Rabu, 28 September 2011

Aku Rindu

Merindukan sesuatu yang hilang itu hal yang wajar kan? Apalagi sesuatu itu berupa sesosok manusia kepercayaan (namun bukan tangan kanan) yang dapat menenangkan hati dan pikiran.

Setiap malam, pikiran berkelebat. Menutupi otak hingga tak dapat berpikir bersih. Ingin sekali mencarimu untuk menceritakan semuanya. Tapi kau sibuk dan aku bukan siapa-siapa.

Aku rindu padamu, itu jujurku. Mengetikkannya saja membuat air tergesa-gesa keluar dari mata. Mungkin akibat terlalu merindukan sosokmu.

Lalu, apa yang harus kulakukan? Ini cukup menyiksa ketika sadar aku pun tak bisa apa-apa. Sebenarnya keadaan lebih baik begini agar tidak ada beban kewajiban antara kita. Tetapi, aku merasa sulit menghadapi semua ini sendiri tanpa sosokmu disini. Aku telah tercandu kehadiranmu, kata-katamu, belaianmu, dan apapun tentangmu.

Aku rindu padamu.

Rabu, 14 September 2011

Galau

Entah mengapa rasanya seperti digantungkan
Well, ini aneh
Baru terasa ketika dimensi lain akan menyusup
Sebenarnya aku ini apa mu?

Minggu, 11 September 2011

Sepi

Sepi mulai menerkamku. Membuatku kembali teringat kepadamu. Aku kira aku telah biasa. Akan tetapi aku selalu kalah oleh sepi.

Sepi datang tanpa menghubungi. Diam pun mengiringi. Tiada yang kulakukan selain muncul ingatan tentangmu. Air mata pun mulai mengarungi pipi hingga jauh.

Apakah hanya aku yang dipermainkan sepi? Ingin sekali ku tahu jawabanmu saat ini.

Minggu, 04 September 2011

Random

Kata orang penyesalan datang belakangan. Akan tetapi bolehkah aku mencari penyesalanku? Namun kuberharap aku tak menemukan satu penyesalan pun.

Terkadang ku diliputi rasa takut. Apa yang akan terjadi nanti, apa yang harus dilakukan nanti, dan apa apa lainnya.

Dan terkadang ketika ku sakit aku selalu berpikir hanya kau obatnya. Namun ku harus menolak pikiran itu sekarang. Sudah tak boleh candu padamu. Karna yang menentukan hanya-Nya.

Kuharap aku kuat. Kuharap semuanya berlalu dengan cepat. Ku tak tahan dengan gamang. Hanya kepastian yang kucari.