Jumat, 07 Januari 2011

Thanks God :)

Hari baru berganti beberapa menit ketika aku memulai mengetikkan kata-kata di blog ini. Dan seperti biasa aku selalu mengeluh tentang kehidupanku yang terlalu monoton, atau bahasa kasarnya aku sedang tidak bersyukur dengan keberlangsungan hidupku.

Jadi ceritanya aku sedang dirundung rasa kepenatan yang berkumpul yang sepertinya menjadi awan hitam di atas kepalaku. Seperti biasa aku langsung bergabung dengan dunia maya untuk mencari pahlawan yang bisa menyelamatkanku dari awan hitam tersebut.

Search... Search.. Search... Nothing. Orang yang dicari sedang tidak menggauli dunia maya. Baiklah, kalau begini aku harus mencari penggantinya. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tapi aku tak mau rotan, aku menginginkan kegembiraan.

Akhirnya telunjukku yang mengarahkan tetikus berhenti di beberapa nama, dan aku memulai percakapan. Yang aku pilih adalah orang-orang terpilih yang telah pernah berhasil mengisi kehidupanku dengan warna-warna cerah.

Tanpa basa-basi langsung kutumpahkan tujuanku dan mereka bersedia menjadi tong sampah secara tidak langsung. Obrolan-obrolan ringan mengalir, dan salah satu dari mereka undur diri untuk kembali ke dunia nyata setelah memberikan beberapa petuah kepadaku yang intinya aku harus BERSYUKUR. Astaga! Aku lupa mengucapkan terima kasih padanya! Dasar bodoh! Baiklah, sebagai gantinya aku akan mendoakan untuk kebaikannya.

Lalu kulanjutkan obrolanku terhadap partnerku yang lain. Entah mengapa posisi jadi terbalik, sekarang aku yang menjadi tong sampah. Sebisa mungkin aku membuatnya untuk tak terjerembab dengan rangkaian kata-kata yang bisa kurangkai. Hmm, aku mulai diuji kembali, bagian sensitifku mulai terusik. Aku tak bisa membiarkan seseorang hampir hancur seperti ini. Aku akan berusaha untuk menimbulkan rasa lega padanya.

Setelah saling berbalas kata, akhirnya dia tak lagi gusar. Perlahan, dengan pasti awan hitam di atas kepalaku juga pergi. Aku merasa bahagia ketika orang tersebut talah lega atas bantuanku.

Ini membuatku berpikir. Mengapa aku hampir selalu bisa membuat orang bahagia ketimbang aku mencari cara membahagiakan diriku sendiri?

Aku disadarkan dengan kata-kata seorang sahabat gilaku di dunia nyata yang mengatakan, "mm orang tuh kadang emang ditakdirkan buat bikin orang seneng, walaupun kadang, dia nya sendiri ga begitu seneng. tapi mestinya orang itu bersyukur karna bisa dikasih kesempatan buat mampu bikin orang lain seneng. dan itu termasuk elo. kalo lo bersyukur, lo ga perlu repot repot deh buat menghibur diri lo, karna dengan lo bersyukur bisa bikin orang lain seneng, lo bakal seneng dan akan terus good mood"

Ya. Mungkin emang itu jawaban yang selama ini ku cari. Entah mengapa melihat atau merasakan orang lain bahagia karena perbuatanku membuatku jauh lebih bahagia ketimbang aku menonton film komedi. Dua orang sahabatku (yang salah satunya undur diri terlebih dahulu) telah memberitahuku bahwa aku harus BERSYUKUR, walau dengan alasan yang berbeda.

Terima kasih Ya Allah, kau telah menumbuhkan sifatku yang seperti ini. Aku tidak merasa terbebani namun membuat diriku jauh lebih bahagia melihat orang lain bahagia.

Terima Kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar