Selasa, 23 Mei 2017

Harus Bagaimana

Sudah terlalu lama perasaan ini ku pendam. Sekitar dua belas tahun. Semua bilang itu cinta monyet. Lalu, mengapa tidak bisa lupa rasa nyaman bersamamu jika memang benar ini hanya cinta monyet?

Dua belas tahun tidaklah sebentar. Lebih dari sewindu. Sudah sering kali aku mencoba menghilangkan rasa ini. Sudah beberapa kali pula hatiku mencoba beralih kepada lelaki lain. Namun, entah mengapa hati ini kembali menuju kepadamu.

Setiap kisah cintaku yang lain pasti berakhir dengan adanya kamu di sisiku. Salah seorangnya pernah berkata kepadaku bahwa dia cemburu melihatku bersama kamu. Aku sudah katakan kita hanya sahabat. Tapi dia tidak percaya. Karena, lagi-lagi katanya, aku melihat kamu tidak seperti aku melihat dia. Ada sesuatu yang spesial yang terpancar dari mataku, katanya.

Apa? Ini apa? Mengapa orang lain bisa melihatnya sedangkan kamu tidak?

Sesungguhnya aku pun tidak meminta agar kita bersama. Karena sejujurnya dari hatiku yang terdalam tidak meminta demikian. Ada satu hal di dalam diri kamu yang sebenarnya menjadi alasan besar untuk menghapus perasaan ini. Tapi mengapa aku masih saja menyimpan rasa ini?

Mungkin karena aku bodoh. Aku sudah terlalu nyaman dengan kehadiran kamu. Dan aku tidak ingin kehilangan kamu. Karena kehilangan hanya membuat rasa sakit saja. Yang obatnya pun belum tentu ada.

Sebaiknya aku harus bagaimana? Tetap menyimpan rasa ini? Apakah kamu merasa nyaman dengan perasaanku yang seperti ini? Atau aku harus menghilangkan segala rasa yang ada? Dengan cara apa? Jikalau kamu masih tetap selalu ada dalam suka dukaku.

Aku tidak mengharapkan perpisahan di antara kita. Karena terlalu banyak yang terikat di antara kita. Semua akan kacau balau bila kita saling berseteru atau memutus ikatan. Semua akan bertanya-tanya tentang kita.

Tidak. Tidak. Aku tak akan siap. Aku tak akan siap bila harus kehilangan kamu juga yang lain. Karena bukan hanya kamu yang berarti, yang lain juga. Tapi memang kamu ku anggap lebih dari pada mereka.

Lalu aku harus bagaimana? Tetapkah ini hanya menjadi memori terindah dalam pikiranku? Ataukah ada keajaiban kamu akan menjawab hatiku?

Kembali, waktu yang akan menjawab semua tanyaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar