Sabtu, 07 Juni 2014

Juni

Juni datang. Tidak pernah dijemput, namun selalu datang sesuai jadwal. Juni tahun ini rasanya ingin saya hindari karena merupakan Juni mematikan bagi saya. Mengapa? Karena pasti di bulan Juni ini akan muncul begitu banyak kata semangat dan selamat untuk orang lain yang malah membuat beban di otak saya.

Seperti kemarin siang, saya cukup sedih dengan tragedi yang terjadi. Di saat yang lain tengah mengerjakan "tugas mematikan" mereka atau ingin bimbingan mengenai tugas mereka tersebut, saya malah keluyuran bersama dengan adik tingkat untuk menyelesaikan ujian yang mata kuliahnya terlambat saya ambil akibat dari nilai saya yang di bawah standar tahun lalu.

Mungkin pada kenyataannya saya tidak menunjukkan hal tersebut. Saya ikut menyemangati dan menyelamati. Tapi hati siapa yang tahu. Bahwa sebenarnya saya menghindarinya, karena hanya menambah beban.

Bukan, bukannya saya tidak senang kalian (istilah kasarnya) meninggalkan saya. Namanya juga ditinggal, pasti sedih. Tapi sesungguhnya saya lebih tidak dapat menahan prosesi kalian menuju selebrasi ketimbang selebrasinya itu sendiri. Dari pada saya hanya membuat kalian berpikiran negatif karena apa yang akan saya lakukan (yang saya sendiri tidak tahu) apabila ada di tengah-tengah proses kalian, lebih baik saya menyingkir dan bersiap untuk mengarungi proses yang sama dengan kalian.

Jadi maafkan saya jika Juni membuat saya hilang dari peradaban. Karena jujur saja saya lebih tidak sanggup menghadapi Juni ketimbang Agustus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar