Senin, 01 Februari 2021

Jikalau

Sudah Februari saja. Bukan semakin lupa, malah semakin kuat kenangan yang ingin dienyahkan. Bahkan di kala memori itu tanpa wujudmu, hanya yang berhubungan denganmu, juga masih teringat jelas dalam ingatan. Misalnya, seperti saat aku mendengarkan lagu Naif yang berjudul Jikalau.

Aku pernah menangis di jalanan perkara lagu ini. Hahahaha seperti orang bodoh ya. Ceritanya aku mau nonton konser. Ya, kamu yang paling tahu aku suka sekali nonton konser, bahkan kamu juga pernah menemani atau cuma jemput ketika konser selesai, masih ingatkah kamu? Kembali ke ceritaku yang memalukan tadi. Ketika aku sedang berjalan menuju gerbang masuk konser, ternyata Naif sudah mulai beraksi. "Jikalau telah datang waktu yang dinanti, kupasti bahagiakan dirimu seorang. Kuharap dikau sabar menunggu..."

Baru dua kalimat mengalun, tiba-tiba sudah ada yang menetes di pipi. Padahal kita tidak pernah menonton Naif bersama, hanya saling karaoke tidak jelas setiap ada lagu Naif diputar di saat kita sedang bersama atau sekadar di telepon saja. Tapi entah mengapa setiap lagu ini mengalun, di dalam kepalaku selalu ada adegan kamu menyanyikan lagu ini sambil menatap mataku dengan jelas, walau ujungnya kita menertawainya bersama. Ternyata sangat membekas di pikiranku yang sering lupa ini. 

Aku harus sabar menunggu sampai kapan? Tanyaku dalam hati setiap mendengar lagu ini. Apakah ada perbedaannya jika aku tetap sabar menunggu? Bagaimana jika aku tetap menunggu tetapi perasaanmu juga tidak berubah? Mau semakin lama dipertahankan juga tidak berguna. Malah yang terjadi aku semakin sulit melepasmu, dan kamu tetap tidak berubah. Sekarang saja sudah menjadi bukti jika menghapus ingatan tidak semudah membakar kertas yang akan berubah menjadi abu lalu terbang terbawa angin.

Maaf jika kamu terganggu dengan ini. Setidaknya kamu tahu aku menyayangimu walau setiap ditanya alasannya aku selalu menjawab tidak tahu. Yang pasti waktu banyak berperan di dalamnya hingga akhirnya rasa ini memupuk terlalu besar.

Tidak apakah bila aku menutup surat ini dengan mengatakan 'aku masih menyayangimu tanpa kamu perlu terbebani untuk membalasnya'? Semoga di bulan kasih sayang ini kamu semakin bahagia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar