Kamis, 10 November 2022

Membandingkan

kamu ingat tidak, ketika kamu menjemputku membawaku berkeliling di selatan jakarta, dengan motor tuamu. kamu berkata, "ya pengen aja lewat sini sama kamu. kan belum pernah kalo sama kamu," yang aku anggap hanya rayuan belaka karena saat itu sedang di masa aku harus bisa melepasmu. semenjak itu, selatan jakarta tak lagi sama setiap kulalui.

dengannya, aku tak pernah ke selatan jakarta. "aku tak tau area sana. terlalu padat," katanya. dengannya aku mengenal sisi lain jakarta. namun, mengapa tak segemerlap selatan bersamamu?

denganmu, kamu selalu berkata, "yuk, pulang," setiap waktu belum menunjukkan pukul 21.00. awalnya kupikir sangat manis. kamu masih mengingat aturan mama papaku agar tidak pulang larut. tapi lama-kelamaan aku berpikir, apakah itu karena kamu tak nyaman bersamaku?

dengannya, aku selalu bertanya pukul berapa ingin pulang. "nanti ya. nanti pasti aku antar." selalu kami pulang lewat dari pukul 21.00, tapi ditutup dengan "terima kasih ya sudah mau menemani." terasa jauh lebih hangat. namun, mengapa masih kamu yang terbayang mengingatkan untuk pulang sebelum larut?

aneh, ya. benar kata orang, akan baru terasa ketika sudah tidak bersama. namun, sebenarnya aku tidak tau bedanya ketika kita masih bersama. kamu antara ada dan tiada. sampai detik ini juga sama. hanya membuatku menumpuk banyak pertanyaan yang tidak tau apa jawabannya. berusaha mengalihkan, ternyata percuma. akan selalu membandingkan. perbandingan yang sebenarnya hanya memperjelas inginku. ya, inginku hanya kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar