Selasa, 02 Februari 2016

Pria yang Hilang Bagai Ditelan Angin

Tepat setahun yang lalu aku memikirkan hal yang sama dengan hari ini: apa kabarmu?

Tepat setahun yang lalu aku ingin sekali mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Namun, sayangnya aku hanya punya nomor kontakmu yang lama, yang sudah tidak kamu pakai. Alih-alih melupakanmu, aku malah mencari cara bagaimana agar bisa tetap mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Dengan alibi ingin tetap menjaga silaturahim, karena memutus silaturahim adalah perbuatan dosa, bukan?

Tepat setahun yang lalu aku berhasil menemukan salah satu media sosialmu. Namanya juga wanita, urusan mencari tahu paling bisa diandalkan. Diam-diam aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun sebagai kejutan melalui media sosialmu itu. Namun ku urungkan niatku setelah melihat kamu baru saja mengunggah sebuah foto yang menunjukkan seorang wanita memberikan kue ulang tahun kepadamu. Dan terlihat sekali wajahmu begitu bahagia. Syukurlah, aku bisa melihatmu bahagia setelah selama ini kamu menghilang bagai ditelan angin tanpa kabar berita.

Dan hari ini, aku ingat kembali hari ini adalah hari ulang tahunmu. Aku tidak mengucapkan selamat kepadamu lagi karena kamu kembali menghilang bagai ditelan angin. Namun sekarang aku tidak berusaha mencarimu. Karena kamu menghilang di saat kita berjanji ingin berjumpa.

Aku masih ingat, kamu menawarkan diri ingin menemaniku pergi ke tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Aku sudah pesimis kamu hanya manis di mulut saja, karena terlalu sering temanku berbuat demikian. Tapi kamu bersikeras meyakinkanku bahwa akan mengantar dan menemaniku jikalau kamu memang senggang. Karena kamu sudah berjanji, tidak salah kan jika aku menagih janjimu? Namun kenyataannya kamu menghilang begitu saja. Tidak memberi kabar berita.

Sejak itu aku sadar, aku bukanlah prioritasmu. Kamu hanya ingin memperlihatkan bahwa kamu teman yang baik. Teman yang ingin memberikan pertolongan. Tapi sayangnya aku bukanlah orang yang suka basa-basi. Aku lebih suka kamu terbuka. Tidak bisa ya bilang tidak bisa. Jika bisa langsung memberikan kepastian. Kalau sudah seperti ini sayang kan aku jadi sulit mendapat kepercayaanmu lagi setelah sekian lama kita saling bertukar cerita yang bahkan sulit kita bagikan dengan teman kita yang lain.

Pesanku hanya satu, jangan sering menghilang. Aku tahu itu bukan hakku untuk melarangmu berbuat apa saja. Tapi hati kecil ini selalu khawatir dengan apa yang kamu lakukan. Setidaknya jika memang kamu tidak nyaman dengan persahabatan kita lebih baik katakan saja yang sejujurnya. Aku akan memberi jarak lagi dalam pertemanan kita. Tidak seperti ini dengan kamu yang selalu hilang timbul tak tentu kapan dan di mana.

Satu hal yang membuatku lega adalah melihatmu hadir di hadapanku dengan senyummu yang paling bahagia sembari mengatakan bahwa kamu tidak apa-apa.

Karena hari ini ulang tahunmu, walaupun kamu tidak membacanya, aku akan tetap mendoakan yang terbaik untukmu. Semoga kamu selalu dilindungi di dalam setiap langkahmu. Mungkin bagiku kamu adalah pria yang hilang bagai ditelan angin, tapi Yang Maha Melindungi selalu dapat melihatmu dan selalu dapat menjagamu. Agar suatu saat nanti aku masih dapat melihat senyuman khasmu itu.

Akhir kata aku ucapkan selamat ulang tahun! Semoga bahagia selalu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar