Senin, 01 Februari 2016

Kepada Cinta

Kepada Cinta,

Aku tidak pernah tahu bagaimana kamu selalu memasuki relung hatiku. Membuat hariku dipenuhi debaran. Dipenuhi kebahagiaan yang selalu membuatku tersenyum. Tapi kamu tidak hanya memberikan kebahagiaan, terkadang kamu juga menorehkan luka yang dalam hingga membuat air mata mengalir deras. Yang membuat mataku sembab menjadikan mukaku seperti bakpau. Semua itu karena kamu. Ya, semua itu karena cinta.

Satu hal yang aku tahu, kamu selalu datang tiba-tiba, seperti lirik lagu yang dilantunkan Marcel. Kamu akan datang ketika seseorang menyapaku, atau ketika seseorang bertukar pandang padaku, atau ketika seseorang membuatku tertawa, atau hal sederhana lainnya. Mengapa? Mengapa kamu datang tanpa memberikan peringatan? Peringatan yang mengingatkan untuk tidak boleh bermain-main denganmu wahai cinta.

Mungkin aku terlalu sering dipermainkan olehmu, cinta. Begitu mudah aku terhasut akal bulusmu. Tidak hanya sekali aku kehilangan teman terdekatku karena dibutakan olehmu untuk mendapatkan dirinya lebh dari sekadar teman. Sedangkan pada kenyataannya mereka hanya menganggapku teman, tidak lebih. Apa yang telah kau perbuat, cinta? Apa semua yang kau lakukan hanya fatamorgana yang terbentuk dalam hatiku?

Ah, maafkan aku cinta. Tidak seharusnya aku menyalahkanmu saja. Seharusnya aku lebih berhati-hati pada hal asing, yaitu kamu cinta. Padahal orang tuaku sudah bilang hati-hati dengan sesuatu yang asing. Tapi aku malah sibuk bermain denganmu. Padahal kamu pun tidak mengajak orang lain untuk bermain bersama dengan kita. Mengapa aku begitu percaya diri mengatakan perasaanku yang sebenarnya padanya, bukan begitu cinta?

Tapi itu semua memberiku pengalaman, baik manis mau pun pahit. Kamu mengajarkanku untuk berhati-hati dengan perasaanku sendiri. Kamu tidak akan seenaknya memenuhi hatiku jika tidak ada sebabnya.

Aku akan terus berusaha mengatasi perasaanku ini, agar kau dapat aku terima dengan senang hati memenuhi hari-hariku dengan kebahagiaan bersama dengan orang yang tepat. Terima kasih atas pelajaran yang telah kau berikan. Semoga aku tidak salah (lagi) memilih pasanganku kelak.

Akan ku tunggu kehadiranmu, cinta :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar