Sabtu, 31 Januari 2015

Michael Bublé, The Script, dan Kamu

Teruntuk kamu yang di sana,

Apa kabarmu? Sudah lama tidak saling bertukar kabar dan berbagi cerita. Masihkah kamu mengingat aku? Entahlah, walaupun waktu sudah banyak terlewati aku masih saja dapat mengingat kamu. Bukan hanya kamu, tapi juga cerita indah yang pernah kita ukir.

Apakah kamu tahu dua hari yang lalu Michael Bublé mengadakan konser di sini? Sayang sekali aku tidak bisa menontonnya. Tapi lebih baik seperti itu, karena semua hal tentang Michael Bublé hanya mengingatkan aku tentang kamu.

Everything. Awalnya aku hanya menyukai lagu itu seperti aku menyukai banyak lagu lainnya. Namun semenjak bertemu kamu makna lagu itu berubah.

Aku jadi ingat kala itu kita hanya sedang bersenda gurau di ruang keluargamu. Hingga akhirnya kita lelah untuk tertawa lalu kamu berdiri mendekati piano kesayanganmu. Dan kamu mulai memainkan lagu Michael Bublé itu sambil bernyanyi dengan suaramu yang sumbang :) Ini bukan pertama kalinya kamu melakukan ini untukku. Tapi hari itu berbeda.

Setelah kamu menyelesaikan konser kecilmu, dengan tatapan yang tak pernah lepas dari mataku kamu mengeluarkan kotak kecil dari sakumu dan membukanya di hadapanku. "Do you want to be mine? Because I think you're my everything," setengah tidak percaya mendengar pertanyaan ini terlontar dari mulutmu dengan kebiasaan kamu yang selalu bercanda, akhirnya aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk :)

Indah ya kalau diingat-ingat kejadian itu. Tapi bukan hidup namanya jika hanya merasakan sesuatu yang indah saja.

Beberapa bulan setelah itu ternyata tidak begitu baik untuk kita. pertengkaran selalu terselip di setiap harinya. Dan peristiwa yang selama ini kita hindari harus terjadi. Kamu pergi ke negeri seberang dan tidak pernah kembali.

Kamu tahu The Script? Iya grup band kesukaan aku. The Man Who Can't be Moved sudah menjadi lagu yang melekat padaku. Liriknya, tepatnya di bagian reff, benar-benar mengingatkan aku padamu. Satu hal yang aku ingat setiap lagu ini mengalun entah mengapa tiba-tiba air mataku langsung menetes. Persis seperti liriknya, aku masih menyimpan harapan jika kamu bangun dari tidurmu dan merasa merindukanku, kamu akan kembali menemuiku di sini karena aku tidak akan pergi ke mana-mana. Kamu terlalu berarti buat aku dan rela menunggumu, padahal aku adalah orang yang menyakitimu sampai kamu memutuskan meninggalkanku sampai sejauh itu. 

Dan tahukah kamu menurut berita yang ku dengar The Script akan konser di negara tempat tinggalmu tepat di bulan ulang tahunku. Mungkin jika kita masih bersama kamu akan memberikan kejutan padaku dengan memboyongku ke sana dan menyajikan konser band yang berasal dari Irlandia itu. Kamu kan selalu bisa memberikan kejutan hebat untukku.

Ah, lagi-lagi aku mengingatmu. Lagi-lagi aku berandai-andai.

Hanya dengan mendengarkan lagu saja aku dapat mengingat kenangan kita dengan jelas. Padahal sekarang sudah tidak ada lagi kita. Hanya ada aku di sini.

Aku rasa sudah saatnya untuk melupakanmu. Surat ini ku nyatakan sebagai titik awal untuk memulai lembaran baru. Kamu setuju kan?

Mungkin lagu Michael Bublé atau pun The Script akan terputar seiring langkahku menjalani kehidupan ini. Tapi bukan lagi untuk ditangisi atau mengingat tentangmu. Akan lebih baik jika dijadikan pelajaran untuk lebih menyayangi dan mencintai orang yang selalu memberikan waktunya untukku.

Terima kasih kekasih hatiku sudah mengenalkanku dengan rasa sakit hati. Mungkin ini karma dari semua hal buruk yang telah ku lakukan padamu. Maaf jika semua itu tidak berkenan di hatimu. Semoga kehidupanmu dilimpahkan kebahagiaan hingga akhir hayat. 


Salam,

Wanita yang dulu pernah sangat kamu cintai.

4 komentar:

  1. Ah, the man who can't be moved. Memang ya kalau ada sesuatu yang tersimpan di dalam hati sekian lama, menempel, akan sulit tergantikan yang lainnya. Tapi kalo menurutku gapapa kan tersimpan terus. Lagipula tidak ada salahnya menyimpan hal-hal yang baik tentang seseorang hehehe.

    Kok ada label fiktif. Jadi ini fiksi? Hehehe.

    Salam kenal, Kak. Semangat untuk 30 hari ke depan ya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. disimpan memang gapapa asal tidak menimbulkan efek yg buruk yaa :)) hahaha iya fiksi, comot-comot kehidupan nyata sedikit lah :p soalnya gatau mau kirim ke siapa juga .__.

      salam kenal juga, makasi sudah sempat membaca :D semangat juga buat kamu!!

      Hapus
  2. Balasan
    1. kenapa nih? ada pengalaman yg sama jugakah? :))

      Hapus