Sabtu, 01 Oktober 2022

Pikiran di Pagi Buta

beberapa kali dengerin cerita mentemen cowo yg lagi bermasalah dalam love life-nya, entah kenapa w selalu bertanya kepada mereka, "kenapa ya kalian (cowo) kalo lagi ada masalah (dengan pasangan) malah menghindar?" jujur aja ini pertanyaan saya pribadi juga wakakakak, kehidupan romansaku juga tak jauh-jauh dari hal itu 🥲

and the answered is, "karena menurut kita itu bakal hanya memberikan masalah baru."

well, paham banget isi kepala kita sendiri itu bisa berpikiran macam-macam, sampai yang kita ga mau pikirin juga bakal kepikiran. tapi kalau menghindar terus apakah akan menyelesaikan masalah? yang ada bukannya malah menjadi minim komunikasi dan berefek kesalahpahaman?

entahlah, mungkin emang w cewe pendendam wakakakakak. tiap lagi ada masalah w sering kali ga bisa diem doang. dan semakin ke sini w semakin berani mengemukakan isi kepala w, dengan sudah meminimalisir emosinya terlebih dahulu, walaupun terkadang kata-katanya tetep ada yang menyakitkan, wekekekek sorry suka kelepasan dan mikir "lo juga mesti ngerasain apa yg gue rasa."

mungkin para lelaki ini melihatnya kita nge-push banget kali ya? padahal mah ga juga. kita penasaran doang kenapa kalian ina ini itu, ya ga sih? kalo dijelasin mungkin memang masalahnya ga bakal langsung selesai, pasti ada argumen masing-masing. cuma ya setidaknya kan jadi tau kalau yg kalian pikirkan ini A, bisa jadi kita B, dan mungkin kalau dibicarakan kita malah sepakat jadi C.

atau kalau memang tidak ada yg mau saling mengalah, bisa juga dengan set your boundaries. X tidak suka kalau Y sudah sampai tahap blablabla, begitu juga sebaliknya. kalau masing-masing ga bisa menerima, ya sudah belum jodohnya. kalo ga mau pisah, yaudah telen aja itu sikap dan sifat seumur hidup kalo KUAT. dan perlu diingat konsekuensinya bila sedang di titik tidak merasa sekuat itu.

tulisan macam apa ini pagi-pagi buta 😂 maap maap. i need to release it. daripada berlarian dalam kepala sendiri. balik lagi, jadi minim komunikasi dan tidak ada solusi. sekian. terima kasih loh yang menghabiskan waktu membaca sampai habis.

Sabtu, 27 Agustus 2022

Semesta Sebercanda Itu

hai, tuhan.
maaf jika aku terkesan lancang. karena sepertinya aku sudah mulai putus asa dengan apa yang semesta lakukan padaku. dan hal ini tidak hanya terjadi sekali. tapi hari ini yang sangat sukar dipercaya dapat terjadi.

engkau tau bagaimana sulitnya aku untuk tidak mencari tau kabarnya. sampai akhirnya aku berjanji padamu, dengan segala rayuanku, demi mendapatkan yang jauh lebih baik darinya. jempolku akhirnya urung mencari akunnya di media sosial. karena aku sudah berikrar padamu.

tanpa banyak berpikir, kujalani saja hari ini. menyingkirkan rasa rindu yang kurasa tak perlu dirasa lagi. agar tak banyak melamun, kupilih moda transportasi yang membuatku cepat sampai tujuan, walau harus menguras kocekku.

tau apa yang terjadi? di perjalanan itu, aku mendengar suaranya. nyata. bukan rekaman. asli keluar dari mulutnya. memanggil namaku. kencang. dan lantang. dua suku kata namaku disebut, tapi yang terdengar seolah-olah "aku ada di sini baik-baik saja loh, tidak perlu kau cari".

kau tau apa yang kulakukan, tuhan? bahkan alisku tidak berkedut sedikitpun. mataku berkedip selayaknya interval biasanya. aku benar-benar biasa saja. tapi dalam hatiku muncul pertanyaan besar, "apa sebenarnya yang harus aku rasakan terhadap kejadian tadi, tuhan? kenapa aku tidak tau harus berperasaan seperti apa?"

harusnya aku senang bisa melihatnya secara nyata. tapi hati kecilku berkata, jika ia bisa memanggil selantang itu, mengapa tidak mengajak berjumpa saja? mestinya ada sedikit rasa kaget. tapi tidak juga, karena kejadian yang secepat cahaya itu hingga aku tidak bisa membantu proses dalam otakku lebih cepat. telanjur berpikir "apa itu tadi? aku harus bereaksi seperti apa?". mestinya marah, karena bisa-bisanya ia memanggil namaku selantang itu sebelum ia minta maaf di depan mataku. tapi apa yang kuharapkan dari pertemuan sekedipan mata itu? bahkan tidak memungkinkan untuk membalas sapaannya. ataukah harus merasa sedih karena pertemuan sekejap saja? tapi mestinya bisa diatur kapanpun pertemuan itu bila ia sudah merasa siap.

sebingung itu diriku hanya untuk memilih apa yang harus kurasakan terhadap kejadian sepersekian detik itu. dan pertanyaan ini kutujukan padamu, tuhan, bukan padanya. apa sebenarnya yang kau rencanakan di balik ini, wahai tuhan? sampai berapa lama lagi aku harus membatasi rasa ini? atau sampai kapan aku harus membiasakan diri menjadi diriku sendiri tanpa pedulikan siapapun.

kumohon tuhan, berikanlah aku jawaban. kamu paling tau apa yang aku inginkan. jika memang ingin bermain-main dengan semesta, kumohon dengan sangat jangan dibuat lebih lama. segera tunjukkan jawaban terbaik dari segala pertanyaan. sebab aku belum tentu sanggup bila semesta tiba-tiba bisa sebercanda itu.

Selasa, 09 Agustus 2022

Royal Enfield

Dulu, setiap aku lihat Royal Enfield,
"Kapan ya aku bisa dibonceng orang naik itu?" dengan mata berbinar penuh harap.


Sekarang, setiap aku lihat Royal Enfield, yang kuingat percakapan kita;

aku: Kamu mau ga punya itu? (tanganku menunjuk Royal Enfield yang mendahului kita)

kamu: Ngga. Ngapain. Banyak yang punya. Lagian sayang, mending uangnya buat beli mobil second, sama beli motor 2, yang kaya gini (merujuk ke motor tuamu), dan yang buat dipakai sehari-hari. 'Kan keren ga ada yang nyamain kalau naik motor kaya gini.


Aku hanya bisa tersenyum mendengar jawaban kamu, kala itu.


Sekarang, aku tersenyum mengingat kenangan itu. Dan masih penuh tanya apakah ada kesempatan bagi kita kembali berbincang, tidak hanya untuk merajut kenangan, tetapi menjalin kembali apa yang pernah usai.

Senin, 13 Juni 2022

Dear Papa

assalamu'alaikum Pa!

ga terasa sudah 6 tahun ga ketemu Papa, ngobrol sama Papa, manja-manjaan sama Papa.

jelas, Mben kangen banget. apalagi kalau lagi capek kerja, pulang malam, ga ada yang jemput. Mben pasti langsung inget sama Papa, yang selalu siap sedia menjemput jam berapa aja. kenapa ga minta jemput yang lain? hmm... Papa aja maunya ke mana-mana sama Mben, bukan anak Papa yang lain ehehehehehe.

Pa, aku mau bilang makasih ya sudah mau jadi Papanya Mben. jujur, semenjak Papa Mama "pulang", Mben bersyukur jadi anak kalian. padahal dulu aku sebel, maaf yaa anaknya begini :(

Mben berpikir kalau bukan jadi anak kalian pasti penampilan aku tidak seperti sekarang, walaupun sekarang juga belum sempurna, tapi setidaknya beradab, berusaha mengikuti ketentuan agama. ga pake asymmetric crop top (walau pengen banget! wakakakak), masih ingat waktu kalau pergi, dan tau tempat seperti apa yang tidak boleh didatangi.

jadi setidaknya Papa Mama bisa tenang meninggalkan Mben yang bisa jaga diri, walau banyak ngeluh dan kadang suka bandel hehe maafin.

dan maaf juga kalau Mben gagal membuat Papa bangga. tapi satu hal yang Papa Mama harus tau, kegagalan ini yang membuat Mben bisa berkembang, tidak tetap menjadi pribadi yang tertutup seperti dulu. Mben juga masih terus usaha untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. jadi lihatlah Mben dari sana, semoga bisa membayar kegagalan yang telah Mben lewati.

pokoknya Mben kangen Papa. Mama juga. apalagi Ida. entah kapan kita akan berjumpa lagi, tapi semoga kelak kita berkumpul di tempat terbaik, surganya Allah. aamiin. biarkan Mben memupuk kebaikan dari yang Papa ajarkan sebagai bekal Mben di akhirat kelak.

miss you.

forever.

and always.

dari anak gadismu, yang sudah terlalu tua untuk dipanggil gadis ga sih? doain aja ya Pa sebelum 30. Ya ampun tinggal hitungan bulan... kepedean ya anak Papa satu ini.

Senin, 04 April 2022

Kalau Tanpa Kamu

kalau tanpa kamu...

aku hancur.


iya, hancur. ke mana lagi aku harus bergantung bila tiada lagi yang dapat diandalkan?


namun,

bersama kamu aku sakit.


iya, sakit. merasa diabaikan. merasa bertepuk sebelah tangan. padahal semua ini dimulai dari kamu, tapi kenapa sepertinya aku yang lebih mencintai kamu, sedangkan kamu tidak pernah bilang sayang aku.


katamu tidak usah dipermasalahkan.

sungguh ini masalah besar.

bersama dengan orang yang tidak mencintai kita kembali, rasanya menyesakkan. bayangkan, kita sibuk memberi, tapi tidak pernah menerima. lama-kelamaan kita menjadi kosong, seperti motormu yang sudah lama tidak diisi bensin, lama-lama rusak, kemudian hancur juga.


mungkin itu yang membuatku hancur.

merasa bodoh.

waktu sudah banyak dilalui bersama tapi tidak ada perubahan berarti.

wajar bila aku selalu meminta hakku untuk disayangi.

yang tidak wajar itu jika aku masih memberi kesempatan kepada seseorang yang tidak menggunakan kesempatan-kesempatan yang diberikan dengan baik.


entah apa salahku, sampai begitu sulit kamu terima. namun, tidak juga kau campakkan.


biarlah aku hancur. seperti lirik lagu banda neira,

yang hancur lebur akan terobati.


mungkin aku gila, karena di dalam hatiku masih berharap kamu yang akan mengobati. padahal realita sudah menampakkan, berharap pada manusia hanya menimbulkan luka. luka yang membuat aku hancur. seperti sekarang.


kalau tanpa kamu akan mengobati kehancuranku, mungkin ini saatnya aku menikmati kehancuranku untuk menemukan yang terbaik untukku.

Rabu, 12 Januari 2022

Ringkasan Sebuah Percakapan

ini benar-benar sebuah ringkasan percakapan antara aku dan salah seorang teman yang tidak disangka memiliki kegelisahan yang sama. mungkin karena kami di fase yang sama, sama-sama berumur di akhir dua puluhan. dikhususkan pembahasan ini mengenai pasangan.

sebagian besar orang indonesia pasti mendapat tekanan ketika sudah hampir tiga puluh tahun dan belum menikah. sama halnya dengan kami. entah tekanan ini datang dari keluarga sendiri, atau dari lingkungan terdekat. dan satu hal lagi yang aku rasa juga berpengaruh besar yang tanpa disadari juga membuat tertekan dan ingin mendapatkan kehidupan seperti yang dilakukan banyak orang, yaitu sosial media. suatu hal yang kita ciptakan sendiri, namun malah terkadang menyakiti diri sendiri.

banyak orang berpikir kami ini terlalu picky. tidak sedikit juga yang menyuruh kami untuk introspeksi diri, seolah-olah tabiat kami yang membuat para lawan jenis tidak tertarik pada kami.

bagaimana kami tidak semakin picky. menemukan seseorang dengan 'bare minimum' (istilah dari temanku) saja sulit. bare minimum di sini antara lain rajin shalat, tidak minum-minuman keras, dan normal. normal yang dimaksud itu selain hasratnya tidak melenceng (bagi kami), juga setia. semenjak ada drama bersambung dengan tema perselingkuhan, semakin banyak saja kasus perselingkuhan yang muncul ke permukaan. belum lagi kasus kejahatan lain, yang membaca judul artikelnya saja sudah membuat sakit kepala. lama kelamaan membuat kami semakin insecure, masih adakah lelaki normal itu?

yang kedua, bukannya kami tidak introspeksi diri, tapi masih ada kok sebenarnya yang mendekati kami. namun... ada banyak hal yang membuat kami tidak bisa melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. salah satunya, yang mendekati sudah punya pasangan (halal maupun belum), atau masih di fase belum menyelesaikan masa lalunya. hanya orang gila yang masih bisa melanjutkan hubungan dengan orang yang seperti ini. kami juga punya hati yang tahu rasanya disakiti. jadi kami juga tidak ingin menyakiti orang lain. dengan kata lain yang mendekati kami ini tidak masuk kategori normal yang sudah disebutkan sebelumnya.

"masa yang deketin ga ada yang normal satu pun?" ada. ada banget. tapi... (terus aja ada tapi dan namun) secara physically atau mentally umurnya masih di bawah kami. bisa dibilang diperlukan waktu lama untuk bisa nyambung. kami terlalu lelah menghadapi pdkt 'sudah makan belum?' 'lagi apa?' dan berbagai pertanyaan retoris lainnya. sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu, tapi di saat ini (mungkin karena terlalu banyak yang hanya dengan kata-kata saja) kami butuh aksi juga. kalau ingin mengobrol mungkin bisa dengan "how's your day?" dan dengarkan kami, luangkan waktu dan anggap keberadaan kami, tidak hanya untuk mengisi waktu kosong saja. kami perlu sosok yang bisa membimbing dan mengayomi.

kasus yang sama terjadi pada kami adalah ketika sudah menemukan yang nyambung, sudah 'klik', dan kami menunjukkan sinyal positif kepada yang bersangkutan, sinyal kami kehilangan arah, alias si penangkap sinyal ini hilang entah ke mana. aneh ya? iya, kami juga bingung. itulah mengapa kami sekarang sering kali tidak menghiraukan obrolan yang menjurus, atau tidak memasukkan ke dalam hati berbagai jenis flirting yang dikeluarkan. kecuali, orang tersebut benar-benar menunjukkannya juga dengan perbuatan. 

that's it. itu berdasarkan obrolan kami berdua ya. bukan hasil survey sekian ratus orang. jadi bisa saja tidak berlaku untuk orang lain. tujuan kami di sini adalah untuk menunjukkan kami tetap berusaha kok. tapi tuhan ada andil terbesar di balik ini semua. jika tuhan tidak mengizinkan, mau dipaksakan bagaimanapun tidak akan berjalan sesuai rencana.

mohon doanya saja ya teman-teman untuk kami, golongan para pencari jodoh. atau ingin membantu mencarikan juga boleh saja. syarat bare minimum-nya sudah tertera hahahahaha.

Sabtu, 01 Januari 2022

Babak Baru

2022.

akhirnya sampai juga di tahun ini. tahun yang belum genap sehari kujalani telah membuatku takut. trauma masa lalu yang belum terobati sepenuhnya masih membayang-bayang dalam ingatan. bagaimana bila aku gagal lagi tahun ini?

sungguh pembuka tahun yang buruk, dasar aku. pemikiran berlebihan yang seperti tidak ingat ada tuhan yang berkuasa atas segalanya. mengapa mempercayai tuhan tidak semudah itu? atau salahku yang tidak terlalu dekat dengan tuhan? mungkin juga.

di tahun ini, tidak seperti beberapa tahun terakhir, aku memiliki resolusi. resolusi untuk berani beranjak. berani berpindah. berani menghadapi rasa takutku. menantang rasa traumaku dengan "semua akan baik-baik saja".

keberanianku membuat resolusi ini dikarenakan resolusi jangka pendekku, yang buru-buru aku niatkan di bulan terakhir 2021, tercapai dalam satu bulan. aku pikir tidak ada salahnya untuk membuat resolusi 2022, supaya ada yang aku usahakan dan akan menyenangkan bila tercapai. 

salah satu caranya, di tahun ini aku harus lebih percaya dengan tuhan. lebih mendekati tuhan. lebih teratur dalam hidup. agar tuhan senang dan mengabulkan doaku. apalah dayaku bila hidup lebih teratur namun tuhan membenciku? sekali lagi semua kehendak tuhan, jalan terbaik adalah dengan tetap dekat dengannya dalam kondisi apapun. 

semoga ini tak hanya sekadar tulisan. semoga saja di tahun depan, di tanggal yang sama, aku dapat menuliskan pencapaianku dan lebih berani membuat resolusi lainnya. 

mari kita mulai babak baru dengan lebih berani. tidak ada yang salah untuk meninggalkan zona nyaman, selama hal tersebut lebih baik untuk kita semua. 2021 juga mengajarkan sebenarnya tidak ada yang tidak bisa dilakukan, hanya mau atau tidak mau, atau malah mesti terpaksa melakukan untuk mengetahui bahwa kita mampu melakukannya. dan mungkin saja dari yang dilakukan secara terpaksa itu malah menimbulkan peluang yang lebih  baik untuk diri sendiri.

jadi, jangan takut ya, diriku. ada tuhan yang selalu menemani dalam setiap langkahmu. mari mulai babak baru dengan berani, seperti yang kamu sadari ternyata kamu memang cukup berani, melebihi apa yang kamu ekpektasikan.