Senin, 10 Oktober 2011

Krisis

Aku sedang krisis nih. Krisis akan kasih sayang. Biasanya setiap hari kau yang selalu menyemai kasih dan memupuk sayang hanya untukku. Namun sekarang kau beralih, tidak pernah lagi merawatku.

Aku sedang krisis nih. Krisis kehangatan. Hujan turun dimana-mana, terkadang hingga ke halaman pipiku. Tidak nyaman sama sekali.

Aku sedang krisis nih. Krisis perlindungan. Siapa lagi yang akan dengan ikhlas membawaku kemana-mana tanpa perlu merasa takut akan kejahatan yang ada di muka bumi.

Aku sedang krisis nih. Krisis identitas. Hanya ingin bertanya, aku ini apamu? Katanya kau sayang padaku, tapi begitu mudahnya kau jauhiku.

Kau tahu, aku rapuh. Ya, harusnya kau yang paling tahu aku seperti apa. Tapi jika kau tak tahu, heeeeem... mungkin dulu semuanya hanya skenario yang kau buat belaka.

Aku butuh inflasi, untuk semua kekrisisanku. Dan kuharap sih kau yang menimbulkan inflasi tersebut untukku. Bukan, bukan aku memaksa untuk kembali, tapi aku ingin kau kembali biasa saja seperti dulu. Aku tidak butuh keistimewaan, karna aku memang tidak istimewa. Tapi persahabatan itu istimewa loh. Katanya mau jadi sahabat aku, tapi kenapa kamu malah mendiamiku bagai aku batu. Kenapa?

2 komentar:

  1. Yg sabar ya sist. Kyknya antara kalian berdua ada miskomunikasi deh.
    Mgkn apa yg kamu mksd dia salah nangkep dan apa yg dia mksd kamu salah tangkep maksud sbnrnya apa.

    Jgn terlalu berharap jg ya sist, nanti ujung2nya sakit lho.
    Yg namanya fase baru putus kan emg awkward, jdnya msh berusaha mencari topik dan cara berkomunikasi yg pas.


    Echa

    BalasHapus
  2. Sekali lagi makasi ya hehehe. Kalo masalah komunikasi emang sulit banget, dan yg paling mudah bagi aku untuk mengungkapkannya yaa di blog ini, tinggal menanti responnya seperti yg kamu lakukan ini :)

    BalasHapus