Juli. Ini bulanmu kan? Aku ingat, tentu saja. Bagaimana bisa lupa apa pun tentangmu.
Maaf, seharusnya aku sudah harus memulai untuk menghapuskan rasa ini. Tapi setiap kali aku ingin memulai untuk melupakan entah mengapa rasanya semesta bersekongkol untuk membuat aku sakit lebih lama dengan terus menyimpan rasa yang tak akan pernah kau balas karena kau pun sudah berhasil mendapatkan incaran hatimu.
Aku hanya ingin berterima kasih kepadamu atas apa yang telah kau berikan untukku. Mungkin kau berkata aku berlebihan, tapi ini memang apa yang aku rasakan, tidakkah kau merasa aku sedikit bergantung padamu?
Terlalu banyak yang sesungguhnya ingin aku katakan padamu. Namun bibirku tak mampu berucap, jemariku pun tak mampu menari di atas tuts lebih lama karena aku rasa hanya akan memberikan jarak antara aku dan kamu.
Terkadang aku masih berharap pada Tuhan, ini hanya sekadar ujian untukku apakah aku siap menunggumu dan memperbaiki diri sehingga kau sudah cukup pantas bersanding denganku. Tapi di lain sisi aku merasa aku hina, tetap bermain api di dalam hubungan orang lain. Dan aku pun tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, apakah pilihanku untuk menanti akan berbuah manis? Jika hanya sakit yang ku dapatkan, buat apa aku membuang waktu.
Dilema. Hanya itu kata yang tepat untuk mewakili perasaanku, walaupun aku tahu kamu juga tak peduli apa yang ku rasa. Sesungguhnya aku hanya ingin tahu apa pendapatmu tentangku. Itu saja cukup. Mungkin setelah aku mendapatkan jawabannya aku akan menyerah dengan perasaan ini dan pergi meninggalkan kisah yang menorehkan kita. Kita? Bahkan aku sudah kelewatan menganggap aku dan kamu sudah menjadi kita.
Terlalu banyak mungkin di dalam kisah ini. Secepatnya aku harus meninggalkan kisah ini dengan hanya menjadi aku atau kita. Sehingga tiada lagi kemungkinan yang mengusik pikiran dan menyebabkan sakit berkepanjangan.
Kau tahu, tidak semua wanita sekuat aku. Maka dari itu, jangan sampai kau membuat aku-aku yang lain yang tidak sekuat aku dan akan menghancurkan kisahmu dengannya. Hanya itu pesanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar