Jumat, 01 Juni 2012

Want to Say Good Bye, But...

Sudah hampir menjemput akhir semester. Resolusi tak terjalankan. Ingin lupakan dan bergerak maju meninggalkan malah makin tak bisa. Huft dasar wanita lemah.

Dari lubuk hati yang terdalam telah menerima dengan lapang dada kenyataan yang sedang terjadi. Tetapi hati yang terkecil terkadang berontak dan menginginkan sosok itu. Dan terkadang kekuatan dari yang terkecil ini sangat besar hingga dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Galau. Ya dia buat hidupku semakin galau.

Ingin tutup buku dan mencoba untuk biasa saja apabila membuka lembaran buku itu kembali. Bahkan mencoba untuk menulis di lembaran baru pada buku yang lain. Tapi tidak bisa. Cerita yang lalu begitu menarik. Tak terlupa. Manis. Tak setetes pun tinta keluar untuk menulis di lembaran baru. Inspirasi tak ada, bahkan niat pun tak ada.

Mengumpulkan niat sekuat tenaga. Tapi apa daya, bayanganmu terlalu menghantui. Takut untuk pergi, namun takut untuk tinggal. Tinggal di kehidupan seperti ini saja sudah membuat hatiku teriris perih ketika melihatmu. Langsung menampar wajah agar bersikap wajar. Ini serius, bukan hanya fiktif belaka.

Berpapasan denganmu membuatku tak dapat bernafas. Bingung harus bersikap bagaimana. Tetapi nyatanya setiap hal ini terjadi, bertegur sapa pun tidak. Padahal aku yakin kau melihatku dan sudah pasti aku melihatmu. Lagi-lagi hatiku teriris.

Want to say good bye to you, but I care about you. Dunno why. Now, it hurts when i see you have a chit chat with other girls, it hurts when you don't talk to me, and it hurts when i realize that you're not mine :'(