Minggu, 11 September 2011

Sepi

Sepi mulai menerkamku. Membuatku kembali teringat kepadamu. Aku kira aku telah biasa. Akan tetapi aku selalu kalah oleh sepi.

Sepi datang tanpa menghubungi. Diam pun mengiringi. Tiada yang kulakukan selain muncul ingatan tentangmu. Air mata pun mulai mengarungi pipi hingga jauh.

Apakah hanya aku yang dipermainkan sepi? Ingin sekali ku tahu jawabanmu saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar