Jumat, 12 Agustus 2011

Bunga Tidur

Lagi-lagi hari ini bunga tidurku menyiratkan sesuatu. Sesuatu yang sangat bertolakan dengan ego ku.

Kesekian kalinya dalam bunga tidurku menampilkan sesosok pria yang menyatakan, "Pilihlah aku, dan tinggalkan saja dirinya yang membuatmu tergores rasa rindu yang menimbulkan wajah sedih yang tak kunjung sudah. Aku tak tahan melihatmu seperti ini."

Adegan itu kemudian dilanjutkan dengan sikap sang pria yang begitu menyayangi diriku. Namun, di setiap itu pulalah aku hanya menjawab, "Maafkan aku. Tapi beginilah jalan hidup yang kupilih. Aku akan terus menunggunya sampai kapan pun." Dan diiringi dengan turunnya derai air mata.

Bunga tidur selalu lenyap setelah kukatakan kata-kata ajaib itu. Aku kembali pada kenyataan. Aku terengah, bagaikan aku benar-benar hidup dalam bunga tidur ini. Apa maksud semua ini.

Terkadang aku tak ingin tidur jikalau ingat akan bertamu di bunga tidurku yang seperti itu. Jujur saja, hal itu sedikit menyayat hati. Sebegitu menderitakah yang diungkapkan parasku, sehingga bunga tidurku selalu menampilkan drama seperti itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar