Selasa, 16 Februari 2016

Kepercayaan

Dear saudaraku beda ayah ibu,

Bagaimana kabarnya hari ini? Suratku tidak akan panjang lebar. Hanya ingin memastikan dirimu baik-baik saja.

Setelah pertemuan minggu lalu aku jadi kepikiran, bagaimana awal dari pertemanan kita. Dan setelah ku ingat-ingat sepertinya karena dulu aku tak punya teman. Aku merasa tersingkir dari teman-teman yang terlebih dahulu sekelas denganku, jadi aku memilih berteman denganmu yang baru ku kenal di kelas itu, bukan begitu? Seperti sudah takdir, yang awalnya tidak kenal dipertemukan lalu menjalin pertemanan yang lebih erat dari pada dengan teman yang telah dikenal sebelumnya.

Aku bersyukur ditakdirkan bertemu dengan teman sepertimu. Jarang sekali aku menemukan teman yang bisa menjaga perasaanku tanpa menyakiti hatiku. Kamu tahu kan aku rapuh. Kamu tidak menanyakan hal yang membuat hatiku perih, karena kamu tahu kalau aku kesulitan aku akan cerita. Eh aku sok tahu ya? Atau jangan-jangan kamu baru tahu dan selama ini memang cuek? Hahaha tidak apa-apalah kamu baru tahu, asal kamu tetap menjadi teman yang bisa ku percaya.

Lalu bagaimana kabar si mas? Apa akhirnya keputusanmu terhadap dirinya? Jangan sampai kau terluka lebih jauh sampai membuat liang kuburmu sendiri. Aku yakin kamu tahu yang terbaik buat dirimu sendiri. Dan menurutku satu-satunya yang harus kamu lakukan adalah lebih tegas pada dirimu sendiri. Memang jika sudah masalah hati sulit dihindari. Tapi jikalau menghindar adalah yang terbaik, mengapa tidak dicoba untuk dilakukan?

Ah, apalah aku yang tidak berpengalaman ini sok memberi petuah. Mungkin karena kamu sudah ku anggap saudara jadi sulit rasanya untuk tidak mengkhawatirkanmu. Apa pun yang terjadi aku akan mencoba selalu ada untuk menampung keluh kesahmu. Itu sebagai rasa terima kasihku karena kamu telah percaya padaku yang hanya temanmu ini. Sulit sekali di era sekarang mencari orang yang bisa dipercaya. Untung aku menemukanmu.

Sepertinya suratku sudah terlalu panjang, padahal di awal aku bilang tidak akan panjang. Maafkan ya. Baiklah, sekian dariku. Semoga pertemanan kita tidak dibatasi oleh waktu.

Sampai jumpa!


Dari salah satu anggota chibi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar