Jumat, 19 Februari 2021

Maaf.


Too much coincidence in my life, apalagi yang berhubungan denganmu. Seperti tulisan di atas. Draft dari dua bulan lalu yang tak kunjung kutemukan bagaimana menyelesaikannya. Sebenarnya tulisan ini urutan diunggah di media sosial Sabtu lalu. Namun, aku tak menemukan juga kalimat seperti apa yang tepat untuk menutupnya. Akhirnya, kulompati saja ke tulisan selanjutnya, yang mestinya baru diunggah akhir minggu ini. Lalu apa yang terjadi... Tulisan di atas menjadi suara hatiku malam ini. Maaf aku tidak sempat bersua terlebih dahulu. Feeling ibu itu memang kuat ya, di saat kami memutuskan untuk jalani masing-masing saja, katanya aku malah dicari. Sudah berjanji kok akan menengok ketika pulang, dan mungkin memang sudah takdirnya seperti ini. Sekarang Mamah lebih bisa mengawasi kita dari sana bersama Mama dan Papaku. Entah apa yang akan menjadi takdir untuk kita berdua di masa depan, tapi aku benar-benar minta maaf sepenuh hatiku. Seperti tulisan yang belum selesai tersebut, akan aku selesaikan dengan menyematkan tanda titik (.). Maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar