Kamis, 13 Juni 2013

Entahlah

Benar-benar bingung dengan perasaanku kemarin. Antara senang sekali hingga ingin menangis, atau perih di dada yang membuatku meringis.

Benar-benar hadiah terindah di umur ke dua puluh mendapatkan perlakuan istimewa darimu walaupun terlambat nyaris 2 bulan. Mungkin menurutmu hal itu hanyalah sesuatu yang biasa saja, namun (maaf) bagiku merupakan sesuatu yang luar biasa.

Secara serentak, kemarin seluruh kenangan berkecamuk di dalam kepala. Saling mendahului untuk meminta diingat terlebih dahulu. Indah memang dikenang, akan tetapi hati ini perih menahan sakitnya luka lama yang terbuka kembali.

Perlakuan istimewa darimu, entahlah, hanya darimu yang membuatku menjadi gusar sepanjang waktu. Ingin mengungkapkan sesuatu, dan selalu tidak jadi akibat dari keberanian yang belum cukup serta hati yang tak sanggup menerima kabar buruk.

Tidak mau jauh namun hati tak sanggup dekat. Ya, karena hatimu sudah dimiliki orang lain, orang yang kamu cintai. Jelas itu bukan aku. Bukan juga hatiku.

Terkadang jika hati ini tak mampu menanggung rasa sakit, bendungan air mata pun pecah hingga mengaliri pipi. Entahlah mengapa aku berbuat demikian. Toh keadaan kita tidak mungkin berubah menjadi yang aku inginkan bukan?

Saat ini, saat yang sedang kujalani, sudah cukup untukku. Walaupun bukan aku yang menjadi nomor satu di matamu, tapi aku cukup lega bahwa kamu masih menganggapku sahabat baikmu :")

Sudah, jangan pedulikan aku.

Entahlah, aku pun tak mengerti mengapa aku begini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar