Minggu, 26 Mei 2013

Part 8

Jam dinding kamarku menunjukkan pukul 15.50, dan Ibu sudah memanggilku untuk turun karena Mike sudah menunggu di depan rumah. Berulang kali aku melihat cermin, bukan untuk melakukan ritual perempuan biasanya yang memastikan penampilan sempurna untuk kencan pertama, tapi untuk melihat kantong mataku yang tidak bisa ditutupi dengan bedak sekalipun. Hingga aku berpikir, berapa lama aku menangisi Putra hingga seperti ini? Dengan langkah gontai, aku keluar kamar dan menghampiri Ibu.

"Aku pergi ya Bu," pamitku setelah mencium tangannya.

"Jangan terlalu malam pulangnya Nak. Jangan memaksakan diri," ujar Ibu sambil mengusapkan tangannya ke pipiku dan tersenyum. Sambil merangkulku, Ibu berpesan pada Mike, "Mike, Ibu titip anak Ibu ya. Kalau bisa sudah di rumah sebelum jam 9 malam."

"Baik Tante. Saya pastikan anak Tante akan baik-baik saja sama saya." Mike pun pamit dan mengajakku masuk ke dalam mobilnya.

"Kamu suka nonton apa Kon?" pertanyaan pertama dari Mike begitu mobil mulai berjalan.

"Apapun," jawabku lemah.

"Kamu sakit? Wajahmu tidak terlihat bersemangat," pertanyaan kedua muncul dari Mike setelah melihat wajahku.

"Aku tidak apa-apa."

"Kalau kita nonton film drama, tidak apa-apa kan?" pertanyaan beruntun Mike entah mengapa membuatku lelah.

"Tidak apa-apa Mike. Kan aku sudah bilang tadi aku suka film apapun."

"Baiklah kalau begitu." Dan perjalanan dilanjutkan dalam diam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar