaskan begitu saja hingga aku jatuh bebas dan terhempas ke dalam kenyataan yang perih.

Dua-duanya juga keterlaluan. Terlalu melihat ke atas tanpa pernah melihat ke bawah yang memiliki jurang kehidupan yang hitam.

Sekarang apa hasilnya? Terjerembab kah? Tetap berdiri kah? Tak ada yang tahu, karena manusia terlalu pelik untuk dimengerti.

Jumat, 14 Oktober 2011

Tutup atau Tidak?

Ga tau kenapa sepertinya pengen menghilang dari blog ini atau melenyapkannya. Terdengar aneh tapi ya begitulah, itu yang sedang terpikir olehku. Jadi apa yang harus dilakukan? Menghilang dalam jangka panjang atau langsung melenyapkan?

Senin, 10 Oktober 2011

Krisis

Aku sedang krisis nih. Krisis akan kasih sayang. Biasanya setiap hari kau yang selalu menyemai kasih dan memupuk sayang hanya untukku. Namun sekarang kau beralih, tidak pernah lagi merawatku.

Aku sedang krisis nih. Krisis kehangatan. Hujan turun dimana-mana, terkadang hingga ke halaman pipiku. Tidak nyaman sama sekali.

Aku sedang krisis nih. Krisis perlindungan. Siapa lagi yang akan dengan ikhlas membawaku kemana-mana tanpa perlu merasa takut akan kejahatan yang ada di muka bumi.

Aku sedang krisis nih. Krisis identitas. Hanya ingin bertanya, aku ini apamu? Katanya kau sayang padaku, tapi begitu mudahnya kau jauhiku.

Kau tahu, aku rapuh. Ya, harusnya kau yang paling tahu aku seperti apa. Tapi jika kau tak tahu, heeeeem... mungkin dulu semuanya hanya skenario yang kau buat belaka.

Aku butuh inflasi, untuk semua kekrisisanku. Dan kuharap sih kau yang menimbulkan inflasi tersebut untukku. Bukan, bukan aku memaksa untuk kembali, tapi aku ingin kau kembali biasa saja seperti dulu. Aku tidak butuh keistimewaan, karna aku memang tidak istimewa. Tapi persahabatan itu istimewa loh. Katanya mau jadi sahabat aku, tapi kenapa kamu malah mendiamiku bagai aku batu. Kenapa?

Sabtu, 08 Oktober 2011

Hey!

Hey kamu! Iya kamu yang suka nge-stalk aku. Mau nanya deh, sebenernya maumu apa?

Dan juga coba kalo ngomong dipikir dulu mateng-mateng. Jangan dikeluarin mentah-mentah supaya tak ada penyesalan dan pikirin juga perasaan orang yang kau jadikan sasaran untuk kata-katamu itu.

Hey kamu! Tolong diperhatikan. Sekian, dan terima kasih.

Nb: ditunggu balasannya. Ini serius!

Jumat, 07 Oktober 2011

Move On "?"

"Please don’t go away. Please? No one’s ever stuck with me for so long before. –Dory (Finding Nemo)" (mengutip @disneywords)

Di pagi hari yang cukup cerah ini, rasanya ingin sekali me-retweet kalimat di atas. Tapi setelah dipikir-pikir buat apa? Toh dia juga udah "pergi" dan (mungkin) ga akan kembali lagi.

Padahal semalam baru saja share dengan seseorang, buat apa galau, hanya terlihat seperti seseorang yang sangat mengharapkan orang lain agar tetap menjadi miliknya, dan mungkin saja ada lelaki belahan dunia lain yang (mungkin) menyukai seseorang ini dan malah kecewa terhadap dia.

Coba deh, kalo dipikir-pikir istilah move on itu bener banget. Tapi move-nya ke depan jangan ke belakang. Kalo ke belakang cuma bikin hati terisak ya buat apa?

Tapi ya tapi, kalo diomongin emang gampang. Cuma, untuk meralisasikannya itu susaaaaaah banget. Karna kalo ditilik lebih dalam, penyebabnya cuma karna kita udah bergantung terlalu lama dengan orang itu, dan alhasil begitu keputusan untuk berpisah diambil, hidup seakan tak seimbang. Analoginya sih seperti kupu-kupu yang sayapnya hanya berfungsi sebelah.

Tapi kupu-kupu itu hewan, sedangkan kita manusia dengan punya akal dan pikiran. Jika kita sakit, kita bisa berobat, termasuk mengobati hati dan perasaan. Untuk cara mengobatinya cuma kita sendiri yang tau karna kita yang punya hati dan cuma kita yang tahu tentang diri kita sendiri.

So, keep moving on guys! Jadikan si dia kenangan yang paling indah, tapi jangan diusut terus menerus karna bakal cuma mengharapkan yang ga mungkin kembali. Cukup percaya kalimat "Jodoh di Tangan Tuhan". Kalo si dia emang jodoh kita, dia pasti bakal kembali ;)

Rabu, 28 September 2011

Aku Rindu

Merindukan sesuatu yang hilang itu hal yang wajar kan? Apalagi sesuatu itu berupa sesosok manusia kepercayaan (namun bukan tangan kanan) yang dapat menenangkan hati dan pikiran.

Setiap malam, pikiran berkelebat. Menutupi otak hingga tak dapat berpikir bersih. Ingin sekali mencarimu untuk menceritakan semuanya. Tapi kau sibuk dan aku bukan siapa-siapa.

Aku rindu padamu, itu jujurku. Mengetikkannya saja membuat air tergesa-gesa keluar dari mata. Mungkin akibat terlalu merindukan sosokmu.

Lalu, apa yang harus kulakukan? Ini cukup menyiksa ketika sadar aku pun tak bisa apa-apa. Sebenarnya keadaan lebih baik begini agar tidak ada beban kewajiban antara kita. Tetapi, aku merasa sulit menghadapi semua ini sendiri tanpa sosokmu disini. Aku telah tercandu kehadiranmu, kata-katamu, belaianmu, dan apapun tentangmu.

Aku rindu padamu.

Rabu, 14 September 2011

Galau

Entah mengapa rasanya seperti digantungkan
Well, ini aneh
Baru terasa ketika dimensi lain akan menyusup
Sebenarnya aku ini apa mu?

Minggu, 11 September 2011

Sepi

Sepi mulai menerkamku. Membuatku kembali teringat kepadamu. Aku kira aku telah biasa. Akan tetapi aku selalu kalah oleh sepi.

Sepi datang tanpa menghubungi. Diam pun mengiringi. Tiada yang kulakukan selain muncul ingatan tentangmu. Air mata pun mulai mengarungi pipi hingga jauh.

Apakah hanya aku yang dipermainkan sepi? Ingin sekali ku tahu jawabanmu saat ini.

Minggu, 04 September 2011

Random

Kata orang penyesalan datang belakangan. Akan tetapi bolehkah aku mencari penyesalanku? Namun kuberharap aku tak menemukan satu penyesalan pun.

Terkadang ku diliputi rasa takut. Apa yang akan terjadi nanti, apa yang harus dilakukan nanti, dan apa apa lainnya.

Dan terkadang ketika ku sakit aku selalu berpikir hanya kau obatnya. Namun ku harus menolak pikiran itu sekarang. Sudah tak boleh candu padamu. Karna yang menentukan hanya-Nya.

Kuharap aku kuat. Kuharap semuanya berlalu dengan cepat. Ku tak tahan dengan gamang. Hanya kepastian yang kucari.

Rabu, 17 Agustus 2011

Merdeka!

Hari ini tepat tanggal 17 Agustus.
Itu tandanya hari kemerdekaan kita sebagai bangsa Indonesia.
Hari ini kita pun merdeka.
Merdeka dari sebuah ikatan yang mengikat.

Terima kasih ya :)
Cukup sedih tapi tak patut untuk ditangisi.
Senang pun tidak sama sekali.
Sejujurnya ku tak merasa benar-benar merdeka.
Karna menurutku masi ada ikatan tak terlihat
yang terjalin di antara kita.
Ikatan lembut dan penuh kasih :)

Terima kasih :)
Selamat merdeka untuk kita!
Semoga berakhir baik nantinya.
Semoga.....

Jumat, 12 Agustus 2011

Bunga Tidur

Lagi-lagi hari ini bunga tidurku menyiratkan sesuatu. Sesuatu yang sangat bertolakan dengan ego ku.

Kesekian kalinya dalam bunga tidurku menampilkan sesosok pria yang menyatakan, "Pilihlah aku, dan tinggalkan saja dirinya yang membuatmu tergores rasa rindu yang menimbulkan wajah sedih yang tak kunjung sudah. Aku tak tahan melihatmu seperti ini."

Adegan itu kemudian dilanjutkan dengan sikap sang pria yang begitu menyayangi diriku. Namun, di setiap itu pulalah aku hanya menjawab, "Maafkan aku. Tapi beginilah jalan hidup yang kupilih. Aku akan terus menunggunya sampai kapan pun." Dan diiringi dengan turunnya derai air mata.

Bunga tidur selalu lenyap setelah kukatakan kata-kata ajaib itu. Aku kembali pada kenyataan. Aku terengah, bagaikan aku benar-benar hidup dalam bunga tidur ini. Apa maksud semua ini.

Terkadang aku tak ingin tidur jikalau ingat akan bertamu di bunga tidurku yang seperti itu. Jujur saja, hal itu sedikit menyayat hati. Sebegitu menderitakah yang diungkapkan parasku, sehingga bunga tidurku selalu menampilkan drama seperti itu?

Rabu, 27 Juli 2011

"Jarak"

Sudah seminggu. Ya seminggu telah berlalu. Kembali ke kehidupan yang dahulu, "jarak" mulai menampakkan kehidupannya kembali.

Ingin rasanya terbiasa dengan "jarak" yang hadir di antara kita. Tapi dia begitu menyulitkanku untuk bermain denganmu, bahkan untuk berkata saja sangatlah sulit.

Melontarkan kalimat demi kalimat padamu melalui "jarak" merupakan suatu tantangan untukku. Bayangkan saja, aku telah berceloteh panjang lebar melalui "jarak" dan balasannya hanya sebuah penantian. Dan penantian itu tidak hanya berakhir indah, terkadang juga pedih.

Ketika aku membutuhkanmu di saat-saat yang sangat kau ketahui, "jarak" begitu mempermainkan. Ya, "jarak" mempermainkan emosiku, dari hanya sedih hingga menangis terisak-isak. Dan terkadang amarahku bisa dibuat meledak olehnya.

Maaf. Aku tak ada maksud apapun. Terkadang aku muak dengan "jarak". Tapi apa daya. Seperti halnya aku naik tornado. Setelahnya aku mual dan muntah. Namun aku selalu menaikinya kembali.

Kau tau, aku bebal. Sangat bebal. Atau aku keledai? Mengulang-ulang hal yang aku sendiri tau tidak akan indah.

Tapi kau harus tau. Sensasi ketika aku berada di atas tornado begitu menggairahkan. Hingga aku terkena candu.

Seperti itulah aku, kau, dan "jarak".

Selasa, 28 Juni 2011

Maafkan Aku

Merasa bersalah. Tidak memanfaatkan waktu dengan baik malah marah-marah dan meminta banyak tuntutan.

Maafkan aku. Bukannya bersyukur kau ada disini tapi malah memperlakukan kau dengan buruk.

Tidak ada maksudku menyakitimu. Benar-benar tidak ada. Aku juga tak mengerti dari mana asalnya ketidaknyamanan itu datang.

Kau tau, aku mencintaimu. Sangat! Aku tak pandai berucap lisan, mungkin ini yang membuatmu tak puas akan ku. Sekali lagi maaf.

Kuharap, kau tak pergi. Pikiranku terbuka, juga mata hatiku, bahwa aku membutuhkanmu.

Lihatlah hasil tulisku terdahulu. Itu semua tentang kau. Kau yang sangat kuinginkan, hingga terkadang nafasku sesak memikirkanmu jauh dariku.

Aku mohon. Maafkan aku.

Minggu, 26 Juni 2011

Rasa yang Hilang

Filmnya begitu bagus. Happy ending. Semua bersatu kembali. Andai kehidupan ini semudah film, begitu mudah mengatur apa yang akan terjadi nanti.

Cerita yang berakhir bahagia begitu menyentuh. Apalagi bila menyangkut dengan orang terkasih. Euforianya begitu terasa. Hingga seperti kau masuk ke dalamnya, ikut merasakan apa yang terjadi, walau hanya sebagai pengamat.

Terkadang cerita atau film yang menyentuh selalu melibatkan emosi. Pendengar maupun penyimak dibuat bergelut dengan emosinya masing-masing. Tangis, tawa dapat terjadi, sesuai dengan dialog yang ada.

Tapi pernahkah kalian merasakan, "Andai kehidupanku seperti itu," ketika yang tersebut berakhir bahagia?

Sering kali hal ini terjadi padaku. Bisa dibilang aku ini seorang yang begitu mudah iri terhadap kebahagiaan orang lain. Apalagi yang menyangkut kata "kehangatan", "keharmonisan", "keluarga".

Bolak-balik menangis atau berkata, "Enaknya jadi kau," ketika seseorang atau bahkan hanya sebuah film menampilkan dan menceritakan tentang harmonisnya suatu keluarga. Kapankah aku dapat melakukan hal itu pula dan berbalik untuk membagikannya pada yang lain?

Rasanya "hangat" sudah menjauh dariku. "Harmonis" menentang keras berada di lingkup ini. Kapan terakhir aku merasakan kedua kata itu? Bahkan aku sudah lupa rasanya. Namun, hati kecil ini begitu menginginkan keduanya kembali. Berteriak-teriak untuk dipedulikan, tapi yang lain hanya acuh.

Begitu keringnya hati ini hingga rasanya hanya seperti kertas yang sudah lapuk digerogoti rayap, bila ditepuk akan hancur. Aku begitu merindukanmu "hangat" dan "harmonis", itu yang akan dikatakan hati bila dia bisa berkata. Begitu pula dengan aku.

Jumat, 24 Juni 2011

Teman Kecilku Tertimpa Musibah

Teman kecilku tertimpa musibah
Sungguh malang nasibnya

Teman kecilku tertimpa musibah
Mendapat fitnah yang tak menerima kenyataan

Teman kecilku tertimpa musibah
Terkekang oleh peraturan maya yang gamang

Teman kecilku tertimpa musibah
Dia adalah orang tertabah di dunia

Teman kecilku tertimpa musibah
Dia masih melewati hari dengan senyuman

Teman kecilku tertimpa musibah
Hanya bisa berdoa dan mendekap untuk memberinya semangat

Teman kecilku tertimpa musibah
Aku tau dia pasti bisa melewatinya

Minggu, 05 Juni 2011

Penyesalan

Jika dirunutkan dari awal,
terlalu banyak yang mungkin akan kusesali.

Tidak perlu jauh-jauh,
kita coba saja dari tahun ini.

Saat ku menjejak pada semester,
berharap dapat dilalui dengan kemudahan.

Saat kujejak tangah semester,
aku terengah,
mungkin aku salah jalan,
patutkah aku menyesal?

Sesalkah aku tidak mengambil langkah
untuk memutar balik kehidupan
dengan mencoba sesuatu yang berbeda?

Sesalkah aku tidak memanfaatkan yang ada
di kala senggang
maupun senyap?

Sesalkah aku menghadapi apa yang ada?

AKU MENYESAL!
Namun hati menjawab:
"Hidup itu penuh dengan pilihan,
ketika kau memilih, itulah hidupmu,
lalu apa yang harus disesalkan?
Hidupmu?
Jika kau menyesal,
itu tandanya
kau berharap
MATI!
Jangan pernah menyesal kawan!"


Sekian kata hati.

Selasa, 10 Mei 2011

Flashback

Buka inbox.
Scroll ke bawah.
Buka message lama.
Tersenyum :)

Ingin rasanya kembali ke masa itu. Dimana begitu mudahnya mendapatkan kebahagiaan hanya dari sebuah pesan singkat yang dikirimkan ke telepon genggam. Aku merindukan hal itu. Itu yang menyebabkan aku selalu berkata bahwanya mengerti aku.

Waktu berputar begitu cepatnya. Hingga begitu cepat pula waktu yang memisahkan jarak kita. Sedikit khawatir dengan apa yang terjadi di masa depan. Yasudahlah, aku pasti bisa.

Kekhawatiranku semakin besar hingga saat ini. Hidupku seperti berada di ujung tanduk. Tak ingin diam dan berhadapan dengan situasi tergenting. Tak ingin diam. Tapi apa dayaku.

Ebtah mengapa aku merasa ini dibebankan padaku. Kata ibu, aku tak boleh memikirkannya hingga begini, walau hanya secara tersirat. Tapi Bu, jika aku merelakannya akankah aku lebih bahagia dari ini? Masa depan tak ada yang tahu. Bahkan aku tak ingin mengulangi kehidupan yang salah seperti ini.

Sekarang.
Buka inbox.
Baca message.
Mark all.
Delete

Dilema

Di satu sisi aku senang kau mengatakan yang sejujurnya.
Akan tetapi kau tidak memberikan solusi yang tepat.
Dan bahkan tak seucap solusi pun yang keluar dari mulutmu
Lalu apa yang harus kuperbuat?

Sepenggal kalimat kutampilkan padamu.
Aku berharap kau senang.
Kenyataannya kau menunjukan hal yang sebaliknya.
Lalu apa yang harus kuperbuat?

Dilematis mengerubungiku.
Sebenarnya apa yang kau inginkan aku tahu.
Namun bagaimana aku menerapkannya.
Jujur aku lelah selalu berusaha untuk mentranslate apa yang kau maksud.
Setiap aku ingin kau melakukannya juga kepadaku,
kau selalu berkata, "kau duluan yang melakukannya."
Sehingga aku hanya bisa berpikir ini semua salahku.
Dan aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan.
Hanya bisa diam.
Tapi aku tak mau diam.
Ini menyengsarakan.
Dilema.
Tak mampu untuk meninggalkan.

Kamis, 05 Mei 2011

Terima Kasih :)

Diawali dengan suatu sesi masuk ke dalam ruangan dengan kegelapan menyambut. Rasa ngeri mengelilingi kami. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Tak seorang pun tahu. Akhirnya kami semua memberanikan diri untuk melangkah ke suatu tujuan yang tak seorang pun tahu.

Dengan bekal keberanian dan pengorbanan, kami berhasil melangkahkan kaki ke dalamnya. Terkejut. Sambutan penuh tepukan tangan menghampiri. "Ada apa ini?" gumam semuanya. Terdiam. Tak mengerti. Akhirnya semua hanya dapat mengikuti alur.

Duduk. Menghadap muka. Menuruti aturan yang kami buat sendiri. Ya. Yang kami buat sendiri. Sepertinya semuanya sudah cukup panas untuk digas. Dan pimpinan berhasil mengegas kami semua. Semua melepaskan apa yang dirasakan. Emosi tumpah disana.

Entah mengapa setelah penumpahan emosi tersebut aku jadi ingin berterima kasih kepada penggeraknya alias yang aku sebut pimpinan. Mungkin kalau tidak dilakukan praktik seperti tadi, tidak akan terbuka sedikit pun mata hati kami semua. Sungguh hebat memang orang yang berpengalaman. Salut.

Terima kasih :)

Rabu, 20 April 2011

Bacot!

Bacot. Kata-kata yang sering sekali aku ucapkan akhir-akhir ini. Aku bacot? Tentu saja. Tidak dipungkiri olehku bahwa aku juga bacot. Namun aku tak akan bacot jika orang-orang itu tak bacot. Aku benci orang bacot. Ya, aku juga benci diriku. Benci pada diriku sendiri yang tidak dapat menjauhi orang-orang bacot. Atau mungkin tepatnya orang-orang bacot itu mengelilingiku. Bahkan sekeras mungkin aku berusaha, aku tak dapat mengendalikan orang-orang bacot. Bacotan itu selalu keluar, setiap aku berbuat salah maupun benar. Lalu apa sih yang harus kuperbuat wahai orang-orang bacot? Baru kali ini hidupku begitu terkekang dan dikelilingi orang-orang bacot seperti kalian. Mohon mengerti.

Luapan Hati

Seharusnya tak perlu aku berkata seperti ini. Tapi entah mengapa hati ini berteriak keras untuk mengeluarkan rasa ini.

Mengapa terlalu banyak yang mengekang kehidupanku?

Padahal kita, manusia, memiliki drama masing-masing. Manusia sebagai sutradara serta aktor utama dalam drama kehidupan. Mengapa yang hanya menjadi figuran ikut andil banyak dalam dramaku! Kau tak berhak seperti itu! Ini jalanku! Dramaku! Apa hakmu mengaturku sang sutradara?! Oh, kau ingin suaramu dihargai, peranmu dihargai? Hargai dulu aku! Apa? Kau bilang aku egois? Lihat sana di cermin! Terdapat tulisan egois di dahimu! Dan mulai menyebar ke seluruh tubuhmu yang lama kelamaan akan meresap ke jiwamu. Tidak akan aku melirikmu, jika ketika kau benar-benar kuperhatikan kau malah mendelik. Tidak profesional! Aku sulit untuk menyukaimu. Entah mengapa figuran terdahulu begitu mudahnya aku angkat menjadi aktor dan aktris penyokong. Sekarang aku merindukan hal terdahulu, hal yang membuatku selalu riang walaupun ku sempat bersedih. Disini aku hanya memiliki sedikit pemain tapi terlalu banyak figuran yang cuap-cuap saja namun tak berotak.

Sekian.

Kamis, 31 Maret 2011

1 Kata yang Membuat Bahagia: SMA!

Ini cuma posting iseng. Cuma pengen meluapkan isi hati yang ga tau mau ditampung kemana. Jadi post di sini deh.

Sebenernya keadaan gue saat ini bisa dibilang tergolong capek, lelah, dan kaya menanggung beban. Akhirnya cari-cari hal yang bisa bikin mengangkat semua hal itu. Iseng-iseng buka photos of you di facebook. Dan secara spontan bibir tertarik ke arah kiri dan kanan, tersenyum lebar tiba-tiba.

Emang apa sih yang diliat? Namanya juga photos of you ya pasti foto yang ada gue nya lah #narsis. Terus kenapa kalo fotonya ada gue nya? Gapapa sih cuma jadi terbayang banget dulu di SMA banyak banget kenangannya yang bikin bahagia, dari mulai seneng bareng-bareng, sedih bareng-bareng, susah bareng-bareng, dan mudah pun bareng-bareng.

Dimulai dari kelas kesayangan gue yaitu di X3 alias Conspiracy. Ada Trip Observasi aka TO, 4 hari 3 malem serumah sama temen-temen yang beda kelas, ngerasa kesepian jauh dari temen-temen iCons, dan lain-lain deh. Tapi TO seru juga, ada kenangannya tersendiri dan itu ga bakal gue lupain sampe tua yang dimulai dari bikin nametag sampe tengah malem :)

Terus ada LTUB. Ajang bergengsi untuk para kelas X menunjukkan aksinya dalam lomba tata upacara bendera. X3 juara! Gue inget banget waktu itu gue nangis di lapangan hahaha, abis itu ke kelas foto-foto sama yang lain sampe dimarahin guru olahraga gara-gara telat semua. Well, yang penting menang! Hehehe. Dan ada sedikit kericuhan tentang kemenangan kita. Ya ampun lucu banget deh pokonya :)

Bangga banget deh pokonya jadi anak X3. Kompaknya berasa banget, misalnya hari Jumat tuh, kita tetapin sebagai hari es krim dan nampol. Karena pasti tiap Jumat kita jajan 2 makanan itu. Terus kemana-mana bareng. Itu menyenangkan banget :)

Dari tadi yang seneng-senengnya terus, sekarang yang sedihnya. Pas pembagian rapor sekaligus penentuan IPA IPS. Harus pisah dari sahabat-sahabatku dan ga enak hati dapet IPA padahal pengennya IPS dan yang pada pengen IPA malah dapet IPS. Pokonya itu masa terberat jadi anak kelas X :(

Udah kelas XI. Temen-temennya baru lagi karena diacak kelasnya. Beruntung dapet kelas yang anak-anaknya asik semua :)

Tapi agak sedikit kesepian sih. Dan iri juga temen-temen yang lain (yang deket sama gue) pada sekelas dan gue terpisah sendiri :(

Kelas XI itu ada project drama 2x. Itu seru banget deh. Yang namanya bener-bener susah bareng-bareng sangat dirasakan pas kelas XI. Yang bikin properti buat drama sampe malem dan berhari-hari, sibuk KKR, bikin spanduk, dll deh. Tapi karena kita udah TO jadi kompaknya tinggal dipoles lagi karena dari kelas yang berbeda-beda. Itu menyenangkan :)

Kelas XII. Masa puncak. Kenapa gue bilang masa puncak? Karena di tahun inilah gue bener-bener puncak emosi gue meledak. Nangis, ketawa, semuanya jadi satu. Dan jujur gue sangat bahagia punya temen-temen yang bisa nyemangatin gue, nyakitin gue (secara ga sengaja), dan lain sebagainya :)

Pokonya SMA tuh udah kaya ngebentuk karakter banget deh. Sampe susah banget sekarang mau nyari temen seklop temen-temen kaya di SMA. Dan itu yang bikin kangen banget :'(

Masa-masa SMA bener-bener kenangan paling manis sepanjang hidup :)
Kalo kata Almarhum Chrisye tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah :)


nb: pengen bisa ngerasain hal ini di saat sekarang. gatau kenapa sulit banget. selalu setiap mencoba tapi tetep rasanya beda banget. jadinya kembali lagi ke temen-temen SMA lagi

Kamis, 10 Maret 2011

Hei!

Hei!
Lama tak bersua denganmu
Apakah kau tahu aku begitu merindukanmu?
Mungkin bisa dikatakan aku seperti
bulan yang merindukan matahari
Kita selalu nampak di hadapan orang lain
namun kita selalu tak dapat bertemu

Hei!
Aku merindukanmu loh!
Oh ya aku lupa kalau aku telah menyatakannya
Baiklah aku akan mengatakan hal yang berbeda
Aku sakau loh!
Rasa sakit menemaniku sepanjang waktu
Sakit ini bukanlah seperti tergores atau terluka
Seperti layaknya orang sakau
itu karena aku sedang candu
candu akan kamu!
Ya!
Semua karna kamu!

Kapan sakau ku ini akan berhenti?
Aku cukup tersiksa dengan rasa ini
Ataukah dirimu juga merasakan hal yang sama?

Aku tak peduli
Aku tak peduli kau merindukanku atau tidak
yang penting aku telah mengatakan
aku merindukanmu
SANGAT

Hei!
Kau hanya cukup tahu
bahwa aku hanya ingin mengatakan
2 kata
yang menurutku sangat penting
Oke aku tau kamu muak
aku juga tau bahwa kau tahu apa yang ingin kukatakan
Baiklah akan kukatakan
agar ini cepat selesai

Hei!
Aku merindukanmu!
wahai seseorang di seberang lautan

Sabtu, 29 Januari 2011

Ini Baru yang Namanya Kehidupan

Kalau ada yang bilang hidup seperti roda yang berputar, terkadang di bawah dan dapat pula di atas, aku percaya.
Di hari yang istimewa itu aku seperti memainkan peran yang sangat bertolakan.
Emosi dipermainkan bagaikan api.
Dapat padam maupun berkobar.
Pelik memang menjadi manusia.
Tapi aku suka.
Karena aku merasa inilah kehidupan.
Memainkan rasa serta asa.
Memainkan emosi juga hati.
Diperlukan pengendali untuk mensinkronisasikan kedua hal yang bertolakan.
Aku suka.
Dan kurasa ini baru yang namanya kehidupan.

Jumat, 28 Januari 2011

Sulit Digapai

Mungkin bukan hanya kau yang menganggapku pemarah, tapi juga banyak yg lainnya. Kau bisa memasukkan aku dalam 7 manusia kerdil di cerita Puteri Salju jika kau menginginkannya. Tapi aku yang menjalankan raga ini dan mengendalikan sifat tidak bermaksud demikian.

Aku hanyalah manusia biasa yang mempunyai hobi mempermainkan ego (atau dipermainkan?). Aku bukanlah tak sabar akan tetapi aku juga manusia, yang menginginkan sesuatu yang diinginkan terkabul.

Mungkin sedikit sulit untuk mengerti apa yang aku bicarakan. Namun di balik ini semua mohon mengerti aku dan posisiku.

Karena menurutku kau telah menjadi sesuatu yang sulit digapai olehku.

Sabtu, 22 Januari 2011

Dear Kamu yang Disana

Dear kamu yang disana,
Apa kabar? Sepertinya baik-baik saja karena biasanya kamu akan mengadu kepadaku jika merasakan sesuatu yang aneh.

Dear kamu yang disana,
Kau menanyakan kabarku? Aku baik-baik saja, hanya sedikit pegal yang mungkin kau tak tau karena tak kucantumkan ketika kau menanyakan hal ini. Kenapa? Ya seperti biasa aku tidak ingin mengganggu kegiatanmu dengan mengatakan hal sepele yang pasti membuat dirimu khawatir.

Dear kamu yang disana,
Kapan kau pulang kembali ke tanah air? Ups, maaf. Tidak seharusnya aku menanyakan hal ini. Karena pertanyaan ini terlalu sensitif untukmu bukan? Oke aku tidak akan meminta jawabannya. Aku hanya akan mendoakan kamu selalu baik-baik saja disana menimba ilmu tanpa lelah demi masa depan yang cerah.

Dear kamu yang disana,
Aku tidak puas dengan keadaan ini. Maaf bukan bermaksud menyinggung kamu sedikit pun. Aku hanya mengutarakan pendapatku. Karena tidak ada rahasia kan di antara kita, kecuali waktu itu kau tidak bilang satu hal padaku akan bertemu siapa. Hei aku tidak marah kau bertemu dengan siapa pun, tapi aku hanya ingin tau kau bertemu dengan siapa, lebih baik kau bilang hingga aku tak mengambek waktu itu. Oke skip masalah yang telah lewat itu. Iya sayang aku tau pasti kamu bilang itu bukan pertemuan rahasia, tapi aku tak ingin membahasnya.

Dear kamu yang disana,
Kembali ke sesuatu yang ingin aku utarakan dengan ketidakpuasanku berkomunikasi denganmu. Maaf sekali lagi, aku tidak menuntut apa pun darimu, aku hanya mengutarakan isi hatiku. Aku hanya kesal pada diriku yang insom sehingga aku harus ditinggal tidur olehmu dan membuatku semakin kesal pada diri sendiri karna kau pasti mengantuk oleh percakapan denganku yang sangat tidak asyik. Maaf sayangku, tapi kau tau aku bukanlah orang yang dapat bermain lisan. Maaf sekali lagi.

Dear kamu yang disana,
Aku terkadang berpikir andai kita memiliki BB. Ya Blackberry maksudku, gadget tercanggih abad ini. Pulsa ku pasti tidak akan cepat habis karna ada fasilitas BBM antar pengguna BB. Oke aku tau, semua ini salahku. Aku hanyalah anak biasa, bukan tipe anak hedon yang dapat meminta segalanya dengan mudah.

Dear kamu yang disana,
Maafkan aku. Aku tidak ada maksud apa-apa. Aku hanya terlalu merindukanmu dan iri pada dunia nyata maupun maya yang menampilkan para pasangan sejoli yang dengan mudah dapat saling mengutarakan isi hatinya baik langsung melalui bibir mereka atau pun melalui media yang lain seperti twitter, facebook, atau pun yang lain.

Dear kamu yang disana,
Sekali lagi maafkan aku.
Aku merindukanmu.
Otomatis aku mencintaimu.

Salam sayang selalu.

Minggu, 16 Januari 2011

Hai Dear...

Hai dear,
Bagaimana kabarmu? Apakah kau merindukanku? Aku disini sangat sangat sangat merindukanmu.

Kau tau, inbox ku penuh loh, dan aku harus menghapusnya karna kalau tidak aku tidak dapat menerima pesan darimu. Dan kau tau nama-nama yang memenuhi inbox ku? Ya benar! Mereka. Mereka yang sangat berarti untukku melebihi 'mereka'. Aku beruntung dapat bertemu dan dekat dengan mereka, karna jika mereka tidak ada mungkin aku sudah di rsj. Tapi tetap kau yang paling bisa membuatku normal.

Hai dear,
Lagi-lagi aku ingin melaporkan 'mereka'. Ingin sekali kabur seperti yang kau katakan tapi tekadku tak cukup nekat untuk minggat.

Setiap aku membahas 'mereka' denganmu, aku selalu meminta solusi darimu, dan selalu pula aku tak menemukannya. Kau hanya mengulang kata SABAR. Seperti pertanyaanku waktu itu, bagaimana jika keSABARanku mulai surut dan tak kembali? Aku membutuhkan jawaban yang dapat membantu.

Hai dear,
Sekian dariku. Namun aku tak bisa mengakhiri percakapan denganmu. Harap kau mengerti.

Aku mencintaimu!

Jumat, 14 Januari 2011

Memori dan Malam Ini

Malam ini aku dibuatnya makin menggilainya. Sebuah tayangan yang hanya memakan waktu 3 menit 14 detik itu membuat diriku hanya bisa tersenyum dan ingin menangis. Hati juga seperti ingin mengatakan, "Aku ingin melihatnya lebih sering, dan secara langsung." Namun diurungkan niatnya karena itu hanya akan membuatnya semakin tidak mengerti bagaimana cara mengobati rasa rindu yang tak kunjung sembuh. Sebuah tayangan yang sebenarnya tidak istimewa untukku, tidak juga spesial untukku, tapi hal di dalamnya yang membuatku selalu teringat akan peristiwa sebelum kita menjalin ikatan ini. Hari dimana dia memintaku untuk melihat pertunjukkannya. Dalam permainannya, dia selalu melihat kepadaku dan memberikan senyuman terindahnya hanya untukku. Hell-o para wanita, bagaimana perasaan kalian ketika seseorang yang mencintai kalian membawakan sebuah melodi yang indah dengan menarikan jemarinya di atas tuts-tuts keyboard sepenuh hatinya dan memberikan senyuman terhebatnya hanya untukmu?

Bayangan akan memori itu selalu teringat di dalam pikiran. Dan aku rasa tidak akan aku lupa sampai aku memiliki keriput dan cucuku sudah mempunyai anak! Aku berharap akan............ Hahahaha pikirkan sendiri kalimat selanjutnya. Setelah melihat tayangan itu aku semakin mencintainya.

Rabu, 12 Januari 2011

Kembali

Kemarin, aku kembali. Kembali ke tempat itu yang sudah cukup berubah. Teringat kembali berbagai macam kenangan yang menghantui, seakan berlomba ingin diingat terlebih dahulu. Dan ternyata yang paling banyak mendesak pikiranku adalah tentangmu, ya rasanya ingin kembali seperti waktu itu.

Bangku itu pun kembali terisi, bukan oleh kita, tapi oleh yang lain. Mereka bergelak tawa riang, mengingatkanku kembali dengan tawamu yang kelewat lebar. Sembari melihat mereka, rekaman itu kembali terulang, banyak hal yang mungkin didengar oleh bangku coklat tentang apapun ketika kita berbagi cerita. Ketika kita tertawa, marah, dan hanya diam, mungkin sangat diingat oleh si bangku, ingin rasanya kembali kesana bersamamu.

Setelah lama terlarut dalam memori, akhirnya aku kembali ke dunia. Aku memerhatikan kembali dua sejoli yang masih terlihat bahagia. Ya masih, entah nanti atau kapan apakah mereka akan kembali bahagia dan tertawa riang?

Sambil tersenyum, aku hanya dapat berkata dalam sepi,

"Terima kasih bangku yang diam dan hanya bisa membisu, kau tidak mencampuri urusanku dan memberiku segudang kenangan indah dengannya. Ingin rasanya berbagi cerita kembali denganmu, tapi sayangnya itu bukanlah lagi tempatku. Aku ingin berkata aku rindu padanya, ya kau taulah siapa yang aku maksud. Dulu begitu mudahnya kita bertemu di tempatmu seperti kedua sejoli yang kau temani sekarang. Tapi sekarang..... Hahaha rasanya bagai mimpi masih bisa menjalin hubungan dengannya. Kau tahu maksudku, karna aku sempat terdiam di atasmu ketika dia menyatakan niatnya untuk meninggalkan aku. Sekarang ia telah menjalankan rencananya untuk menata kehidupannya menjadi lebih indah, tentu saja aku telah membuat hidupnya menjadi indah hahaha tetapi aku saja belum cukup. Ingin rasanya aku kembali ke masa itu, bertemu dengannya bagaikan candu untukku saat ini. Aku ingin dia kembali. Secepatnya kembali ke hadapanku. Dan membuatku bahagia. Bukan, bukan aku saja, tapi kami. Maka dari itu, aku menolak untuk kembali ke masa itu wahai bangku. Aku ingin ke masa depan! Meraih kebahagiaan kembali seperti waktu itu. Aku merindukannya, SANGAT merindukannya."

Jumat, 07 Januari 2011

Thanks God :)

Hari baru berganti beberapa menit ketika aku memulai mengetikkan kata-kata di blog ini. Dan seperti biasa aku selalu mengeluh tentang kehidupanku yang terlalu monoton, atau bahasa kasarnya aku sedang tidak bersyukur dengan keberlangsungan hidupku.

Jadi ceritanya aku sedang dirundung rasa kepenatan yang berkumpul yang sepertinya menjadi awan hitam di atas kepalaku. Seperti biasa aku langsung bergabung dengan dunia maya untuk mencari pahlawan yang bisa menyelamatkanku dari awan hitam tersebut.

Search... Search.. Search... Nothing. Orang yang dicari sedang tidak menggauli dunia maya. Baiklah, kalau begini aku harus mencari penggantinya. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tapi aku tak mau rotan, aku menginginkan kegembiraan.

Akhirnya telunjukku yang mengarahkan tetikus berhenti di beberapa nama, dan aku memulai percakapan. Yang aku pilih adalah orang-orang terpilih yang telah pernah berhasil mengisi kehidupanku dengan warna-warna cerah.

Tanpa basa-basi langsung kutumpahkan tujuanku dan mereka bersedia menjadi tong sampah secara tidak langsung. Obrolan-obrolan ringan mengalir, dan salah satu dari mereka undur diri untuk kembali ke dunia nyata setelah memberikan beberapa petuah kepadaku yang intinya aku harus BERSYUKUR. Astaga! Aku lupa mengucapkan terima kasih padanya! Dasar bodoh! Baiklah, sebagai gantinya aku akan mendoakan untuk kebaikannya.

Lalu kulanjutkan obrolanku terhadap partnerku yang lain. Entah mengapa posisi jadi terbalik, sekarang aku yang menjadi tong sampah. Sebisa mungkin aku membuatnya untuk tak terjerembab dengan rangkaian kata-kata yang bisa kurangkai. Hmm, aku mulai diuji kembali, bagian sensitifku mulai terusik. Aku tak bisa membiarkan seseorang hampir hancur seperti ini. Aku akan berusaha untuk menimbulkan rasa lega padanya.

Setelah saling berbalas kata, akhirnya dia tak lagi gusar. Perlahan, dengan pasti awan hitam di atas kepalaku juga pergi. Aku merasa bahagia ketika orang tersebut talah lega atas bantuanku.

Ini membuatku berpikir. Mengapa aku hampir selalu bisa membuat orang bahagia ketimbang aku mencari cara membahagiakan diriku sendiri?

Aku disadarkan dengan kata-kata seorang sahabat gilaku di dunia nyata yang mengatakan, "mm orang tuh kadang emang ditakdirkan buat bikin orang seneng, walaupun kadang, dia nya sendiri ga begitu seneng. tapi mestinya orang itu bersyukur karna bisa dikasih kesempatan buat mampu bikin orang lain seneng. dan itu termasuk elo. kalo lo bersyukur, lo ga perlu repot repot deh buat menghibur diri lo, karna dengan lo bersyukur bisa bikin orang lain seneng, lo bakal seneng dan akan terus good mood"

Ya. Mungkin emang itu jawaban yang selama ini ku cari. Entah mengapa melihat atau merasakan orang lain bahagia karena perbuatanku membuatku jauh lebih bahagia ketimbang aku menonton film komedi. Dua orang sahabatku (yang salah satunya undur diri terlebih dahulu) telah memberitahuku bahwa aku harus BERSYUKUR, walau dengan alasan yang berbeda.

Terima kasih Ya Allah, kau telah menumbuhkan sifatku yang seperti ini. Aku tidak merasa terbebani namun membuat diriku jauh lebih bahagia melihat orang lain bahagia.

Terima Kasih...

Selasa, 04 Januari 2011

Hari-hari Sebelum Datangnya Tahun Baru

Sebelumnya mau ngucapin selamat tahun baru masehi ya teman-temaaaaaaaan! Tujuan gue nge-blog kali ini untuk menumpahkan cerita sebelum dan setelah tahun baru. Gue merasa berat banget hidup gue di penghujung tahun 2010. Oke oke gue mulai ceritanya.

Jadi detik-detik terakhir 2010 gue sangat tidak menyenangkan, karena gue masi harus berjuang menuntaskan UAS di semester awal ini. Apalagi UAS gamtek yang sangat menyiksa batin dan fisik. UAS gue berlangsung di tanggal 20, 21, 29, 31 Desember, dan 3 Januari. Nyiksa banget ga sih?

Dimulai dari tanggal 20 Desember 2010, gue UAS MPKT. MPKT itu semacam pelajaran PKN gitu deh. Biasanya menganalisis suatu kasus. Dan itu bahannya dari 1,5 buku. Bayangin aja betapa malesnya membaca buku yang tulisan semua dan itu ga ada alur cerita yang menyenangkan. Akhirnya gue memutuskan untuk belajar bareng anak MIPA yang udah duluan UAS MPKT dan nanyain soal mereka. Beruntung banget soal Teknik dan MIPA sama! Jadi lumayan ngerjainnya lancar.

Terus tanggal 21 nya giliran Bahasa Inggris. Demi Allah gue pengen nangis banget ga bisa listening nya :___( dan essay serta writingnya udah ga mikirin bener salahnya huaaaaaaaaaaaa

Dilanjutin sama libur Natal. Rencananya sih mau ngerjain UAS gamtek yang take home, tapi yang namanya libur itu setan malesnya bener-bener deh. Akhirnya dengan niat yang tinggi tanggal 27 gue kembali ke kosan buat menyendiri ngerjain gamtek dan tanggal 28 gue mengisi hari gue dengan wawacara IMS serta belajar kalkulus.

Tanggal 29 Desember. Mau seneng tapi sedih. Hari itu tepat 2 tahun. Sedangkan gue mesti menghadapi kalkulus, sediiiiiiiiiih :___( mau nangis darah rasanya. Abis itu gue dan temen gue bener-bener mengendap di kosan ngerjain gamtek sampe tanggal 31 pagi dengan tidur yang sangat minim. Zzzzzzzzzz gue tersiksa banget.

Di pagi hari tanggal 31 Desember, gue bener-bener panik karena gamtek gue yang belum selesai banget dan gue mesti ngejer kereta ke Jakarta buat siap-siap ngejer kereta ke Cirebon. Sumpah itu capek dan deg-degannya setengah mati!

Belum sampe disitu. Sesampainya di Cirebon ternyata ada pawai yang bener-bener menutup jalan umum yang menyebabkan gue banyak mengumpat di jalan. Ya ampun sedih banget ga sih hidup gue. Akhirnya malam tahun baru gue hanya dihabiskan dengan tidur.

Di tahun 2011 ini, gue cuma berharap semoga hidup gue menjadi lebih baik daripada hidup gue di tahun sebelumnya. Dan semoga segala kebimbangan gue bisa dijawab di tahun 2011. Amin!