Selasa, 03 Februari 2015

Kalian yang Tidak Pernah Saya Temui

Kakek, nenek, eyang, dan mbah putri tersayang,

Apa kabarnya di surga? Saya kangen.

Menulis surat ini saja saya sudah ingin menitikkan air mata. Entah mengapa kalau memikirkan kalian saya rindu setengah mati. Padahal saya belum pernah bertemu dengan kalian semua. Hanya berbekal foto simpanan papa dan mama saya mengetahui wajah tampan dan cantik kalian.


Kakek, nenek, eyang, dan mbah putri tersayang,

Saya iri dengan ponakan-ponakan saya. Mereka selalu diperhatikan oleh papa mama. Setiap hari tidak lupa untuk menelepon cucunya jika tidak sempat mengunjungi. Jika kalian semua masih ada apakah kalian juga akan melakukan hal yang sama untuk saya?


Kakek, nenek, eyang, dan mbah putri tersayang,

Saya iri dengan teman-teman saya. Setiap liburan mereka selalu mengunjungi kakek neneknya, berfoto bersama, berbagi peluk dan cium. Bagaimana rasanya mendapat kasih sayang dari kakek nenek? Bagaimana rasanya memeluk eyang dan mbah putri? Maafkan saya atas rasa iri saya terhadap teman-teman. Terkadang saya tidak bisa menahannya.


Kakek, nenek, eyang, dan mbah putri tersayang,

Saya sedih tidak bisa sering mengunjungi kalian karena makam kalian yang letaknya jauh dari rumah saya. Maafkan saya, papa, dan mama ya kakek, nenek, eyang, dan mbah putri karena jarang mengunjungi. Tapi doa dari kami selalu mengalir untuk kalian.

Semoga nanti kita dapat bertemu di surga dan segala yang aku rindukan akan terpenuhi. Selalu sayang kalian.

Salam,

Cucu kalian yang sangat merindu.

4 komentar: