Merindukan sesuatu yang hilang itu hal yang wajar kan? Apalagi sesuatu itu berupa sesosok manusia kepercayaan (namun bukan tangan kanan) yang dapat menenangkan hati dan pikiran.
Setiap malam, pikiran berkelebat. Menutupi otak hingga tak dapat berpikir bersih. Ingin sekali mencarimu untuk menceritakan semuanya. Tapi kau sibuk dan aku bukan siapa-siapa.
Aku rindu padamu, itu jujurku. Mengetikkannya saja membuat air tergesa-gesa keluar dari mata. Mungkin akibat terlalu merindukan sosokmu.
Lalu, apa yang harus kulakukan? Ini cukup menyiksa ketika sadar aku pun tak bisa apa-apa. Sebenarnya keadaan lebih baik begini agar tidak ada beban kewajiban antara kita. Tetapi, aku merasa sulit menghadapi semua ini sendiri tanpa sosokmu disini. Aku telah tercandu kehadiranmu, kata-katamu, belaianmu, dan apapun tentangmu.
Aku rindu padamu.
Update dong sist blognya. Aku terinspirasiq bgt sm blog kamu, bikin aku jd lebih bisa memandang hidup dgn lebih postif dan lebih tegar.
BalasHapusSalam kenal,
Echa
Makasih echa udah nyempetin waktunya buat baca blog aku :) Alhamdulillah bisa berguna dan ga cuma-cuma nulis disini hehehe. Insya Allah di update, tapi mungkin ga rutin, maklum anak kuliah hehehe
BalasHapusSekali lagi makasi ya atas terpakai waktunya karna blog super sederhana ini, semoga bermanfaat :)